Produk Makin Laris, RI Gali Potensi Kerja Sama Ekspor Makanan Halal ke Jepang

Produk Makin Laris, RI Gali Potensi Kerja Sama Ekspor Makanan Halal ke Jepang
info gambar utama

Pemerintah melalui Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki bertandang ke Jepang untuk menggali potensi kerja sama dengan pelopor bisnis makanan halal Indonesia bernama Sariraya, pada 31 Juli 2023 lalu.

Selama kunjungan tersebut, Dilansir dari Antara, Rabu (2/8/2023), Menteri Teten mempelajari upaya signifikan yang dilakukan oleh Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) dalam memberikan sertifikasi halal kepada UMKM.

Selain itu, pihaknya juga menyaksikan langsung proses kerja yang dilakukan Sariraya dalam memproduksi makanan halal impor berkualitas kepada konsumen. Hal ini membuktikan potensi sertifikasi halal sebagai alat yang ampuh bagi UMKM Indonesia untuk mendapatkan keunggulan kompetitif di pasar internasional.

Dengan mayoritas penduduk RI beragama Islam, Menteri Teten meyakini produk dengan sertifikasi halal dapat meningkatkan kepercayaan dunia terhadap ekspor Indonesia. Sertifikasi halal disebut kian penting karena pada 2022, sebanyak 8.333 dari 10.643 UMK telah mendapatkan label resmi itu.

Siap bekerja sama

Pemerintah RI meyakini ada potensi besar kerja sama dengan Sariraya untuk menjembatani UMKM. Dalam hal ini, KemenKop UKM siap bekerja sama dalam memfasilitasi ekspor produk makanan dan minuman halal di UMKM Tanah Air ke Jepang, maupun ke pasar internasional lainnya.

Dengan memanfaatkan potensi produk halal dan mempromosikan branding Indonesia di pasar internasional yang akan menjadi pembuka jalan baru untuk pertumbuhan dan kemakmuran. Hal ini juga dikatakan dapat memperkuat posisi produk halal Indonesia di pasar global.

Sebelumnya, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas telah berkunjung ke Jepang pada 10 Juli 2023, untuk memonitor proses asesmen dua lembaga halal asal Jepang, yakni Japan Islamic Trust (JIT) dan Japan Muslim Association (JMA).

Dilansir dari Fortuneidn, Rabu (2/8/2023), Menteri Yaqut dalam lawatan tersebut juga menemui beberapa pihak terkait di Jepang untuk menggali penerimaan produk halal. Menurutnya, ini penting untuk dilakukan agar UMKM di Indonesia dapat masuk leluasa ke Jepang.

Posisi Ekonomi Syariah Indonesia dalam SGIE Report 2022, Makanan Halal Masuk Peringkat 2

Produk halal makin laris

Sementara itu, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Dakwah dan Ukhwah Cholil Nafis mengungkapkan produk halal Indonesia kini lebih mudah masuk Jepang lantaran sudah mengantongi sertifikasi halal.

Pihaknya menyebut produk makanan dan minuman halal Indonesia tidak hanya ditujukan untuk 200 ribu imigran muslin di Jepang. Selama pandemi COVID-19, secara total tercatat ada lonjakan impor produk pangan dari Indonesia sebsar 140–200 persen.

Produk halal Indonesia sendiri memberikan kontribusi sekitar dua persen dari total impor Jepang. Peluang ekspor makanan halal dari Indonesia ke Jepang semakin besar mengingat permintaan makanan halal yang juga semakin tinggi karena banyaknya imigran dari negara-negara Islam di dunia yang datang maupun tinggal di Jepang.

Menag Yaqut mengatakan kebutuhan produk halal di pasar Jepang didominasi oleh produk makanan dan minuman. Hingga 2020, nilai perdagangan produk makanan dan minuman halal Indonesia ke Jepang pun mencapai Rp20 miliar.

Indonesia Luncurkan Vending Machine di Jepang untuk Promosi Produk Lokal Halal

Referensi:

  • Antara. Menkop Sambangi Jepang, Gali Kerja Sama Ekspor Makanan Halal. https://www.antaranews.com/berita/3662181/menkop-sambangi-jepang-gali-potensi-kerja-sama-ekspor-makanan-halal
  • Fortuneidn. Bertolak ke Jepang, Menag Yaqut Jajaki Sinergi Industri Halal. https://www.fortuneidn.com/sharia/desy/bertolak-ke-jepang-menag-yaqut-jajaki-sinergi-industri-halal

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Firdarainy Nuril Izzah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Firdarainy Nuril Izzah.

Terima kasih telah membaca sampai di sini