Cerita Kampung Siluman yang Hilang karena Tertelan Erupsi Merapi

Cerita Kampung Siluman yang Hilang karena Tertelan Erupsi Merapi
info gambar utama

Kabupaten Klaten, Jawa Tengah pernah mempunyai sebuah kampung yang hilang karena erupsi Gunung Merapi pada tahun 1930. Kampung itu kemudian dikenal dengan nama Kampung Siluman atau Saluman.

Dahsyatnya erupsi Merapi di masa lampau yang menghabiskan Desa Siluman itu. Terjangan material erupsinya mampu menghancurkan pemukiman. Sehingga membuatnya kini hanya menjadi kawasan Hutan Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM).

Mitos Jimat dan Doa sebagai Penangkal Bencana Warga Lereng Merapi

“Itu (Kampung Siluman) kampung lama, tapi saya tidak tahu tahun berapa. Ibaratnya Kampung Siluman habis itu kayak kiamat,” kata Yati, warga Desa Sidorejo yang dimuat Detik.

Yati menyatakan kampung itu hancur disapu erupsi yang sangat dahsyat, seolah-olah kiamat. Berdasarkan kesaksian dari beberapa warga hanya sepasang suami istri yang mampu selamat dari erupsi tersebut.

“Yang selamat cuma sepasang, yang lain habis terbakar,” katanya.

Dilarang diceritakan

Kampung Siluman sendiri kini berada di kawasan Balai Taman Nasional Gunung Merapi (BTNGM). Bekas perkampungan itu berjarak antara 5 kilometer (km) hingga 6 km dari puncak Gunung Merapi.

Kawasannya kini berupa bukit hutan ditumbuhi rerumputan. Pohon pinus yang menjulang menjadi vegetasi yang mendominasi kawasan bekas perkampungan itu. Udara di kawasan itu juga sejuk karena rapatnya pepohonan.

“Ada beberapa warga yang menamai Saluman. Warga di wilayah lain menyebut Seluman. Kemudian kami branding menjadi Siluman supaya kesannya angker dan gawat. Tujuannya supaya orang yang datang ke bekas kampung itu tidak merusak dan lain-lain,” kata Ketua RT 016 Desa Sidorejo, Jenarto atau kerap disapa Jack yang dimuat Solopos.

5 Tempat Wisata Dekat Gunung Merapi Terbaru

Walau begitu, Jack tidak tahu persis luas perkampungan itu termasuk jumlah warga yang tinggal. Warga pernah berupaya menggali informasi soal sejarah panjang Kampung Siluman kepada warga yang pernah menjadi penghuni tapi dilarang.

“Ketika kami tanya, mentok di kronologi kejadian erupsi dan beliau tidak mau cerita lagi. Karena ada semacam pamali untuk menceritakan itu,” jelas Jack.

Tetap dirawat

Jack menyatakan masyarakat hingga kini masih merawat keaslian dari Kampung Siluman. Termasuk adanya tiga makam yang berada di kawasan bekas Kampung Siluman. Warga juga memanfaatkan tempat itu untuk mencari pakan ternak.

“Karena warga juga bergantung pada hutan bekas kampung itu, sekarang dimanfaatkan untuk mencari rumput,” katanya.

Sementara itu, Ahkmadi yang merupakan Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah II BTNGM mengatakan jejak sejarah bekas Kampung Siluman masih terus digali. Kawasan ini pun telah ditunjuk menjadi Taman Nasional sejak 2004.

12 Jenis Mamalia di Gunung Merapi Perlu Perlindungan

Walau begitu Akhmadi menegaskan tetap akan memperhatikan pesan dari para leluhur kampung itu. Karena itu Taman Nasional ini tetap menjunjung tinggi budaya dan sejarah daerah tersebut.

“Serta mendukung konservasi dan tidak ada yang bertentangan saya kira akan lebih sinkron,” jelasnya.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

Terima kasih telah membaca sampai di sini