Kabupaten Asmat, Daerah Penuh Pesona di Papua yang Tak Lagi Terisolir

Kabupaten Asmat, Daerah Penuh Pesona di Papua yang Tak Lagi Terisolir
info gambar utama

Di bagian selatan Papua, terdapat sebuah kabupaten bernama Asmat. Seiring dengan pembentukan provinsi baru di tanah Papua, Asmat kini menjadi bagian dari Provinsi Papua Selatan. Letaknya berada di dekat Laut Arafuru, dengan ibu kota kabupaten yang terletak di Distrik Agats.

Asmat dikenal sebagai daerah yang penuh pesona karena budayanya. Penduduk asli Asmat adalah suku yang memiliki nama sama. Nah, masyarakat Suku Asmat ini punya berbagai tradisi dan adat yang tetap terjaga hingga saat ini.

Dalam hal kesenian, mereka misalnya punya Tari Tibe yang awalnya adalah tarian perang, lalu digunakan untuk menyambut tamu. Suku Asmat juga dikenal sebagai pengukir handal dengan kemampuan menghasilkan ukiran kayu yang luar biasa indahnya. Mereka bahkan meyakini jika keahlian yang dimiliki itu berasal dari dewa bernama Fumeripitsy.

Suku Asmat juga punya beragam ritual yang berkaitan dengan aspek spiritual dalam kehidupan mereka. Misalnya, Suku Asmat percaya jika seseorang meninggal bukan karena usia tua atau dibunuh, maka penyebabnya adalah sihir atau roh jahat. Suku Asmat juga mengenal Tsyimbu, upacara penghormatan dalam pembuatan sekaligus pengukuhan rumah lesung. Lesung sendiri adalah perahu Suku Asmat yang dibuat dari batang pohon.

Sayangnya, di balik pesona yang ada, Asmat harus menghadapi persoalan berupa akses ke sana yang bisa dibilang cukup sulit. Letak Asmat yang berada di pelosok membuat tidak banyak pilihan transportasi yang bisa menjangkaunya. Ini pula yang membuat masyarakat Asmat jadi terisolir dari daerah lainnya. Padahal, kemudahan akses adalah hal penting agar Asmat biss berkembang secara maksimal, terutama dalam hal ekonomi.

Meski demikian, kini sudah ada sebuah jalan keluar atas masalah tersebut. Asmat sudah punya bandara yang siap melayani menghubungkan mereka dengan daerah-daerah lain dengan lebih cepat dan mudah.

Satu Tungku Tiga Batu, Filosofi yang Menjaga Kerukunan Umat Beragama di Papua

Bandara Ewer, Solusi Transportasi di Asmat

Pada 2023 ini, Asmat punya bandara baru bernama Bandara Ewer. Peresmiannya baru dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pada Kamis (6/7/2023).

Jokowi menjelaskan bahwa hal utama di balik dibangunnya Bandara Ewer adalah perkara konektivitas atau keterhubungan antarwilayah. Dengan landas pacu sepanjang 1.650 m, bandara ini bisa melayani penerbangan menggunakan pesawat jenis ATR,m

“Konektivitas dapat mempercepat mobilitas masyarakat dan juga barang serta dapat membuka isolasi wilayah sehingga mempercepat pengiriman logistik,” ujar Jokowi seperti dikutip dari laman Kemenhub.

Dari Bandara Ewer, masyarakat Asmat bisa berpergian dan mengirim barang dari dan menuju daerah lain di Papua. Diharapkan, bandara ini akan menggairahkan ekonomi di Asmat.

"Dan kita ingin dengan selesainya Bandara Ewer ini, kita harapkan ekonomi di Kabupaten Asmat dan Papua Selatan secara umum akan meningkat," lanjut Jokowi.

Tari Yospan yang Menjadi Lambang Persahabatan Masyarakat Papua

Referensi:

  • https://dephub.go.id/post/read/presiden-joko-widodo-resmikan-bandara-ewer



Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan A Reza lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel A Reza.

Terima kasih telah membaca sampai di sini