75 Kontainer Bawang Merah Diekspor ke Thailand, Nilai Kontrak Rp73 Miliar

75 Kontainer Bawang Merah Diekspor ke Thailand, Nilai Kontrak Rp73 Miliar
info gambar utama

Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo melepas ekspor bawang merah sebanyak 96 ton menuju Thailand dengan nilai transaksi Rp3,4 miliar. Total kontrak ini secara keseluruhan mencapai 75 kontainer atau setara dengan Rp73,5 miliar.

Juwari, ketua Asosiasi Bawang Merah Indonesia (ABMI) mengungkapkan, ekspor bawang merah kali ini mencapai 4.500 ton yang berasal dari berbagai kelompok tani asal Brebes. Pengiriman akan dilakukan bertahap sampai bulan November mendatang.

"Ada dari Beni Santoso sebanyak 1.500 ton dan dari Kelompok Champion sekitar 3000 ton," jelas Juwari.

Menurutnya, bawang merah melimpah di pasaran saat panen raya. Dengan menjual hasil panen ke Thailand, akan membuat harga stabil karena tidak menumpuk di pasaran regional.

Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Champion, Dian Alex Chandra menerangkan, timnya telah mengantongi kontrak ekspor ke Thailand sebanyak 108 kontainer atau sekitar 3.000 ton. Komoditas ini diambil dari beberapa daerah sentra produksi bawang seperti Brebes, Sumbawa, Bima, dan Probolinggo.

"Kebetulan yang sudah terorder itu sekitar 100-an kontainer atau 2.800 sampai 3.000 ton. Sebanyak 50 persen dari Brebes, sisanya dari luar daerah penghasil bawang. Ada dari Sumbawa Bima dan Probolinggo Jatim," tutur Alex.

Dobrak Pasar Thailand-China, Ekspor Kapulaga Sumut Tembus Rp18,5 Miliar

Pada momen pelepasan itu, Syahrul menyampaikan rasa syukurnya karena ketika semua negara saat ini menghadapi cuaca ekstrem, Indonesia justru mampu memproduksi berbagai komoditas, termasuk bawang merah untuk pemenuhan dalam negeri dan ekspor.

"Saya selalu katakan bahwa bawang merah itu adalah kekuatan kita sebagai bangsa indonesia. Namun, harus kita ingat juga bahwa saat ini kita sedang menghadapi el nino yang bisa mengganggu jalannya produksi," ucap Syahrul di gudang bawang Desa Klampok, Kecamatan Wanasari, Brebes, Rabu (9/8/2023).

Untuk mengantisipasi tantangan tersebut, Syahrul mengajak seluruh pimpinan daerah, baik Bupati maupun Gubernur, untuk segera turun tangan membantu petani yang berproduksi. Dia ingin pertanian tetap maju dan menjadi lini utama dalam memperkokoh ekonomi bangsa.

"Ancaman el nino ada di mana-mana, tapi kita harus turun tangan melakukan penanaman berbagai komoditas pertanian. Kita tahu ancamannya panas ini akan membuat air kurang dan produktivitas terganggu. Tapi, inisiatif para gubernur bupati yang berjuang mendampingi petani bisa membuat kita mampu melewati semua tantangan yang ada," pungkasnya.

Kisah Pohon Asem Keramat 500 Tahun dari Brebes yang Sulit Ditebang

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Afdal Hasan lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Afdal Hasan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini