Kerajaan Kendan, Kerajaan yang Terletak di Desa Nagreg Kendan

Kerajaan Kendan, Kerajaan yang Terletak di Desa Nagreg Kendan
info gambar utama

Tatar Sunda terkenal akan Kerajaan Pajajaran. Namun, Kawan GNFI perlu tahu bahwa ada kerajaan lainnya di daerah geobudaya itu sebelum berdirinya Kerajaan Pajajaran. Kerajaan ini berpusat di wilayah Nagreg, Kabupaten Bandung. Apakah itu?

Kerajaan tersebut bernama Kerajaan Kendan, yakni salah satu kerajaan bercorak Hindu-Budha yang berdiri di Tatar Sunda. Kerajaan ini didirikan oleh Resiguru Manikmaya pada 536 Masehi.

Kerajaan Kendan berada di bawah lindungan Kerajaan Tarumanegara. Masa kekuasaan kerajaan ini berakhir saat raja terakhirnya, Wretikandayun, memilih untuk mendirikan kerajaan baru yang berpusat di Galuh.

Baca juga: Kerajaan Pajajaran: Sejarah, Masa Kejayaan, dan Peninggalan

Asal Mula Penamaan kerajaan Kendan

Nama Kendan sendiri berasal dari kata kenan, yaitu sejenis batuan cadas yang di dalamnya terdapat batu beling berwarna hitam. Jenis batuan ini bisa ditemukan di wilayah Kampung Kendan.

Menurut versi lainnya, nama Kendan berasal dari kata Kanda yang mendapat akhiran -an, yaitu sebuah sistem kepercayaan tradisional yang menganut paham monoteisme (hyang tunggal).

Ajaran ini dikembangkan oleh Prabu Resiguru Manikmaya pada abad ke-6 sebagai norma kepercayaan agama jauh, sebelum Islam masuk ke Tatar Sunda sekitar abad ke-16.

Namun nama Kerajaan Kendan sendiri kurang dikenal bagi masyarakat. Mereka justru lebih mengenal Kerajaan Kelang dibandingkan Kerajaan Kendan.

Sejarah dan Awal Mula Berdirinya Kerajaan Kendan

Mulanya, Kerajaan Kendan merupakan hadiah dari Raja Tarumanegara, yaitu Maharaja Suryawarman (535-561 M). Ia memberikan hadiah tersebut kepada menantunya yang bernama Manikmaya, seorang raja berdarah India yang datang dari Jawa Timur.

Tujuan dari pembentukan Kerajaan Kendan adalah mempercepat pengembangan dan pemberdayaan di wilayah timur Kerajaan Tarumanegara. Strategi ini terbukti berhasil. Dengan kemunculan Kerajaan Kendan, hal tersebut membuat wilayah timur Kerajaan Tarumanegara menjadi lebih berkembang, terutama di sektor pertanian dan peningkatan sumber daya manusianya.

Kendan merupakan anak emas Tarumanegara. Sebab, jika ada yang menentang, Maharaja Suryawarman tidak segan-segan untuk menjatuhkan hukuman. Bahkan, bisa saja kerajaan penentang itu dibubarkan.

Manikmaya memimpin Kendan hingga tahun 568 M, lalu digantikan oleh anaknya yang bernama Putra Suraliman (568-597 M). Raja ke-2 Kendan ini memiliki dua keturunan, yakni Kandiawan dan Kandiawati.

Tahta Kerajaan Kendan pun, diberikan kepada Putra Suraliman, yaitu Kandiawan (597-612 M). Raja Kandiawan memindahkan pusat Kerajaan Kendan ke Medang Jati, sebuah daerah di Garut, Jawa Barat. Raja Kandiawan memiliki 5 orang anak dan menunjuk putra bungsunya, Wretikandayun, sebagai putra mahkota.

Baca juga: Melihat Teknik Kerajaan Majapahit untuk Mengatasi Banjir dan Kekeringan

Akhir Kerajaan Kendan

Raja Wretikandayun memimpin Kerajaan Kendan dari 612 M hingga wafatnya pada 702 M. Pada periode ini, Kerajaan Kendan kembali dipindahkan ke wilayah Galuh (kini Ciamis) di Jawa Barat. Pada masa ini, Kerajaan Tarumanegara mengalami kegoncangan sehingga Kendan mendeklarasikan diri sebagai kerajaan yang merdeka.

Seiring berjalannya waktu, Tarumanegara berganti nama menjadi Kerajaan Sunda di bawah pimpinan Tarusbawa, seorang menantu dari Raja Tarumanegara terakhir. Kerajaan Kendan pun berubah nama menjadi Kerajaan Galuh.

Berakhirnya kerajaan Tarumanegara meninggalkan warisan. Kerajaan Sunda dan Kerajaan Galuh menjadi pewaris kekuasaan Tarumanegara, kemudian berbagi wilayah kekuasaan.

Mengutip dari Tirto.id, Kerajaan Sunda menguasai telatah Sunda bagian Barat dengan berpusat di Bogor, sedangkan Kerajaan Galuh berkuasa atas bagian timur dengan ibu kota di Ciamis.

Riwayat Kendan sebagai kerajaan pun berakhir. Era tersebut digantikan oleh Kerajaan Galuh, yang kelak bergabung dengan Kerajaan Sunda. Nantinya, kekuasaan ini akan dikenal dengan nama Kerajaan Pajajaran di bawah kekuasaan Sri Baduga Maharaja (1482-1521 M).

Baca juga: Mengenal Istana Jejak Keraton Kerajaan Kadariah, Pernah ke Sana?

Nama Raja-Raja Kendan

  1. Raja Manikmaya (536-568 M),
  2. Raja Putra Suraliman (568-597 M),
  3. Raja Kandiawan (597-612 M),
  4. Raja Wretikandayun (612-702 M).


Sumber Referensi:

  • https://tirto.id/sejarah-kerajaan-kendan-letak-silsilah-raja-penerus-tarumanegara-gbzA
  • https://www.academia.edu/6946141/MENELUSURI_KOTA_TUA_KEJAYAAN_TANAH_PASUNDAN_KERAJAAN_KENDAN_DI_NAGREG_KABUPATEN_BANDUNG_JAWA_BARAT_Laporan_penelitian_ini_disusununtuk_memenuhi_tugas_akhir_mata_kuliah_Bahasa_dan_Budaya_Sunda

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

RH
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini