Ekonomi RI Harus Tumbuh Segini untuk Jadi Negara Maju

Ekonomi RI Harus Tumbuh Segini untuk Jadi Negara Maju
info gambar utama

Pemerintah terus berupaya mendorong Indonesia menjadi negara maju pada 2045. Namun, pertumbuhan ekonomi yang hanya 5 persen per tahun, dianggap tak cukup untuk mengeluarkan negara ini dari jerat penghasilan menengah.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, ekonomi Indonesia harus tumbuh hingga tujuh persen agar bisa naik kelas menjadi negara kaya atau berpendapatan tinggi (high income country). Tak hanya itu, investasi juga mesti tumbuh 6,8 persen.

Menurutnya, jika rata-rata pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 6 persen, maka negara ini akan mampu keluar dari status kelas menengah pada 2041. Indonesia bahkan bisa jadi negara maju pada 2038 jika ekonominya tumbuh 7 persen.

"Oleh karena itu, pembangunan ke depan harus diubah tidak hanya sebatas reformatif, tetapi juga informatif," ungkap Airlangga dalam acara Indonesia Data and Economic (IDE) Katadata 2023 di Hotel Kempinski, Jakarta, Kamis (20/7/2023).

Naik Kelas! RI Kembali Masuk Negara Penghasilan Menengah Atas

Dalam mewujudkan cita-cita menjadi negara maju pada 2045, Airlangga memasang sejumlah target ambisius. Beberapa di antaranya: Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai 9,8 triliun dolar AS, menduduki posisi lima besar negara dengan PDB terbesar di dunia, dan Pendapatan Nasional Bruto (PNB) per kapita sebesar 30,300 dolar AS.

Kemudian, porsi penduduk pendapatan menengah sebanyak 80 persen, kontribusi industri manufaktur pada PDB mencapai 28 persen, serta penyerapan tenaga kerja sebesar 25,2 persen.

Dia menuturkan, pemerintah pun telah menjalankan berbagai cara untuk menjadi negara maju. Mulai dari pembangunan infrastruktur, peningkatan kapasitas SDM, riset inovasi dan pengembangan bisnis, hingga peningkatan investasi dan sumber pembiayaan. Airlangga menyebutnya sebagai pilar transformasi ekonomi.

“Untuk mewujudkannya kita harus melakukan transformasi, yaitu lompatan-lompatan besar yang hanya bisa kita raih apabila kita berani, bertekad, dan berusaha keras,” ujarnya dalam keterangan tertulis Kemenko Perekonomian.

Dia mengatakan, peningkatan kualitas SDM dapat dimanfaatkan untuk mencapai impian tersebut. Pada 2022, jumlah angkatan kerja Indonesia mencapai 68,63 persen dari total populasi 274,9 juta jiwa.

Disamping itu, Indonesia juga memiliki keunggulan sumber daya alam yang melimpah seperti cadangan mineral. Pemerintah akan terus berupaya memperluas cakupan dan memperdalam proses hilirisasi hingga produk-produknya dapat memenuhi kebutuhan industri dan rumah tangga domestik maupun global.

“Pemerintah juga menggencarkan pembangunan infrastruktur yang dirancang secara kompreshensif melalui berbagai Program dan Proyek Strategis Nasional di seluruh wilayah Indonesia yang hingga kini telah mencapai 156 Proyek Strategis Nasional dalam 8 tahun terakhir dengan investasi mencapai Rp1.080,2 triliun,” tandas Airlangga.

Ekonomi Digital RI Bisa Tembus Rp1.950 Triliun pada 2025, Ini Penggeraknya

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Afdal Hasan lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Afdal Hasan.

AH
SA
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini