Peneleh Heritage: Wisata Sejarah Tiga Zaman

Peneleh Heritage: Wisata Sejarah Tiga Zaman
info gambar utama

Peneleh merupakan kawasan tertua yang ada di Kota Surabaya. Hal ini dibuktikan oleh tulisan pada buku terbitan tahun 1931 yang berjudul Oud Soerabaia karya G.H. Von Faber. Dijelaskan dalam buku tersebut bahwasannya Peneleh merupakan perkampungan tertua yang sudah eksis sejak zaman dulu karena lokasinya yang berada di hilir Sungai Brantas dan menjadi pusat transportasi masyarakat.

Ada pula bukti lain yang menunjukkan bahwa Kawasan Peneleh sudah eksis sejak masa Kerajaan Singosari. Bukti tersebut adalah Schetskaartje Van Het Oudste Soerabaja Van 1275. Peta tersebut menunjukkan lokasi serta nama Glagah Aroem (sekarang Peneleh).

Berdasarkan dari riwayat yang ada, Glagah Aroem adalah tempat para jawara pada masa Kerajaan Singosari. Tidak hanya itu, Kawasan Peneleh masih menyimpan bukti-bukti bersejarah lainnya seperti Langgar Dukur Kayu yang didirikan pada tahun 1893, Rumah Kelahiran Presiden Soekarno, Rumah HOS Tjokroaminoto, Sumur Jobong Majapahit, Masjid Jami’ Peneleh, dan Pemakaman Eropa.

Kawasan Peneleh yang bersejarah serta kaya akan warisan budaya telah ditetapkan sebagai kawasan cagar budaya berdasarkan Surat Keputusan Walikota Nomor 188.45/004/402.1.04/1998. Peneleh merupakan memori bangsa yang menyimpan jejak awal hingga jejak perjuangan lahirnya Negara Indonesia. Maka dari itu, Kawasan Peneleh juga ditetapkan sebagai kawasan wisata sejarah yang dikelola oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis).

Perang Paregreg, Pertempuran Antar Saudara yang Hancurkan Majapahit

Wisata Sejarah Tiga Zaman

Wisata Peneleh Heritage memiliki daya tarik yang khas dan unik. Ketika Kawan GNFI memasuki Kawasan Peneleh, kawan akan dibawa ke masa lampau pada tiga zaman yang berbeda. Pertama, kawan akan memasuki Peneleh di era Kerajaan Majapahit.

Pada era kerajaan ini, Kawan dapat melihat Sumur Jobong peninggalan Kerajaan Majapahit. Kawan dapat merasakan secara langsung kesegaran air dari sumur yang telah berusia ribuan tahun. Terdapat pula barang-barang temuan di dalam sumur yang di pamerkan yaitu tulang manusia dan hewan, batu-batuan, serta keramik-keramik.

Kedua, era kolonial di pemakaman eropa. Pada era kolonial ini kawan dapat melihat secara langsung kompleks pemakaman dari para tokoh penting dan masyarakat asli eropa pada masa lampau. Bentuk makam dan batu nisan yang khas bergaya eropa menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.

Ketiga, kawan akan melihat era Kemerdekaan dan Pergerakan Nasional di Peneleh. Rumah Lahir Bung Karno dan Rumah HOS Tjokroaminoto menjadi saksi bisu dari perjuangan dan perjalanan panjang bangsa Indonesia. Kawan dapat mengeksplorasi rumah yang terlihat sederhana tetapi mampu melahirkan tokoh-tokoh besar bagi Indonesia.

Wisata sejarah peneleh patut kawan coba, karena kawan tidak hanya sekedar berwisata. Kawan akan merasakan sensasi berada di masa lampau. Tiga zaman akan kawan tempuh dalam durasi waktu kurang lebih 3 jam. Selama perjalanan kawan dapat melihat rumah-rumah dengan arsitektur kuno seperti arsitektur khas jawa, dan arsitektur kolonial.

Sosok Adam Malik, Pengoleksi Keramik Kuno Bukti Perniagaan di Indonesia

Sebagian besar dari rumah-rumah tersebut kondisinya masih terawat dan terjaga ciri khasnya. Tidak hanya itu, kawan akan menemukan hal unik lainnya selama perjalanan. Salah satunya, kawan akan melihat makam-makam yang tersebar di jalan perkampungan. Makam-makam tua yang ada ditengah perkampungan itu diperkirakan sudah berusia ribuan tahun.

Menurut sumber sejarah lisan, masyarakat peneleh di masa lampau biasa memakamkan jenazah keluarga atau kerabatnya di pekarangan rumah. Maka tak heran ketika peneleh berubah menjadi kawasan padat penduduk seperti saat ini terdapat peninggalan makam yang lokasinya berada di tengah pemukiman warga.

Keunikan dari Wisata Peneleh Heritage beserta jejak-jejak bersejarah di dalamnya tidak hanya dinikmati oleh pecinta sejarah. Keluarga bersama anak juga cocok berwisata di Peneleh Heritage. Kawan dapat belajar serta mengedukasi keluarga maupun anak tentang pentingnya sejarah sebagai jati diri bangsa.

Istana Balla Lompoa, Rumah bagi Raja Gowa yang Kian Terabaikan

Sumber:

  • https://www.detik.com/jatim/budaya/d-6920851/6-fakta-menarik-dari-kampung-peneleh-surabaya.
  • https://suryamalang.tribunnews.com/2021/05/31/makam-makam-kuno-di-kampung-peneleh-surabaya-ada-makam-di-dalam-rumah-dan-di-tengah-jalan.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

MF
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini