Gedung Rumentang Siang, Tempat Berkumpulnya Para Seniman Kota Bandung

Gedung Rumentang Siang, Tempat Berkumpulnya Para Seniman Kota Bandung
info gambar utama

Kota Bandung, dengan segala pesonanya sebagai ibu kota Jawa Barat, telah lama menjadi pusat kebudayaan dan seni di Indonesia. Di tengah gemerlap kota yang modern, tersembunyi sebuah gedung bersejarah yang telah menjadi saksi bisu bagi perjalanan panjang para seniman di Kota Bandung.

Gedung Rumentang Siang nama yang mungkin belum begitu familiar bagi sebagian orang, menyimpan banyak cerita tentang kisah para seniman dan perkembangan seni di kota ini.

Baca juga: Menilik Geliat Seni Teater Ego di Kebumen, Jawa Tengah

Gedung Rumentang Siang berdiri megah di dekat ramainya pusat perbelanjaan pasar Kosambi. Awalnya gedung ini beroperasi sebagai Bioskop. Berdiri sejak tahun 1935, bioskop bernama "Rivoli", kemudian berganti nama setalah Indonesia merdeka, menjadi bioskop "Fajar".

Pada tahun 1975, atas izin Gubernur Jawa barat saat itu Solihin G.P, gedung ini kemudian diubah menjadi gedung pertunjukan dengan nama Rumentang Siang.

Nama "Rumentang Siang" seakan memberi semangat tersendiri bagi para seniman di dalamnya. Salah seorang sastrawan sunda, Wahyu Wibisana, adalah orang yang menamai gedung itu. Dengan nama "rumentang" yang berarti remang, dan "siang" dengan arti jelas, ia seakan mempunyai harapan bahwa seni dan budaya harus tetap bercahaya dan jelas di atas remangnya eksistensi karya para seniman dan budayawan di Kota Bandung.

Adapun alasan historinya kenapa Gedung ini dinamai dengan nama "Rumentang Siang". sebelum berdirinya gedung, para seniman lebih banyak menggarap pementasan di sanggar masing-masing atau gedung milik pemerintah. Sehingga eksistensi para seniman Bandung terlihat remang, atau dalam bahasa sundanya "Rumentang".

Baca juga: Rekomendasi Wisata Edukasi: Deretan Museum di Bandung yang Patut Dikunjungi (Bagian I)

Studi Klub Teater Bandung (STB) sebagai klub teater tertua di Bandung yang berdiri pada tahun 1958, menjadi pelopor kegiatan awal di Rumentang Siang. Begitupun dengan kelompok Teater Sunda Kiwari, yang berdiri bertepatan ketika Rumentang Siang diresmikan.

Gedung Rumentang Siang ini juga, sering menjadi tempat berdiskusi para seniman kota Bandung tentang berbagai hal, seperti, puisi, teater, tari, dan hal lainnya.

Mengutip dari Medium.com, salah seorang seniman bernama Aat menjadi saksi bagaimana Rumentang Siang akan terus hidup. Ia yang selalu menemani, dan merawat gedung yang banyak melahirkan seniman dan budayawan ternama seperti Acep Zam-Zam Noor, Yoseph Iskandar, Hidayat Suryalega, Soni Farid Maulana, dan seniman lainnya.

Sejarah pun telah membuat jejak dalam kegiatan yang paling dibanggakan Rumentang Siang. Salah satunya adalah Festival Drama Basa Sunda, yang dimulai sejak tahun 1990 hingga sekarang.

Diadakannya festival ini berguna untuk menjaga kebudayaan yang ada di Bandung. Naskah yang digunakan pun berasal dari para seniman lokal, seperti Arthur S. Nalan, Rosyid E. Abby, Nazarudi Azhar, Yoseph Iskandar, serta Dadan Sutisna

Baca juga: Eksistensi Grup Teater Masa Kolonial

Kini Rumentang Siang telah menjadi pusat seni dan budaya, yang berperan penting dalam menggali, mengembangkan, dan memperkenalkan seni lokal di Kota Bandung. Berbagai acara seni, pameran, diskusi, dan pertunjukan teater rutin diadakan di gedung ini, untuk mendukung pengembangan bakat-bakat muda dan menyajikan karya-karya dari para seniman terkemuka.

Tidak hanya menjadi tempat penyelenggaraan acara seni dan pameran. Rumentang Siang menjadi sarana penting dalam upaya melestarikan dan menjaga warisan budaya untuk generasi mendatang.

Gedung Rumentang Siang menjadi saksi bisu bagi perjalanan panjang para seniman di Kota Bandung. Gedung ini akan terus menjadi penyemangat bagi para seniman dan penggemar seni di Kota Bandung. Melalui kehadirannya, gedung bersejarah ini telah membuktikan bahwa seni dan budaya akan selalu menjadi ruang inspirasi, ekspresi, dan penyatu bagi setiap orang.

Sumber referensi:

  • https://afifanwrrsyd7.medium.com/merentang-sejarah-panjang-rumentang-siang-fa4766cfd7ba
  • https://www.buruan.co/riwayat-panjang-gedung-rumentang-siang-2/

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

RH
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini