Berdayakan UMKM, KKN-PPM UGM Selenggarakan Sosialisasi K3L dan Izin Usaha

Berdayakan UMKM, KKN-PPM UGM Selenggarakan Sosialisasi K3L dan Izin Usaha
info gambar utama

Yogyakarta (28/07/2023)– Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang digadang-gadang sebagai penggerak ekonomi Indonesia di masa pandemi kian menjadi pusat pemberdaya. Sejalan dengan hal itu, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat Universitas Gadjah Mada (KKN-PPM UGM) Periode II Subunit Sendangsari I menyelenggarakan program kerja interdisipliner dalam bentuk sosialisasi. Acara ini dilakukan pada hari Jumat, 28 Juli 2023.

Sosialisasi ini diisi oleh dua mahasiswa yang menimba ilmu di program studi Teknik Industri dan Ilmu Hukum yang menjelaskan mengenai Keselamatan, Kesehatan Kerja & Lingkungan (K3L) dan Izin Usaha.

Kegiatan tersebut diadakan sebagai bagian dari program kerja KKN-PPM UGM Unit YO107, yang mengusung tema “Pemberdayaan Masyarakat untuk Peningkatan Kesejahteraan di Desa Pengasih dan Sendangsari”. Tim KKN-PPM UGM yang terdiri dari para mahasiswa dari berbagai program studi berkolaborasi dengan pelaku usaha di Padukuhan Mrunggi untuk menyukseskan kegiatan ini.

Pada dasarnya K3L merupakan upaya menciptakan lingkungan kerja yang aman untuk menjaga pekerja tetap selamat dan produktif. UMKM merupakan bagian penting dalam menggerakkan roda perekonomian, tetapi UMKM memiliki tingkat kecelakaan dan penyakit akibat kerja yang tinggi.

Terbuka untuk Umum, Masyarakat Bisa Nonton Perayaan HUT Ke-78 RI di Monas

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, sebagian besar UMKM di Padukuhan Mrunggi belum menganggap K3L menjadi prioritas. Hal ini dapat dilihat dari minimnya penggunaan APD (Alat Pelindung Diri) yang dapat melindungi tubuh dari potensi bahaya.

Tindakan K3L perlu melibatkan pengusaha dan pekerja, hal ini membawa Tim KKN-PPM untuk melakukan sosialisasi mengenai pentingnya K3L yaitu mengenai APD dan jenis-jenisnya. “Setiap pekerjaan memiliki APD berbeda yang perlu digunakan ya bu, kalau memasak di dapur tidak perlu pake helm,” ujar Anisarofi Anursinta, mahasiswa Teknik Industri yang menyampaikan materi mengenai K3L, sembari bergurau yang menyampaikan materi mengenai K3L pada sela-sela materi.

Tidak hanya itu, dijelaskan juga materi K3L mengenai pencegahan kebakaran. Materi yang disampaikan mulai dari jenis-jenis kebakaran, penyebabnya dan cara penanganan kebakaran. Dalam penyampaian materi pencegahan kebakaran dijelaskan jika dalam memadamkan api harus menghilangkan satu dari tiga elemen api yaitu panas, oksigen dan bahan bakar.

Lain halnya, dari sisi izin usaha, UMKM kini sedang digalakkan untuk mengantongi izin-izin usaha dan sertifikasi dari tiga kementerian sekaligus: Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Kementerian Investasi / Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), dan Kementerian Badan Usaha Milik Negara, utamanya dalam pendaftaran Nomor Induk Berusaha (NIB).

Menanggapi hal ini, Tim KKN-PPM UGM di Mrunggi dalam sosialisasi ini mengenalkan kepada pelaku usaha di Mrunggi mengenai UMKM, menjelaskan mengenai pentingnya izin usaha dan perbedaanya baik dari NIB, Izin Usaha Mikro Kecil, dan Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (SPP-IRT), serta menjabarkan cara mendaftarkan Nomor Induk Berusaha.

Tak hanya itu, pelaku usaha di Padukuhan Mrunggi juga dibekali pengetahuan mengenai sistem Online Single Submission (OSS) yang perannya penting dalam perizinan usaha. Dalam penjabarannya, Salma Mawa Kamila, mahasiswa Fakultas Hukum yang membawa materi ini menyampaikan, “Izin usaha tidak semata-mata mengantongi saja ya, tetapi melalui izin usahalah Bapak-bapak dan Ibu-ibu bisa diberdayakan lebih jauh, misalnya bisa mengikuti proyek pengadaan pemerintah, mudah mendapat pinjaman dari bank untuk pengembangan usahanya, bahkan diprioritaskan akses pemasarannya.”

Dalam suasana kekeluargaan, sosialisasi ini juga dilaksanakan dua arah dimana pelaku usaha berbagi kisah dan kendala yang mereka alami selama merintis, menjalankan, dan mengembangkan bisnisnya. Kegiatan dilanjut dengan sesi tanya jawab dan diskusi interaktif mengenai materi yang disampaikan dan permasalahan yang mereka hadapi dalam menerapkan K3L sederhana maupun mendaftarkan usaha mereka.

Diborong Perusahaan Jepang, Drone Buatan RI Siap Terbang di Mancanegara

Dalam sesi tanya jawab terdapat pertanyaan mengenai pendaftaran SPP-PIRT. “Mbak, usaha saya adalah produksi telur asin dan saat ini sudah memiliki NIB, antara SPP-PIRT dan sertifikasi halal mana yang lebih penting ya?” tanya Ibu Sugiyanti, salah satu peserta sosialisasi. Antara pendaftaran SPP-PIRT dan sertifikasi halal sama pentingnya. Namun, dua hal tersebut adalah hal yang berbeda.

Dengan diadakannya sosialisasi interdisipliner ini, Tim KKN-PPM UGM Subunit Sendangsari I berharap masyarakat Padukuhan Mrunggi akan semakin sadar akan pentingnya mengaplikasikan K3L dan mengantongi izin usaha dalam rangka membangun usaha yang berkelanjutan dan berkepastian hukum.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

ST
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini