Industri Mamin RI Jadi Primadona Investor Asing, Ini Penyebabnya!

Industri Mamin RI Jadi Primadona Investor Asing, Ini Penyebabnya!
info gambar utama

Industri makanan dan minuman (mamin) Indonesia kini tengah menjadi magnet investor asing. Investasi industri mamin bahkan meroket hampir 30 persen, menjadi Rp90 triliun pada 2022.

Dilansir dari Katadata, Kamis (20/7/2023), Ketua Umum Gabungan Produsen Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) Adhi S Lukman mengungkapkan investor asing tertarik masuk ke industri mamin karena memiliki prospek dari pertumbuhan maupun potensi.

Lebih lanjut, pihaknya menilai fenomena ini sangat baik karena dapat mendorong pertumbuhan industri mamin lebih tinggi lagi. Adapun investor yang dikabarkan tertarik investasi ini berasal dari berbagai negara seperti India, Arab, Amerika hingga China.

Dampak status endemi

Kenaikan investasi industri mamin salah satunya akibat perubahan situasi pandemi menjadi endemi di Indonesia. Hal ini kemudian berdampak pada peningkatan mobilitas masyarakat sehingga kebutuhan terhadap makanan dan minuman pun melonjak.

Dikutip dari Kontan, Kamis (20/7/2023), GAPMMI memperkirakan pertumbuhan kinerja industri mamin pada 2023 berada di kisaran 5–7 persen. Selanjutnya pada 2024 yang bertepatan dengan Pemilu, kinerja industri mamin diharapkan bisa kembali ke level seperti sebelum pandemi, yakni di atas 7 persen.

Selain itu, peluang ekspansi di sektor industri mamin disebut sangat terbuka pada 2023. Menurut catatan GAPMMI, pada 2022 lalu realisasi investasi di sektor mamin mencapai kisaran Rp90 triliun atau lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya sekitar Rp70 triliun.

Bantu UMKM, Tiktok Umumkan Investasi 12,2 Juta dolar di Asia tenggara

Kontribusi pada PDB

Sementara itu, Direktur Jenderal Agro Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Putu Juli Ardika menyebut industri terbukti memiliki peran yang krusial terhadap perekonomian nasional. Ketika pandemi COVID-19 pada 2020, industri mamin tetap bisa tumbuh positif sebesar 1,58 persen.

Kontribusi industri mamin terhadap PDB industri agro juga cukup signifikan, yakni 38,61 persen pada tiga bulan pertama 2023. Sektor industri ini juga berkontribusi sebesar 6,47 persen terhadap PDB nasional pada periode yang sama.

Kemenperin pun saat ini terus mendorong penyerapan industri 4.0 terhadap subsektor makanan dan minuman agar kinerjanya terus tumbuh, serta mampu bersaing di pasar global. Dalam hal ini, digitalisasi dinilai penting untuk bisa meningkatkan efisiensi dan produktivitas industri.

Indeks Kepercayaan Industri Meningkat, Optimisme Pelaku Usaha pun Meningkat

Referensi:

  • Katadata. Investari Industri Mamin RI Melonjak Diminati Cina hingga India. https://katadata.co.id/tiakomalasari/berita/64b67fe6a530f/investasi-industri-mamin-ri-melonjak-diminati-cina-hingga-india
  • Kontan. Kinerja Industri Mamin Akan terdongkrak oleh Faktor Endemi dan Tahun Politik.https://industri.kontan.co.id/news/kinerja-industri-mamin-akan-terdongkrak-oleh-faktor-endemi-dan-tahun-politik.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Firdarainy Nuril Izzah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Firdarainy Nuril Izzah.

Terima kasih telah membaca sampai di sini