Pusat Halal UNAIR Kolaborasi dengan UNIQHBA, Datangkan UMK se-NTB

Pusat Halal UNAIR Kolaborasi dengan UNIQHBA, Datangkan UMK se-NTB
info gambar utama

Pusat Halal Universitas Airlangga mengadakan Sosialisasi dan Fasilitasi Sertifikat Halal Gratis di Ballroom Kantor Bupati Lombok Tengah. Dihadiri sekitar 100 UMK, kegiatan ini merupakan salah satu upaya dalam mendukung percepatan pembangunan daerah Lombok Tengah melalui pembentukan ekosistem halal.

Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian agenda pengabdian masyarakat yang dilakukan sejak Jumat (22/9/2023) hingga Minggu (24/9/2023). Bentuk kegiatan yang dilakukan berupa sosialisasi hingga fasilitasi sertifikat halal dan dilanjut dengan focus group discussion dan konseling.

Sosialisasi ini berkolaborasi dengan Universitas Qamarul Huda Badaruddin Bagu dan beberapa mitra strategis lainnya, yakni Pemerintah Daerah Lombok Tengah yang diwakili oleh Asisten II Bupati Lombok Tengah dan Ketua Tim Percepatan Pembangunan Daerah Kabupaten Lombok Tengah, kepala Balai Besar Besar Pengawas Obat dan Makanan Provinsi Lombok Tengah dan kepala Balai Kemasan Produk Daerah Provinsi NTB sekaligus Ketua Pengurus Daerah Ikatan Apoteker Indonesia Nusa Tenggara Barat.

Baca juga: Festival Indonesia di Gwanghwamun Meriahkan 50 Tahun Persahabatan RI-Korea Selatan

Ekosistem Halal

Kegiatan ini merupakan bentuk kolaborasi sinergis dengan mitra yang berada di berbagai tempat. Abdul Rahem, Ketua Pusat Halal, menyebutkan bahwa kegiatan ini adalah upaya membentuk rantai halal pada bisnis UMK di seluruh negeri.

"Kami sudah pergi ke Tabalong, Kalimantan Selatan beberapa waktu lalu. Ini adalah upaya kami dalam memasifkan program sertifikasi halal. Perlu adanya akses agar ekosistem halal dapat dirasakan secara menyeluruh," jelasnya.

Pelatihan Pendamping Proses Produk Halal (PPH) adalah wujud dari pembentukan ekosistem halal dari hal dasar. Hal ini dikarenakan Pendamping PPH menjadi salah satu komponen utama dalam percepatan ekosistem halal di Indonesia sesuai dengan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal.

Dosen Fakultas Farmasi UNAIR ini menambahkan, harapan dari kegiatan tersebut adalah dapat menelurkan PPH lain melalui berbagai bentuk pendampingan dan pelatihan. Sehingga nantinya, tidak hanya UMK di Lombok Tengah saja yang merasakan kemudahan memperoleh sertifikat halal, tetapi juga di seluruh NTB.

Berdayakan UMK

Kepala Balai Kemasan Produk Daerah Provinsi NTB sekaligus Ketua Pengurus Daerah Ikatan Apoteker Indonesia Nusa Tenggara Barat, Drs. Apt. Agus Supriyanto, mengungkapkan bahwa Lombok Tengah memiliki berbagai tempat strategis terutama dalam bidang pariwisata. Hal ini turut mempengaruhi keberadaan UMK di sekitarnya. Menurutnya, dalam hal ini UMK juga perlu diberdayakan.

"Perlu ada sinergi yang baik antara UMK terutama dalam pemberdayaannya. Hal ini bisa dilakukan mulai dari sertifikasi halal. Tapi juga berupa branding melalui kemasan. Dengan ini saya harap, makanan khas Lombok Tengah dapat dipasarkan secara halal dan masif," jelasnya.

Asisten II Bupati Lombok Tengah, Lendek Jayadi, mengungkapkan jika kegiatan yang dimotori oleh Pusat Halal UNAIR ini nantinya dapat menjadi stimulus dalam peningkatan mutu UMKM ke depannya.

"Semoga kegiatan ini bisa menjadi elektron valensi dalam melakukan percepatan sertifikasi halal yang sekaligus meningkatkan pemberdayaan UMKM melalui mutu dan kualitas," paparnya.

Baca juga: Koteka Papua, Pakaian Tradisional yang Punya Nilai Sosial dan Budaya Kaya

Antusiasme UMKM

Kegiatan ini dimulai dengan pemaparan materi mengenai sertifikasi halal, branding produk, hingga tata kelola keuangan. Lalu dilanjutkan dengan forum group discussion yang terbagi menjadi sepuluh kelompok dengan tiap kelompoknya terdiri dari sepuluh orang. Pada sesi ini, peserta diberikan pengarahan lebih intens mengenai sertifikasi halal mulai dari pendaftaran email, Nomor Induk Berusaha, hingga mendaftarkan sertifikat halal.

Erika, salah satu peserta, mengaku bahwa sangat antusias dalam mengikuti kegiatan ini karena sebelumnya belum ada kegiatan sosialisasi semacam ini. Ia mengaku memperoleh informasi ini dari media sosial dan turut mengajak teman-teman yang lain hadir dalam kegiatan ini.

Saya merasa perlu mengetahui tentang halal ini. Itulah kenapa saya hadir di sini. Meskipun usaha saya masih kecil tapi saya harap ini juga bisa membantu meningkatkan mutu produk saya,” jelasnya.

Lain lagi dengan salah satu peserta lain, Serina. Ia mengaku belum pernah mendengar tentang sertifikasi halal dan baru mengetahui saat diberi informasi oleh teman-teman di tempatnya bekerja. Mereka kemudian berbondong-bondong hadir untuk mengikuti sosialisasi dan fasilitasi sertifikat halal ini karena dirasa akan memiliki manfaat yang banyak.

Saya datang karena ingin tahu proses sertifikasi halal mungkin saja ini dapat memberi tambahan pengetahuan bagi saya,” tutupnya.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

IN
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini