Microsoft dan Google Investasi AI, Bagaimana Masa Depan Teknologi Digital?

Microsoft dan Google Investasi AI, Bagaimana Masa Depan Teknologi Digital?
info gambar utama

Dua raksasa teknologi global, Microsoft dan Google, telah melakukan investasi besar-besaran dalam pengembangan kecerdasan buatan (AI).

Langkah ini tidak hanya mencerminkan persaingan sengit antara dua perusahaan tersebut, tetapi juga memperkuat peran AI sebagai tulang punggung teknologi digital masa depan.

Microsoft: Misi Transformasi Digital melalui AI

Microsoft telah lama menjadi pemain utama dalam dunia teknologi, dan telah memasuki era AI dengan langkah-langkah besar. Salah satu inisiatif utama mereka adalah Azure AI, platform kecerdasan buatan yang kuat yang memberikan alat dan sumber daya untuk mengembangkan solusi AI.

Azure AI tidak hanya digunakan oleh pengembang, tetapi juga oleh berbagai industri, termasuk kesehatan, keuangan, dan manufaktur, untuk meningkatkan efisiensi operasional dan memberikan pengalaman yang lebih baik kepada pelanggan.

Selain itu, Microsoft juga telah membuka pusat AI Terbesar di dunia, yang terletak di Inggris. Pusat ini bertujuan untuk mengumpulkan para ahli dalam AI, akademisi, dan insinyur untuk bekerja sama dalam mengembangkan teknologi AI canggih.

Investasi ini tidak hanya memperkuat posisi Microsoft dalam industri teknologi, tetapi juga memberikan dorongan signifikan terhadap penelitian dan inovasi dalam kecerdasan buatan.

Baca Juga: 5 Alasan Wajib Install Threads, Aplikasi Terviral dari Mark Zuckerberg!

Google: Menyongsong Era AI-First

Google, perusahaan yang menjadi pionir dalam pencarian internet, juga telah memimpin revolusi AI. Mereka telah mengadopsi pendekatan "AI-First", di mana kecerdasan buatan adalah elemen sentral dalam pengembangan produk dan layanan mereka.

Salah satu contoh paling terkenal dari investasi Google dalam AI adalah Google Assistant. Dengan menggunakan teknologi pemrosesan bahasa alami yang canggih, Google Assistant memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan perangkat mereka dengan suara, membuka pintu untuk antarmuka yang lebih interaktif.

Google juga telah memperkenalkan AutoML, platform yang memungkinkan perusahaan untuk melatih model AI mereka sendiri tanpa memerlukan keahlian teknis yang mendalam. Hal ini memperluas akses ke teknologi AI untuk berbagai industri dan perusahaan.

Selain itu, Google juga memegang DeepMind, perusahaan kecerdasan buatan terkemuka yang fokus pada riset AI dan pengembangan teknologi untuk memecahkan masalah kompleks dalam berbagai bidang, termasuk kesehatan dan permainan.

Google Bard Versus ChatGPT

Tidak hanya sebatas membuat platform, Microsoft dan Google juga mengandalkan tonggak bisnis mereka dengan berinvestasi pada artificial intelligence dengan fitur chat interaktif yang populer, antara lain Google Bard dan ChatGPT.

Google Bard diperkenalkan oleh Google pada tahun 2019 dan dirancang untuk memahami konteks kata dengan lebih baik, khususnya dalam bahasa manusia yang kompleks dan ambigu seperti bahasa Inggris.

Salah satu fitur utama Bard adalah kemampuannya untuk memahami kata dalam konteks kata-kata sekitarnya dengan lebih baik, sehingga menghasilkan hasil pencarian yang lebih relevan.

Contoh nyata adalah ketika seseorang melakukan pencarian dengan pertanyaan seperti "Bagaimana cara pergi ke stasiun kereta api dengan bus?" Bard dapat memahami bahwa "dengan bus" adalah bagian penting dari pertanyaan dan memberikan jawaban yang lebih tepat.

Selain itu, Bard juga berperan penting dalam memahami pertanyaan yang lebih panjang atau kompleks, seperti dalam konteks SEO. Sistem ini telah mengubah strategi konten online diperingkatkan dalam mesin pencari, dengan fokus pada pemahaman bahasa alami yang lebih baik daripada sekadar kata kunci.

Baca Juga: Kenalin Perplexity AI, Web Pintar Andalan Skripsianmu

Di sisi lain, ChatGPT yang dikembangkan oleh OpenAI adalah generasi terbaru dalam perkembangan model bahasa berbasis transformer.

ChatGPT dirancang khusus untuk menghadirkan kemampuan berbicara kepada mesin dengan cara yang semakin mirip dengan interaksi manusia. Microsoft bahkan telah mengklaim bahwa mereka siap mengucurkan dana sebesar Rp 155 triliun untuk berinvestasi bagi perkembangan teknologi ini.

Keunggulan utama ChatGPT adalah kemampuannya untuk menjalani percakapan yang alami dan informatif. Meskipun bukan satu-satunya model AI yang dapat berbicara, ChatGPT mencapai tingkat kompleksitas dalam percakapan yang lebih tinggi dan dapat digunakan dalam berbagai kasus, mulai dari layanan pelanggan otomatis hingga asisten virtual yang cerdas.

Salah satu alasan utama kesuksesan ChatGPT adalah metodenya yang pre-trained. Dalam proses pelatihan, model ini belajar dari teks yang luas dan beragam yang ditemui di internet, sehingga memiliki pengetahuan yang lebih mendalam tentang bahasa manusia dan topik tertentu.

Investasi Microsoft dan Google dalam kecerdasan buatan menandai tonggak penting dalam evolusi teknologi era modern.

Dengan mengandalkan AI sebagai pusat strategi bisnis mereka, kedua perusahaan ini tidak hanya memimpin dalam pengembangan teknologi, tetapi juga membentuk cara Kawan berinteraksi dengan dunia digital.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

CH
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini