Tim Lari Trail Asal Depok Tampil Ciamik di Ajang Bergengsi Ultra-Trail du Mont-Blanc 2023

Tim Lari Trail Asal Depok Tampil Ciamik di Ajang Bergengsi Ultra-Trail du Mont-Blanc 2023
info gambar utama

Pelari trail asal Depok yang tergabung dalam Depok Trail Running Academy (DETRAC) menorehkan pencapaian apik di ajang lari Ultra-Trail du Mont-Blanc 2023.

Tim DETRAC diwakili oleh Fandi Achmad, Dede Saifullah, dan Muhammad Kahfi. Ketiganya turun di kategori Petite Trotte à Léon dan berlari di jalur sepanjang 311 km yang melintasi Swiss, Prancis, dan Italia mulai Senin, 28 Agustus 2023 waktu setempat.

Hasil yang didapat tergolong bagus. Tim DETRAC menorehkan waktu 128 jam 35 menit 48 detik. Dengan catatan itu, tim DETRAC menempati peringkat ke-19 dari 112 tim peserta dari seluruh dunia sekaligus peringkat pertama tim dari Asia.

Untuk diketahui, Ultra-Trail du Mont-Blanc merupakan sebuah ajang ultramarathon, perlombaan lari jarak jauh yang jaraknya lebih dari 42,195 km seperti di maraton biasa. Dalam ultramarathon, jarak tempuhnya bisa berbeda-beda di setiap ajang.

Di UTMB, pelari lalu harus melahap jalur dengan ketinggian yang berbeda-beda, antara lebih dari 1000 hingga 2500 m di atas permukaan laut. Untuk kategori PTL, pelari beraksi dalam tim beranggotakan 2 atau 3 orang. Kategori ini termasuk sulit dan membutuhkan teknik, fisik, serta mental yang mumpuni. Sebelum atlet ikut serta, panitia penyelenggara bahkan menyeleksi calon peserta lebih dulu untuk memastikan yang bersangkutan memang berpengalaman dalam aktivitas fisik di pegunungan.

Pelari PTL UTMB memulai lomba dari Chamonix, Prancis. Mereka harus menempuh rute yang berputar sehingga titik finish-nya sama dengan start. Setiap tim diberi waktu maksimal 151 jam untuk menyelesaikan lomba.

Mengenal Senam Aerobik, Olahraga dengan Musik yang Kaya Manfaat

Perjuangan Keras

Pencapaian para pelari trail dari DETRAC di UTMB tentu tidak diraih dengan mudah. Ada usaha dan perjuangan keras yang harus dilalui.

Melalui media sosial, Dede Saifullah membagikan cerita mengenai perjuangan ini. Dede membeberkan bahwa ia dan rekannya harus menghadapi tantangan sulit berupa cuaca buruk.

"Tim kami sempat diterjang badai salju selama dua hari, saat start hujan turun dan diikuti badai salju di atas. Bagi kami pelari dari negara tropis, ini tentu menjadi tantangan yang cukup berat." beber Dede.

Maklum saja, posisinya yang terletak di dataran tinggi Eropa membuat iklim dan cuaca di lokasi lomba tentu tak sama dengan Indonesia. Pelari seperti Dede dan rekannya pun dituntut untuk bisa lekas beradaptasi dengan alam.

Meski berat, para pelari DETRAC tidak menyerah begitu saja. Mereka tetap lanjut berlari. Usaha mereka pun akhirnya tak sia-sia karena tim berhasil mencapai garis finis dalam keadaan baik.

Mengenal Pound Fit, Olahraga yang Sedang Digandrungi Masyarakat Indonesia

Referensi:

  • https://www.instagram.com/p/Cw42ba1SYPW/
  • https://www.instagram.com/reel/Cwto4I2vV6s/?igshid=NjIwNzIyMDk2Mg==
  • https://montblanc.utmb.world/races/PTL

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan A Reza lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel A Reza.

Terima kasih telah membaca sampai di sini