Imbas Organisasi terhadap Kesehatan Mental, Kenali Kapasitas Diri

Imbas Organisasi terhadap Kesehatan Mental, Kenali Kapasitas Diri
info gambar utama

Organisasi mengacu pada struktur, susunan, atau pengaturan komponen-komponen yang saling terkait dalam suatu sistem atau entitas. Dalam arti lebih luas, organisasi merupakan pola hubungan antara elemen-elemen yang membentuk satu kesatuan.

Menurut Robbins (dalam Aprianti, 2016), organisasi adalah kesatuan sosial yang dikoordinasikan secara sadar dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.

Organisasi dapat dijadikan sebagai salah satu media pengembangan diri. Banyak sekali manfaat yang dapat diperoleh dari organisasi yang dapat diimplementasikan secara komprehensif dalam kehidupan. Melalui organisasi orang-orang atau kelompok mampu mencapai tujuan bersama.

Dengan koordinasi yang baik, forum dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam mencapai tujuannya. Selain itu, organisasi juga digunakan sebagai platform untuk mengembangkan dan memanfaatkan sumber daya manusia, keuangan, dan teknologi secara efisien. Ini memungkinkan pemanfaatan potensi maksimal untuk kepentingan bersama.

Kuliner sebagai Media Politik Indonesia dan Luar Negeri
Oranisasi Foto: Pixabay/ Anemone123
info gambar

Organisasi menyediakan kerangka kerja dan struktur sistematis yang membantu menghindari kekacauan dan ketidakpastian dalam pelaksanaan tugas-tugas. Setiap anggota mempunyai tanggung jawab yang sesuai dengan keahlian dan kemampuannya, sehingga terciptalah lingkungan organisasi yang produktif dan efektif.

Orang yang berorganisasi biasanya terlatih untuk melakukan kerja sama dan kolaborasi sehingga memungkinkan ide-ide yang berbeda bersatu untuk mencapai hasil yang lebih baik.

Perubahan positif dapat tercipta melalui organisasi. Koneksi dan informasi merupakan dua aspek penting yang membuat organisasi menjadi lingkungan yang mendukung pembelajaran dan pengembangan keterampilan baik dari segi kepemimpinan maupun kemampuan berkomunikasi.

Organisasi yang kuat dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama dan memberikan stabilitas untuk mencapai tujuan jangka panjang.

Banyak sekali manfaat yang dapat diambil dari organisasi. Namun, ingatlah bahwa manfaat dari organisasi tergantung pada bagaimana organisasi tersebut dijalankan. Organisasi yang efektif dan berfokus pada tujuan bersama dapat memberikan manfaat yang luar biasa bagi semua pihak yang terlibat.

Meskipun organisasi memiliki banyak manfaat, ada juga beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan. Berikut adalah beberapa kekurangannya:

  1. Birokrasi dan lambat dalam pengambilan keputusan.
  2. Konflik internal.
  3. Kurangnya fleksibilitas.
  4. Koordinasi yang sulit.
  5. Kurangnya keterlibatan atau motivasi.
  6. Ketergantungan pada kepemimpinan.
  7. Perubahan yang lambat.

Penting untuk diingat bahwa kekurangan ini tidak berlaku untuk semua organisasi dan beberapa kekurangan dapat diatasi dengan manajemen yang efektif. Organisasi yang baik mampu mengenali dan mengatasi kekurangan-kekurangan ini untuk mencapai kinerja yang lebih baik. Lalu, bagaimana pengaruh organisasi sendiri terhadap kesehatan mental?

Kerja Sama Foto: Pixabay/Broesis
info gambar

Organisasi yang baik, akan membentuk mental yang baik jika lingkungan dan diri sendiri mendukung. Lingkungan yang baik, akan membuat individu merasa senang dan nyaman saat berorganisasi sehingga ia mampu mengendalikan diri dengan baik. Sebaliknya, lingkungan organisasi yang tidak mendukung akan berdampak buruk bagi kesehatan mental.

