Cara Diet Aman untuk Menurunkan Berat Badan

Cara Diet Aman untuk Menurunkan Berat Badan
info gambar utama

Halo, Kawan GNFI!

Berat badan yang berlebihan dapat mengakibatkan terjadinya obesitas. Obesitas merupakan penumpukan lemak dalam tubuh dengan kumulatif tinggi, sehingga penumpukan lemak tersebut mengakibatkan bentuk tubuh semakin melebar atau membesar.

Tak hanya itu, berat badan yang berlebih atau obesitas dapat menjadi pemicu masalah kesehatan lainnya, seperti hipertensi, gangguan metabolisme, dyspnea, penyakit jantung, hingga gangguan komplikasi kesehatan serius lainnya.

Pemerintah Kembangkan Wisata Kesehatan Indonesia, Target Investasi Capai Rp119 Triliun!

Kapan Seseorang Dikatakan Obesitas?

Menurut World Health Organization (WHO), seseorang dapat dikatakan menderita obesitas apabila memiliki IMT lebih dari 25 kg/m. Sedangkan, Kementerian Kesehatan Indonesia menjelaskan bahwa seseorang yang menderita obesitas memiliki IMT lebih dari 25,1 kg/m.

Mengapa Obesitas Memicu Banyak Gangguan Kesehatan?

Dikarenakan semakin banyaknya penumpukan lemak di dalam tubuh, maka akan menimbulkan plak pada dinding pembuluh darah. Penumpukan plak tersebut membuat dinding pembuluh darah semakin menyempit dan mengakibatkan terjadinya hipertensi, gangguan cara kerja jantung yang semakin cepat dalam memompa darah.

Plak yang dimaksud ialah zat lengket dari lemak yang menumpuk. Kondisi ini dapat mengakibatkan komplikasi serius seperti stroke, bahkan kematian.

Penyebab Kelebihan Berat Badan

Ada beberapa faktor penyebab berat badan berlebih atau obesitas:

  1. Faktor genetik.
  2. Gaya hidup yang tidak sehat seperti jarang berolahraga.
  3. Pola makan yang tinggi kadar gula dan karbohidrat.
  4. Tingkat stress berlebihan.
  5. Jam tidur yang tidak beraturan atau sering bergadang.

Menurunkan berat badan kadang memang bukan hal yang mudah bagi seseorang yang memiliki gaya hidup yang tidak terkontrol sebelumnya, seperti hobi makan banyak dan mengonsumsi minuman manis. Sehingga kadang, orang bisa salah mengambil tindakan demi bisa menurunkan berat badan.

Namun, ternyata hal ini bisa membahayakan kondisi tubuh. Cara diet yang salah dapat mengakibatkan proses metabolisme kacau, lho! Bahkan parahnya, hal tersebut dapat mengakibatkan kita mengalami gangguan produksi insulin, yang mengakibatkan naiknya gula darah yang membuat diet kita semakin susah untuk mencapai tujuan.

Nah, sekarang masih mau diet dengan cara yang salah? Yang hanya makan mie terus-terusan atau hanya makan sekali sehari dan harus nahan lapar? Sekarang bukan zamannya diet dengan menahan lapar, Kawan GNFI!

Lalu, bagaimana cara diet yang benar dan sehat?

Peran Vital Air Putih untuk Kesehatan Ginjal, Cegah Berbagai Penyakit

Cara Diet yang Benar

Sebenarnya, bisa dibilang memiliki bentuk bodi yang ideal dan ramping bukanlah sebuah kemustahilan. Hanya saja, hal ini membutuhkan sikap disiplin dan konsisten untuk mulai pola hidup teratur dan sehat.

Menurut para ahli, menurunkan berat badan tidak hanya mengurangi porsi makan saja, tapi perlu memperhatikan jenis makanan, minuman, dan waktu istrahat. Ada beberapa hal penting yang perlu kita lakukan dan perhatikan saat mau diet sehat dan benar.

Pilihlah makanan yang tinggi serat, tinggi protein, rendah kalori, dan rendah kandungan karbohidrat. Kamu bisa mendapatkannya dari sayuran hijau (sawi,bayam, lobak, kangkung), ikan tenggiri, ikan salmon, brokoli, kembang kol, hingga rebusan telur yang akan membantu pemenuhan protein dan vitamin.

Kentang, ubi rebus, dan kacang-kacangan seperti kacang tanah, kacang polong serta rebusan kacang hijau akan membantu kita cepat kenyang. Namun, dalam mengomsumsi kacang, kita perlu memperhatikan jumlah porsinya. Kandungan serat yang tinggi di dalam kacang dapat menyebabkan gas sehingga perut kembung. Terlebih lagi jika mengonsumsinya dalam jumlah porsi besar.

Mengapa Kawan GNFI dilarang mengomsumsi minuman yang beralkohol saat melakukan program diet sehat? Karena minuman beralkohol mengandung kalori kosong yang tinggi. Kalori kosong yang banyak masuk kedalam tubuh tidak akan membuatmu merasa kenyang. Justru, malah menjadi timbunan lemak dalam tubuh. Begitu juga dengan minuman berkarbonasi dan mengandung tinggi gula.

Kemudian, hindari mengonsumsi gorengan terlalu banyak. Jangan lupa, kamu juga perlu memperhatikan jadwal metabolisme tubuh bekerja. Bagaimana?

Jadwal Metabolisme Tubuh

  1. Sebaiknya, lakukan sarapan pagi antara pukul 07.00—09.30. Sebab, di rentang waktu tersebut, sistem pencernaan kita masih sangat aktif memproduksi zat yang masuk ke lambung. Zat ini lalu diolah menjadi nutrisi dan energi bagi tubuh. Sebaiknya, konsumsi menu ringan seperti roti gandum, telur, dan buah saja.
  2. Untuk makan siang, sebaiknya kita hitung 4—5 jam setelah sarapan siang. Sehingga sistem pencernaan kita bisa mengolah secara sempurna kembali makanan yang kita makan. Di sini, kamu bisa mengonsumsi makanan yang agak berlemak atau berkabohidrat agar tetap bisa beraktivitas. Namun, lakukan dengan porsi kecil. Kalau awalnya kita terbiasa makan satu piring, sekarang, mulailah untuk mencoba makan setengah porsi.
  3. Kalau ingin ngemil, maka sebaiknya Kawan GNFI melakukannya di rentang waktu 2—4 jam setelah sarapan pagi, ya!
  4. Untuk makan malam, Kawan GNFI bisa melakukannya 4—5 jam setelah makan siang atau antara pukul 4—6 sore.
  5. Minum air putih 1,5L—2L perhari, agar membantu proses metabolisme lancar dan pengeluaran lemak jenuh lewat kulit pun semakin lancar.
  6. Usahakan tidur siang antara pukul 13.00—14.00 wib. Jangan terlalu lama untuk mencegah penumpukan lemak, karena kita berhenti bergerak.
  7. Bangun lebih pagi agar Kawan GNFI bisa mempersiapkan sarapan dan rencana kegiatan.
  8. Jangan tidur terlalu larut malam. Tujuannya agar tubuh kita kembali reflek, sehingga tidak mengalami stress.
  9. Lakukan olahraga tiap hari, setidaknya 30 menit hingga 60 menit per harinya. Ingat, setelah olahraga, hindari mengonsumsi minuman atau makanan tinggi kalori. Karena tubuh sedang aktif memproduksi makanan dalam bentuk lemak.

Memang semuanya tidak mudah bagi kita yang belum terbiasa. Namun, semua butuh proses. Sama seperti pertumbuhan dan perkembangan kita terbentuk oleh proses waktu. Semakin kawan GNFI berlatih, maka perlahan akan semakin terbiasa.

Jadi Korban Ghosting Bisa Ganggu Kesehatan Mental, Ini 5 Cara Mengatasinya

Referensi : https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/apa-itu-obesitas.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

OH
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini