Pentingnya Literasi dan Media untuk Membangun Kesadaran Bencana

Pentingnya Literasi dan Media untuk Membangun Kesadaran Bencana
info gambar utama

Kawan GNFI, perlu tahu bahwa seluruh wilayah di Indonesia berada di wilayah lingkaran api Pasifik atau cincin api Pasifik, yang merupakan pertemuan tiga lempeng tektonik dunia. Oleh sebab itu, Indonesia menjadi negara yang rawan dengan bencana seperti gempa bumi, letusan gunung berapi, hingga tsunami.

Bahkan, sejarah menunjukan beberapa bencana besar berupa letusan gunung api besar pernah terjadi di Indonesia, seperti yang terjadi di Tambora pada tahun 1815, atau letusan dari Krakatau yang terjadi di tahun 1883. Hampir seluruh wilayah di Indonesia merupakan daerah yang sangat rentan terjadinya bencana alam.

Dengan banyaknya kejadian bencana yang mengancam, berbagai pihak dituntut untuk meminimalisir dampak kerugian yang diakibatkan oleh bencana tersebut. Lalu, hal apa saja yang bisa dilakukan untuk meminimalisir kerugian bencana? Yuk! Simak ulasannya sebagai berikut.

Baca juga: BMKG Dorong Pembentukan Tsunami Ready Community untuk Wilayah Rawan Bencana

Pentingnya Literasi Bencana

Literasi bencana atau upaya penyadaran masyarakat dalam menghadapi suatu bencana menjadi sangat penting. Hal tersebut bertujuan untuk menyadarkan masyarakat agar mengerti bagaimana memitigasi bencana, membangun kewaspadaan dan kesiapsiagaan, kemudian tanggap terhadap pemulihan dalam berbagai aspeknya, apabila bencana benar-benar terjadi

Melansir dari talkshow yang diadakan Good Movement by GNFI pada Senin, 31/7/2023. Ketua Komunitas Gugus Mitigasi Lebak Selatan (GMLS), Anis Faisal Reza atau lebih dikenal dengan sebutan Abah Lala, menyampaikan pentingnya literasi dan tindak guna menghadapi bencana.

"Ketika masyarakat tidak terpapar dengan literasi yang baik maka mereka tidak mengerti tentang potensi risiko, yang terjadi adalah akan ada banyak korban pada setiap bencana. Lain hal jika mereka mempunyai literasi yang baik," ujarnya.

Selain itu, literasi bencana juga berperan penting dalam mitigasi risiko bencana. Dengan memahami bahaya dan risiko, masyarakat dapat mengambil langkah-langkah preventif untuk mengurangi dampak bencana. Misalnya, menghindari membangun di daerah rawan bencana seperti lereng gunung atau daerah banjir, melakukan perawatan rutin pada infrastruktur, dan menyimpan persediaan darurat di rumah.

Baca juga: Belajar Mitigasi Bencana dari Regulasi Terbaik di Dunia

Pemanfaatan Website Bencana

Dalam era digital ini, semua orang memiliki akses ke smartphone. Pemanfaatan website seluler untuk kesiagaan bencana telah menjadi cara yang efektif untuk menyebarkan informasi, memberikan pelatihan, dan mengatur koordinasi dalam situasi darutat.

PetaBencana.id hadir menjadi solusi ketika bencana ada disekitar Kawan. PetaBencana.id merupakan sebuah platform berbasis website yang gratis dan menghasilkan visualisasi bencana dalam skala perkotaan menggunakan laporan hasil crowdsourcing dan validasi instansi pemerintah secara real time.

Platfrom ini memanfaatkan penggunaan lanjutan dari sosial media dan aplikasi pesan instan saat keadaan darurat untuk mengumpulkan informasi terbaru yang terkonfirmasi dari pengamatan secara langsung.

Sejak diluncurkan pertama kali pada 2013 (sebagai PetaJakarta.org), platform PetaBencana.id sudah digunakan oleh jutaan penduduk untuk membuat keputusan dalam waktu singkat terkait keselamatan dan navigasi selama keadaan banjir darurat.

Platform ini juga diadopsi oleh Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB), untuk memantau kejadian banjir mempersingkat waktu tanggap bencana, dan berbagai informasi darurat dalam waktu singkat kepada penduduk. PetaBencana.id berhasil membuktikan bahwa pengumpulan, penyebarluasan, dan visual data berbasis komunitas bisa mengurangi risiko banjir dan membantu upaya penyelamatan.

Baca juga: Satelit Indonesia dan Pemetaan Mitigasi Bencana

Dengan kondisi bumi yang semakin panas, dan bencana yang bisa datang kapan saja, sudah sepatutnya Kawan bisa meningkatkan literasi bencana, dan bisa memanfaatkan teknologi menjadi langkah penting untuk mengurangi risiko bencana serta meningkatkan kapabilitas dalam menanggapi keadaan darurat.

Sumber Referensi:

  • https://info.petabencana.id/424-2/
  • jurnal : PERANAN LITERASI INFORMASI BENCANA TERHADAP
    KESIAPSIAGAAN BENCANA MASYARAKAT JAWA BARAT

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

RH
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini