14 Desa Wisata Raih Rekor MURI di Malam Penghargaan ADWI 2023

14 Desa Wisata Raih Rekor MURI di Malam Penghargaan ADWI 2023
info gambar utama

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memberikan penghargaan kepada 75 desa wisata terbaik dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023. Sebanyak 14 desa wisata di antaranya juga meraih penghargaan Museum Rekor Dunia–Indonesia (MURI)

Mengutip dari laman resmi Kemenparekraf RI, ADWI 2023 yang diikuti sebanyak 4.573 desa wisata dari berbagai wilayah di Indonesia merupakan bentuk kolaborasi serta konsistensi yang kuat dari seluruh elemen masyarakat bersama pemerintah dan pihak terkait lainnya dalam membangun desa wisata.

“Hari ini 75 desa wisata terbaik mendapatkan anugerah untuk meningkatkan inovasi dalam membuka peluang usaha menuju pariwisata berkualitas dan berkelanjutan, berbasis ekonomi hijau dalam mendorong penciptaan 4,4 juta lapangan kerja di tahun 2045,” kata Menparekraf Sandiaga Uno dalam sambutannya di malam puncak penganugerahan ADWI 2023, Minggu (27/8).

Catatkan rekor MURI

Sebanyak 14 desa wisata peserta ADWI 2023 dikabarkan meraih penghargaan Rekor MURI berkat daya tarik serta keunikan dan potensi yang dimilikinya. Hal ini diharapkan dapat semakin meningkatkan daya tarik dan minat kunjungan wisatawan.

Menparekraf Sandiaga menilai penghargaan tersebut menunjukkan betapa menariknya ragam potensi pariwisata yang ada di desa wisata Indonesia. Apalagi jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, di mana hanya ada tiga desa wisata yang mampu meraih rekor MURI.

Berikut 14 desa wisata peserta ADWI 2023 peraih rekor MURI:

  1. Desa Wisata Pulau Penyengat - Desa Wisata yang Memiliki Manuskrip Terbanyak;
  2. Desa Wisata Perkampungan Adat Nagari Sijunjung - Desa Wisata yang Memiliki Rumah Adat Minangkabau Berjajar Terpanjang;
  3. Desa Wisata Botubarani - Desa Wisata yang Memiliki Habitat Hiu Paus Terbanyak dan Dekat dari Daratan;
  4. Desa Wisata Muntei - Desa Wisata yang Memiliki Seni Rajah Tubuh (Tato) Tertua;
  5. Desa Wisata Tari Rebo - Desa Wisata yang Memiliki Pusat Pengolahan Tepung Pati Sagu dengan Varian Terbanyak;
  6. Desa Wisata Kwau - Desa Wisata Pertama yang Memiliki Habitat Burung Penari;
  7. Desa Wisata Soinrat - Desa Wisata yang Memiliki Fenomena Alam Meti (Surut Air Laut) Terpanjang;
  8. Desa Wisata Iboih - Desa Wisata dengan Populasi Lumba-Lumba Terbanyak;
  9. Desa Wisata Bukit Batu - Desa Wisata yang Memiliki Sejarah Kejayaan Laut Terluas;
  10. Desa Wisata Kelawi - Kabupaten Lampung Selatan;
  11. Desa Wisata Duren Sari Sawahan - Desa Wisata yang Memiliki Kawasan Hutan Durian Terluas;
  12. Desa Wisata Towale - Desa Wisata yang Memiliki Perajin Tenun Terbanyak;
  13. Desa Wisata Besani - Pemrakarsa Pembuatan Opak Terpanjang; dan
  14. Desa Wisata Wukirsari - Desa Wisata yang Memiliki Pengrajin Batik Terbanyak.
Menikmati Rinding Allo, Desa Wisata di Sulawesi Selatan yang Berselimut Kabut

Perjalanan spiritual masyarakat

ADWI pertama kali berlangsung pada 2021 ketika banyak pihak meragukan pelaksanaan program desa wisata di tengah kondisi ekonomi dunia yang melemah akibat pandemi dan masyarakat benar-benar merasakan dampaknya.

“Tapi setelah tiga tahun saya tetap merasakan semangat yang sama. Konsistensi dalam membangun desa wisata yang sama besarnya baik dari pengelola desa wisata, kepala desa, pemerintah kabupaten/kota dan provinsi,” ujar Menparekraf Sandiaga.

ADWI tidak hanya menjadi program unggulan pemerintah, melainkan sebagai perjalanan spiritual yang menggerakkan seluruh elemen masyarakat. Program ini menyentuh sosok-sosok yang menginspirasi dan memotivasi negara untuk mendorong desa wisata kian mendunia.

Siap-siap! Pariwisata RI Makin Moncer di Wonderful Indonesia Tourism Fair 2024

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Firdarainy Nuril Izzah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Firdarainy Nuril Izzah.

Terima kasih telah membaca sampai di sini