Urgensi RUU Keadilan Iklim sebagai Payung Hukum untuk Generasi Milenial

Pengaruh Organisasi Berkaitan dengan Kesehatan Mental

Stres

Lingkungan organisasi yang penuh tekanan, target yang tidak realistis, beban tugas yang berlebihan, konflik dengan rekan organisasi, dan kurangnya kontrol atas tugas organisasi dapat menyebabkan tingkat stres yang tinggi. Jika stres ini terus berlanjut tanpa penanganan yang tepat, dapat berdampak negatif pada kesehatan mental individu.

Ketidakseimbangan Kehidupan Organisasi dan Kehidupan Pribadi

Tuntutan organisasi yang berlebihan, jadwal yang padat, dan kurangnya fleksibilitas dapat menyebabkan ketidakseimbangan antara kehidupan organisasi dan kehidupan pribadi. Hal ini dapat mengganggu aktivitas yang justru lebih penting bagi kesehatan mental.

Kurangnya Dukungan Sosial

Organisasi yang tidak memperhatikan dukungan sosial dan kerja sama tim yang buruk dapat membuat individu merasa terisolasi dan tidak didukung. Dukungan sosial yang cukup sangat penting untuk menjaga kesehatan mental, mengatasi stres, dan menghadapi tantangan berorganisasi.

Kurangnya Penghargaan dan Pengakuan

Kurangnya pengakuan terhadap pencapaian, kurangnya penghargaan, atau sistem insentif yang tidak adil dapat membuat individu merasa tidak dihargai dan kurang termotivasi. Ini dapat berdampak negatif pada kesehatan mental dan kepuasan kerja.

Ketidakpastian Karier

Organisasi yang tidak memberikan jaminan stabilitas karier, peluang pengembangan, atau jalur karier yang jelas dapat menyebabkan ketidakpastian dan kecemasan terkait dengan masa depan. Hal ini juga dapat memicu stres.

Budaya Kerja yang Tidak Sehat

Budaya kerja yang tidak sehat, seperti mobbing, intimidasi, diskriminasi, atau pelecehan, dapat memberikan dampak serius pada kesehatan mental individu. Lingkungan kerja seperti itu dapat menyebabkan stres kronis, gangguan kecemasan, dan depresi.

Kurangnya Keseimbangan Emosi

Organisasi yang tidak mendorong atau memfasilitasi keseimbangan emosi dapat menyebabkan individu mengalami tekanan emosional yang berlebihan. Hal ini dapat berdampak negatif pada kesehatan mental dan menyebabkan masalah seperti kelelahan emosional, kecemasan, atau depresi.

Jadi, baik buruk pengaruh organisasi terhadap kesehatan mental sangat bergantung pada lingkungan dan bagaimana individu itu mengetahui kapasitas dirinya. Penting untuk diingat juga bahwa pengaruh organisasi terhadap kesehatan mental dapat bervariasi tergantung pada budaya organisasi, manajemen, dan kebijakan yang diterapkan.

Organisasi yang baik merupakan organisasi yang peduli terhadap kesejahteraan anggotanya dan juga yang bisa memberikan energi positif untuk satu sama lain.

Cara Berdamai dari Rasa Cemas, Kamu Pasti Bisa!

DAFTAR PUSTAKA

  • Aliefiani, M. P. G., Putri, M. S., & Nisrina, G. (2022). Literature View Pengorganisasian: SDM, Tujuan Organisasi, dan Struktur Organisasi. Jurnal Ekonomi Manajemen Sistem Informasi, 3(3), 286-299. https://doi.org/10.31933/jemsi.v3i3.819
  • Aprianti. (2016). Pengertian Organisasi. Organisasi, 84, 487-492. https://repository.unpas.ac.id/9795/5/BAB II.pdf
  • Gani, N. A., dkk. (2020). Perilaku Organisasi. Jakarta: Mirqat.
  • Megawati, N. W. (2014). Hubungan antara Dukungan Sosial dengan Semangat Kerja dalam Berorganisasi pada Pengurus OSIS SMA. Character. Volume 02 Nomor 3. 1-7. https://core.ac.uk/download/pdf/230626415.pdf
  • Sutapa, M. (2007). Stres dan Konflik dalam Organisasi. Jurnal Manajemen Pendidikan, 01, 71-77. https://staff.uny.ac.id/sites/default/files/132206558/Artikel%20Jurnal%20Manajemen%20Pendidikan%20JuMP_April%202007.pdf

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

SR
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini