Yogyakarta (Minggu, 30/7/23) – Tim KKN-PPM UGM Periode II 2023 menggelar kegiatan pembinaan pengurusan sertifikasi halal bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang bergerak pada bidang pangan di Padukuhan Ngaran, Kalurahan Margokaton, Kepanewon Seyegan, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta.
Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka mendukung peningkatan kualitas UMKM dengan memastikan bahan yang digunakan, proses yang dilakukan, dan produk yang dihasilkan telah memenuhi unsur-unsur halal.
Hal tersebut juga sejalan dengan kebijakan pemerintah yang tertuang dalam UU No. 33 Tahun 2014 yang menyebutkan bahwa setiap produk yang masuk, beredar, dan diperdagangkan di wilayah Indonesia wajib bersertifikat halal.
Pembinaan ini dilaksanakan dalam rangka mendukung target pemerintah. Sesuai dengan apa yang disampaikan Presiden Joko Widodo, bahwa Indonesia ditargetkan dapat menjadi pusat industri halal dunia di tahun 2024.
Selain karena diwajibkan oleh pemerintah, mahasiswa UGM pada pembinaan kali ini juga menyampaikan manfaat lain yang tak kalah penting bagi UMKM jika memiliki sertifikat halal.
Beberapa manfaat tersebut antara lain dapat meningkatkan nilai jual produk yang nantinya akan berdampak pada peningkatan daya saing UMKM.
Kreasi Warga, Dirikan UMKM Pengubah Limbah Kaca menjadi Produk Bernilai Mewah
Tak hanya sekadar pembinaan, Tim KKN-PPM UGM juga menggandeng pendamping halal resmi yang terdaftar di Kementerian Agama sekaligus dosen dari Universitas Islam Sunan Kalijaga Yogyakarta, yakni Ir. Khusna Dwijayanti, ST., M.Eng., Ph.D, ASEAN Eng. Ia yang akan membantu dalam mendaftarkan sertifikasi halal bagi UMKM secara gratis.
“Kami menggandeng Bu Khusna selaku pendamping halal yang juga merupakan dosen UIN SUKA untuk membantu UMKM pangan di Padukuhan Ngaran mendapatkan sertifikat halal secara gratis melalui program Sehati 2023,” ujar Rafi Muflih Rabbani, Koordinator Mahasiswa Sub Unit, sekaligus penanggung jawab kegiatan.
Sebagai informasi, pemerintah melalui Kementerian Agama belum lama ini meluncurkan program Sertifikat Halal Gratis (Sehati) bagi UMKM yang bergerak di bidanh pangan.
Pada tahun ini, pemerintah menyediakan kuota sebanyak satu juta sertifikat halal yang dapat diperoleh secara gratis bagi UMKM yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan.
“Berbeda dengan tahun sebelumnya, Sehati 2023 akan dibuka sepanjang tahun. Mulai besok, 2 Januari 2023 pelaku usaha sudah bisa mendaftar. Kami membuka 1 juta kuota sertifikasi halal gratis dengan mekanisme pernyataan pelaku usaha (self declare),” ujar Kepala BPJPH M. Aqil Irham, dikutip dari laman resmi Kemenag, Selasa (03/01/2023).
Kegiatan yang belangsung pada Minggu (30/7/2023) ini pun berhasil menarik minat belasan UMKM di Padukuhan Ngaran yang menghasilkan berbagai macam produk.
Beberapa produk tersebut mulai dari aneka jajanan tradisional, gorengan, kreasi snack, hingga olahan minuman.
Selain sertifikasi halal, Tim KKN-PPM UGM turut melakukan edukasi kepada UMKM mengenai pemasaran dan penjualan melalui platform digital seperti media sosial dan e-commerce.
Edukasi tersebut dilatarbelakangi oleh tingginya pengguna media sosial dan e-commerce di Indonesia. Berdasarkan laporan dari We Are Social, pengguna aktif media sosial di Indonesia telah mencapai 167 juta orang pada Januari 2023. Jumlah tersebut setara dengan 60,4% dari populasi di dalam negeri.
Sementara itu, dikutip dari laman Statista.com, jumlah pengguna di pasar e-commerce di Indonesia diperkirakan akan terus meningkat antara tahun 2023 hingga 2027 sebesar 48,2 juta pengguna.
Hal ini pun membuat kedua sarana pemasaran dan penjualan itu pun menjadi "senjata kuat" bagi UMKM untuk memperluas jangkauan pasarnya.
Melalui rangkaian kegiatan ini, berbagai UMKM yang terdapat di Padukuhan Ngaran diharapkan bisa menjangkau lebih banyak konsumen, terutama di luar wilayah padukuhan.
Mahasiswa KKN-PPM UGM 2023 Kembangkan Sirup dari Daun Pisang di Pulau Enggano
Referensi:
https://kemenag.go.id/pers-rilis/sertifikasi-halal-gratis-2023-dibuka-ada-1-juta-kuota-69hqib
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
