Setiap tahun pada tanggal 23 Juli diperingati sebagai Hari Anak Nasional (HAN). Untuk tahun 2023 ini, merupakan peringatan ke-39.
Tujuan dari Hari Anak Nasional ini adalah sebagai bentuk penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan hak anak sebagai generasi penerus bangsa.
Selain itu, Hari anak Nasional 2023 memakai tagline #BeraniKarenaPeduli. Makna dari tagline tersebut adalah anak diharapkan bisa menjadi agen perubahan dalam menyuarakan hak-haknya.
baca juga: Forbes Rilis 10 Wanita Terkaya se-Asia Tenggara, Juara 1 dari Indonesia!
Namun, di era digital yang terus berkembang secara pesat, tantangan baru muncul dalam menjaga keamanan, dan perkembangan anak. Kemajuan teknologi telah membawa perubahan signifikan dalam kehidupan sehari-hari.
Anak-anak sekarang sudah bisa terhubung dengan dunia luar melalui internet, membuka pintu bagi pendidikan, serta hiburan yang tak terbatas. Di balik banyaknya manfaat internet bagi anak, ada juga resiko dan tantangan yang harus dihadapi anak-anak di era digital ini.
Selain itu, anak-anak dihadapkan pada konten online yang tidak pantas dan berbahaya. Banyak konten dengan materi yang tidak sesuai dengan usia mereka, seperti kekerasan, pornografi, dan perilaku berisiko lainnya. Hal ini terbukti dari data ECPAT, Interpol, dan UNICEF pada tahun 2022. Bahwa sebanyak 22% anak menemukan konten yang tidak sepantasnya mereka konsumsi.
Hal ini menjadi tantangan utama dari internet dengan akses bebas yang dapat membahayakan keamanan dan privasi anak. Dalam dunia maya yang luas dan terbuka, anak-anak rentan mengalami Online Child Sexual Exploitation and Abuse (OCSEA) atau eksploitasi dan kekerasan seksual anak di ranah daring.
Oleh karena itu, penting bagi orang tua dan pendidik untuk mengajarkan anak tentang kesadaran diri dan membatasi penggunaan internet dari anak.
Anak zaman sekarang juga lebih senang untuk menghabiskan waktunya di depan layar, ketimbang beraktivitas di luar ruangan. Hal ini berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental mereka.
Mengutip dari portal berita Universitas Gadjah Mada, Dokter spesialis kejiwaan RSA UGM, dr.Shinta Retno kusumawati, Sp. KJ., mengatakan cara utama untuk mengatasi anak dari kecanduan internet adalah dengan memberikan batasan waktu pada anak dalam mengakses internet.
baca juga: Siswa Indonesia Boyong Medali dari Kompetisi Fisika Internasional IPhO 2023
Peranan orang tua penting dalam mengatasi kecanduan internet pada anak. Orang tua diharapkan bisa dengan jelas memberikan batasan waktu bagi anak untuk mengatasi internet.
"Sebelum memberikan gadget atau fasilitas mengakses internet sebaiknya orang tua membuat kontrak dengan anak untuk akses penggunaan internet. Misal boleh mengakses berapa lama, jika berlebih sanksinya apa" ujarnya.
Selain pembatasan internet, perlu juga komunikasi terbuka antara orang tua dan anak tentang penggunaan internet. Orang tua harus bisa memastikan anak merasa nyaman untuk bisa berbicara tentang pengalam online mereka, mengajukan pertanyaan, dan melaporkan hal-hal yang tidak pantas yang mereka temui. Dengan begitu, orang tua bisa memberikan bimbingan dan dukungan secara tepat.
Sekolah juga mempunyai peranan yang krusial dalam mengatasi tantangan anak di era digital. Pihak sekolah harus bisa memberikan bimbingan dalam penggunaan internet yang bertanggung jawab. Guru bisa memberikan edukasi mengenai keamanan siber, cyber bullying, dan cara menghadapi situasi berbahaya secara online.
Pada Hari Anak Nasional 2023, mari bersama-sama berkomitmen untuk meningkatkan perlindungan dan pendidikan bagi anak-anak Indonesia. Melalui kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan keluarga, kita dapat menciptakan lingkungan yang mendukung tumbuh kembang anak secara optimal dan mendorong mereka menjadi generasi yang hebat, sehingga mampu membawa bangsa ini menuju keunggulan dan kemajuan.
baca juga: Merawat Tabob, Hewan yang Disakralkan oleh Masyarakat Kepulauan Kei
referensi:
- https://ugm.ac.id/id/berita/20273-kiat-atasi-kecanduan-internet-pada-anak/
- Siaran dari channel YouTube Tunas Hijauh ID tentang Hari Anak Nasional 2023 “BIJAK BERMEDIA SOSIAL, ANAK MENJADI PELOPOR & PELAPOR” Webinar Seri-143
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
