Telah Usai, Ini Beberapa Hal Menarik dari KTT ASEAN ke-43 yang Sayang Dilupakan

Telah Usai, Ini Beberapa Hal Menarik dari KTT ASEAN ke-43 yang Sayang Dilupakan
info gambar utama

Rangkaian KTT ASEAN ke-43 yang diselenggarakan di Indonesia telah usai pada (7/9) lalu. Usainya konferensi tertinggi di ASEAN ini juga turut menandai selesainya keketuaan Indonesia di ASEAN untuk kelima kalinya. Tentunya, sebuah kebanggan tersendiri bagi kita, warga Indonesia, untuk menyaksikan bahwa Indonesia punya peran penting dalam lingkup regional.

Selama KTT ASEAN ke-43, ada banyak kesepakatan yang dihasilkan. Mulai dari kesekapaktan mengenai ekosistem transportasi listrik di negara-negara ASEAN, hingga komitmen untuk menjaga perdamaiaan.

Di samping menghasilkan berbagai kesepakatan yang bersifat formal, KTT ASEAN ke-43 juga menoreh berbagai hal menarik yang layak dikenang. Berikut beberapa di antaranya.

Dari Tari hingga Kebaya, KTT ASEAN Jadi Ajang Unjuk Budaya

KTT ASEAN menghadirkan banyak tokoh penting, khususnya para pemimpin negara anggota serta negara mitra. Tentu kesempatan seperti ini perlu dimanfaatkan pula sebagai ajang perkenalan budaya tanah air.

Semarak tarian tradisional Banten memulai unjuk budaya tersebut ketika menyambut kedatangan para tamu undangan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, pada (4/9) atau sehari sebelum KTT dimulai.

Tak cuma warga sipil, sehari setelahnya, ibu negara Iriana Jokowi juga turut berpartisipasi memperkenalkan budaya negeri, yakni budaya Betawi. Pada momen penyambutan di Jakarta Convention Center (JCC), Iriana mengenakan kebaya encim khas Betawi.

Kebaya cantik berwarna biru tersebut dihiasi dengan motif bunga-bunga berwarna lembut. Iriana juga mengenakan kerudung berwarna biru elektrik yang senada dengan kebaya serta rok yang dikenakannya.

Baca juga: Malam yang Sempurna di Gala Dinner KTT ke-43 ASEAN 2023, Beri Kesan Tak Terlupakan!

Kehangatan dengan Negara Mitra

Sebagai negara mitra, Kanada turut hadir pada KTT ASEAN ke-43. Sang perdana menteri (PM), Justin Trudeau, tiba di Istana Merdeka pada (5/9). Begitu turun mobil, Presiden Jokowi langsung menyambutnya dengan sangat terbuka..

Usai upacara pembukaan yang juga mengumandangkan lagu kebangsaan kedua negara, Presiden Jokowi dan PM Trudeau lantas masuk seraya berbincang dengan hangat. Keduanya berjalan menuju teras belakang istana untuk melakukan sesi veranda talk.

Indonesia Toreh Prestasi

Keketuaan Indonesia di ASEAN tahun ini merupakan sebuah prestasi tersendiri. Namun, tentunya bukanlah hal yang serta-merta mudah mengingat situasi global yang masih berusaha bangkit pasca pandemi.

Pada KTT ASEAN kali ini, Indonesia mendapat banyak pujian internasional terkait keketuaannya. “Semua leaders mengapresiasi keketuaan Indonesia. Banyak capaian meski di dalam situasi yang sulit,” ujar Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi. Adapun salah satu pencapaian Indonesia adalah komitmennya dalam meningkatkan perlindungan hak asasi manusia, khususnya di kawasan Asia Tenggara.

Aspirasi Indonesia untuk Perdamaian Kawasan

Dalam berbagai pertemuan yang ada di rangkaian KTT ASEAN ke-43, Presiden Jokowi acapkali menyuarakan komitmen perdamaian di kawasan. Jika ditotal, KTT yang berlangsung selama tiga hari ini telah menghasilkan 90 dokumen dan beberapa kesepakatan dengan negara mitra.

Optimisme dan respons positif yang para perwakilan negara sampaikan juga turut menguatkan harapan sang presiden untuk masa depan kawasan yang lebih baik. “Ini menguatkan harapan, ini menguatkan semangat untuk terus melanjutkan perjuangan mewujudkan kawasan yang damai, kawasan yang stabil, dan kawasan yang sejahtera,” ujar Jokowi.

Baca juga: Mau Menikmati Hutan Kota GBK Tempat Gala Dinner KTT ASEAN? Bisa dan Tak Perlu Keluar Duit!

Demikianlah beberapa momen menarik yang ada pada gelaran KTT ASEAN ke-43 yang baru saja berakhir tersebut. Kini, Indonesia tinggal meneruskan keketuaan ASEAN hingga akhir tahun sebelum akhirnya dilanjutkan oleh Laos. Semoga konsistensi Indonesia dalam totalitasnya memberi dampak pada kawasan dapat menjadi semangat kita, para generasi muda, untuk terus berkontribusi pada pembangunan negeri, hingga akhirnya bisa memberi dampak pada skala yang lebih luas.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

S
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini