Menengok Kebun Binatang Surabaya yang Digagas Jurnalis Satu Abad Silam

Menengok Kebun Binatang Surabaya yang Digagas Jurnalis Satu Abad Silam
info gambar utama

Kebun Binatang Surabaya (KBS) merupakan salah satu kebun binatang yang populer di Indonesia. Ternyata kebun binatang yang berlokasi di Jl. Setail No.1, Darmo, Kec. Wonokromo, Surabaya, Jawa Timur ini telah berdiri sejak 31 Agustus 1916.

Berdirinya Kebun Binatang Surabaya sebagai sarana hiburan tidak lepas dari perencanaan Tata Kota Modern yang dilakukan oleh Gemeente (Kotamadya) Surabaya. Karena itu butuh pengembangan infrastruktur sarana dan prasarana.

Membedah Awal Mula Jalan Kembang Jepun, Benarkah Lokalisasi Wanita Jepang?

Kebun Binatang Surabaya ini berawal dari inisiatif seorang wartawan Belanda H.F.K Khommer yang memiliki hobi mengumpulkan binatang di halaman rumahnya di Kaliondo. Dirinya pun mendapatkan banyak dukungan dari teman-temannya.

“Tidak salah apabila teman-teman dekatnya sering berdatangan ke rumahnya untuk menyaksikan koleksi satwa-satwa tersebut. Hobinya itu juga menarik perhatian beberapa orang Belanda di Surabaya, yang dipimpin oleh J.P Mooyman,” papar Meira Triantari dalam Kebun Binatang Surabaya Tahun 1916-1942.

Berdiri di Kaliondo

Karena itulah berdasarkan inisiatif H.F.K Khommer dan kawan-kawannya tersebut pada tanggal 31 Desember 1916, Gubernur Jenderal Belanda mengeluarkan surat keputusan yang mengesahkan berdirinya Perkumpulan Kebun Botani dan Binatang Surabaya.

Kaliondo pada saat itu merupakan wilayah pusat kota kini masuk wilayah Surabaya Timur. Letak Kaliondo diapit oleh Kalimas dan Kali Pegirian sebagai jalur lalu lintas yang padat dengan perahu-perahu layar dari pelabuhan Tanjung Perak hingga Wonokromo.

“Pada era tersebut belum ada lokasi hiburan untuk keluarga yang bisa dikunjungi oleh masyarakat luas. Padahal dalam tahun itu dan tahun-tahun berikutnya jumlah penduduk di Surabaya sebagai kota kolonial modern mengalami perkembangan yang pesat,” jelasnya.

Loge de Vriendschap, Bangunan Jejak Kelompok Freemason di Hindia Belanda

Lahan Kebun Binatang Surabaya kemudian dipindahkan ke daerah Groedo pada 28 September 1917, atas bantuan perusahaan bernama Bouwmaatschappij Koepang. Hal ini karena jumlah satwa yang dikoleksi oleh Khommer semakin banyak.

Selama tahun 1916, Kebun Binatang Surabaya belum dikomersilkan atau dikenakan tarif bagi masyarakat umum. Tetapi setelah surat izin keluar pada 1917, agar bisa masuk ke Kebun Binatang Surabaya dikenakan tarif 10 sen untuk pribumi dan 20 sen untuk non pribumi.’

“Kebun Binatang Surabaya tersebut dari dulu hingga sekarang masih merupakan tarif yang paling terjangkau dibandingkan dengan sarana hiburan yang lainnya,” paparnya.

Daya tarik wisata

Ketika menginjakkan kaki di Kebun Binatang Surabaya, wisatawan bisa bertemu dengan banyak binatang. Setidaknya tercatat ada sekitar 315 spesies serta 2000 hewan yang hidup di Kebun Binatang Surabaya.

Termasuk di dalam Kebun Binatang Surabaya bisa juga ditemukan beberapa hewan langka, mulai dari spesies reptil, unggas hingga mamalia. Wisatawan bisa melihat satwa yang ada dalam beberapa kategori.

Seperti misalnya berbagai burung dan unggas yang masuk dalam kategori Aves. Wisatawan bisa bertemu jenis pelikan yang berada dari Australia atau burung merak yang cantik. Koleksi burung di Kebun Binatang satu ini memang terbilang lengkap.

Kenangan Surabaya Night Carnival yang Sempat Hibur Warga Kota Pahlawan

Kebun Binatang Surabaya pun pernah menjadi kebun binatang dengan predikat terbesar dan terlengkap se-Asia Tenggara pada 1980-1990-an. Pihak Kebun Binatang Surabaya menegaskan akan mempertahankan kualitas.

“Kami terus berusaha menjaga kualitas satwa supaya tetap sehat. Infrastruktur juga kami benahi terus supaya pengunjung nyaman,“ kata Kasi Humas Kebun Binatang Surabaya, Wini Hustiani.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

Terima kasih telah membaca sampai di sini