Berburu Nostalgia di La Vogue Antique: Toko Barang Lawas Pertama di Pusat Semarang

Berburu Nostalgia di La Vogue Antique: Toko Barang Lawas Pertama di Pusat Semarang
info gambar utama

Pernahkah Kawan berkunjung ke Semarang? Sebagai salah satu kota bersejarah di Indonesia, Ibu Kota Jawa Tengah ini menyimpan sejuta kenangan dalam setiap sudutnya.

Salah satunya La Vogue Antique, sebuah toko barang-barang lawas yang terletak di pusat Semarang. Tempat ini bukan hanya sekadar toko, tetapi juga sebuah ikon jendela waktu yang membawa Kawan bernostalgia kembali ke masa lalu.

Terletak di Jalan Pemuda Nomor 43, Pandansari, Kota Semarang, La Vogue Antique menjadi tempat nostalgia di mana ribuan koleksi barang antik menanti untuk ditemukan.

Berdiri kokoh di antara gedung-gedung megah, toko barang antik ini ternyata masih mempertahankan keaslian dan pesona arsitektur klasik zaman dahulu.

Hal tersebut terlihat dari pintu utama yang kokoh, terbuat dari pondasi kayu jati, dan beberapa bagian tembok yang memamerkan lapisan cat berwarna krem merah muda yang hampir mengelupas.

Saat melangkah masuk, pengunjung akan disambut oleh lukisan-lukisan unik yang menghiasi sudut-sudut ruangan.

Namun, tak hanya itu, beragam kerajinan keramik, poster, patung, foto klasik, hingga mata uang rupiah tempo dulu juga tersusun rapi di almari dan etalase kaca. Semuanya menghadirkan suasana sejarah yang hidup dari masa ke masa.

Baca Juga: Desa Wisata Krebet Hadirkan Pengalaman Membatik di Atas Kayu

Warisan Nostalgia Sejak Era '80 an

La Vogue Antique juga dikenal sebagai toko antik pertama sebelum adanya Pasar Klitikan di kawasan Kota Lama Semarang.

Munariah, pemilik toko ini, mengatakan bahwa ia telah memelihara warisan ini sejak tahun 1980, tetapi bangunan toko ini sendiri telah berdiri sejak masa penjajahan Belanda.

Dulunya, usaha ini dimulai oleh kakak iparnya. Namun, setelah beliau meninggal, ia dengan bangga melanjutkan warisan ini.

Barang-barang yang dijual di sini mencakup segala sesuatu, mulai dari perabotan rumah tangga, hiasan dinding, koleksi mata uang, hingga aksesoris.

La Vogue Antique sering kali menjadi pilihan utama bagi pembeli lokal maupun dari luar negeri. Pengunjung dari Italia, Amerika, dan berbagai negara Eropa sering kali mampir untuk mendapatkan potongan-potongan bersejarah dari toko ini.

"Paling sering orang Italia yang mampir ke sini. Apalagi zaman sebelum Covid-19. Kalau pengiriman, kami tidak sampai ke luar negeri, tetapi pasti mereka yang datang ke sini," ujar Munariah.

Koleksi Lawas dengan Harga Terjangkau

Harga dari barang-barang antik bervariasi, tergantung pada jenis barang, tingkat keunikan, keadaan, dan kualitasnya. Misalnya, uang kuno dijual mulai dari Rp25 ribu hingga Rp500 ribu.

Poster-poster dengan beragam desain ditawarkan dengan harga mulai dari Rp75 ribu hingga ratusan ribu rupiah.

Di samping itu, kerajinan keramik juga tersedia dengan kisaran harga dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah. Barang-barang seperti meja dan kursi kuno, yang memiliki nilai fungsi dan kualitas barang lama, mungkin memiliki harga lebih tinggi dan biasanya menarik minat dari generasi yang lebih tua.

Dahulu, selain para orang tua, anak-anak muda dari Semarang juga sering mengunjungi La Vogue Antique untuk mencari aksesoris unik. Namun, seiring berjalannya waktu, minat terhadap barang-barang antik tampaknya semakin menurun di kalangan generasi muda.

"Kalau anak-anak sekarang sepertinya lebih suka yang modern dan minimalis, ya karena zamannya sudah beda. Anak muda sekarang juga tidak seperti dulu," ungkap Munariah.

Baca Juga: The Hallway Space: Menjelajahi Ruang Kreatif Multifungsi di Jantung Kota Bandung

Meskipun demikian, Munariah berkomitmen untuk terus memasarkan barang-barang antiknya, baik secara offline maupun melalui berbagai platform media sosial.

Bagi Kawan penggemar wisata barang antik, berwisata nostalgia di toko ini tentu tidak bisa dilewatkan! La Vogue Antique terbuka untuk dikunjungi setiap hari, kecuali pada hari-hari besar.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

CH
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini