TIM KKN-PPM UGM Melaksanakan Pelatihan Pembuatan Pupuk untuk Masyarakat Desa Air Lengit

TIM KKN-PPM UGM Melaksanakan Pelatihan Pembuatan Pupuk untuk Masyarakat Desa Air Lengit
info gambar utama

Desa Air Lengit mulai bersiap-siap menuju Desa Agropolitan Kabupaten Natuna. Agropolitan terdiri dari dua kata, yaitu, agro dan politan (polis). Agro artinya pertanian dan politan artinya kota.

Menurut Undang-undang No. 26 Tahun 2007, kawasan agropolitan adalah kawasan yang terdiri atas satu atau lebih pusat kegiatan pada wilayah perdesaan sebagai sistem produksi pertanian dan pengelolaan sumber daya alam tertentu yang ditunjukkan oleh adanya keterkaitan fungsional dan hirarki keruangan satuan sistem permukiman dan sistem agrobisnis.

Untuk mendukung rencana besar tersebut, mahasiswa UGM dari Tim KKN-UGM Kecamatan Bunguran Tengah, khususnya di Desa Air Lengit, menyelenggarakan 2 agenda. Agenda pertama merupakan program workshop pembuatan pupuk kompos yang diselenggarakan oleh Hisyam Sya’bani. Tujuan program tersebut adalah untuk melatih para petani agar dapat mengelola sampah-sampah organik seperti daun-daun hasil dari limbah pertanian untuk dapat menjadi pupuk kompos yang dapat dimanfaatkan petani Desa Air Lengit.

Dibalik Batik Gedog Tuban yang Keluarkan Warga dari Jeratan Kemiskinan

Agenda kedua merupakan program workshop pembuatan pupuk organik cair yang dilaksanakan oleh Nandina Salsabila. Tujuan kegiatan tersebut adalah untuk memanfaatkan larutan hasil pembusukan bahan-bahan organik yang bersisa dari sabut kelapa atau sisa tanaman lainnya.

Pada kegiatan workshop ini, turut mengundang penyuluh Dinas Pertanian Kabupaten Natuna, aparatur desa, dan kelompok tani Desa Air Lengit untuk menghadiri sekaligus mengadakan diskusi terkait dengan sektor pertanian Desa Air Lengit.

Workshop ini disambut dengan sangat antusias oleh para petani Desa Air Lengit. Sebab, mereka ingin melakukan praktik perbaikan kualitas tanah menggunakan cara alami untuk memperbaiki permasalahan tanah berkepanjangan pada sektor pertanian maupun perkebunan di Desa Air Lengit.

Mahasiswa KKN-PPM UGM juga menjelaskan rekomendasi penggunaan pupuk organik kepada kelompok tani dengan tujuan untuk mengurangi ketergantungan terhadap penggunaan pupuk kimia sekaligus memperbaiki kondisi tanah Desa Air Lengit secara bertahap agar pertanian Desa Air Lengit dapat mengalami peningkatan bertahap secara jangka panjang.

Pada kegiatan ini, Mahasiswa KKN-PPM UGM langsung melakukan praktik pembuatan pupuk organik cair dan pupuk kompos untuk memberikan pemahaman yang lebih kepada kelompok tani jika ingin melakukan penerapan pupuk organik cair dan pupuk kompos pada lahan kelompok tani masing-masing.

Diskusi terjadi antara kelompok tani, Mahasiswa KKN-PPM UGM, dan perangkat desa air lengit mengenai ketergantungan masyarakat terhadap pupuk kimia. Yang di mana, menghasilkan sebuah solusi untuk mengurangi ketergantungan dan peningkatan kualitas tanah dan hasil pertanian untuk jangka panjang.

Maka, dihasilkan rekomendasi untuk melakukan penerapan pupuk organik cair dan pupuk kompos secara bertahap. Hal ini dibarengi dengan penggunaan pupuk kimia yang lebih sedikit untuk mengatasi permasalahan pertumbuhan ekonomi masyarakat dan ketergantungan masyarakat terhadap penggunaan pupuk kimia.

Kholidin, Penjual Bubur yang Jadi Wakil Indonesia di Paralimpiade Paris 2024
Foto bersama workshop Pembuatan Pupuk
info gambar

Kelompok tani Desa Air Lengit berharap dengan adanya workshop pembuatan pupuk organik cair dan pupuk kompos ini dapat membuat para petani menyelesaikan permasalahan kualitas tanah pertanian di Desa Air Lengit dan dapat menikmati hasil yang memuaskan setelah penerapan jangka panjang pada tanah pertanian dengan menggunakan 2 jenis pupuk yang telah diperkenalkan oleh Mahasiswa KKN-PPM UGM.

Referensi:
https://lindungihutan.com/blog/mengenal-kawasan-agropolitan/

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

KT
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini