Gandeng Bidan Desa, Mahasiswa Bina Desa Laweyan Gelar Sosialisasi Penyakit Difteri

Gandeng Bidan Desa, Mahasiswa Bina Desa Laweyan Gelar Sosialisasi Penyakit Difteri
info gambar utama

Kabupaten Probolinggo menjadi salah satu Kabupaten yang mempunyai perhatian khusus terhadap penyakit difteri. Hal tersebut dikarenakan tingginya potensi penularan difteri Kabupaten Probolinggo di beberapa kecamatan yang masih berstatus KLB difteri.

Kecamatan Sumberasih menjadi salah satu wilayah yang memiliki kasus penyakit difteri. Dengan maraknya pemberitaan ini, melalui Dinas Kesehatan (Dinkes), Puskesmas Sumberasih melakukan upaya pengendalian kejadian luar biasa (KLB) difteri di wilayah Sumberasih terus digencarkan.

Penyakit difteri disebabkan infeksi bakteri Corynebacterium Diptheriae yang dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti sumbatan saluran napas, peradangan pada otot jantung, bahkan kematian. Difteri adalah penyakit infeksius yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphtheriae.

Penyakit ini menyebar melalui udara atau kontak langsung dengan individu yang terinfeksi. Sosialisasi tentang difteri penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang penyakit ini. Penyebab munculnya penyakit difteri yaitu disebabkan oleh bakteri dan bagaimana bakteri ini dapat menyebar melalui udara ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin. Adapun gejala penyakit difteri seperti radang tenggorokan, kesulitan bernapas, dan adanya lapisan putih atau abu-abu pada amandel.

Inilah 5 Manfaat Es Krim Bagi Kesehatan, Tak Melulu Bikin Pilek!

Sebagai bentuk pencegahan sekaligus memutuskan transmisi penularan difteri di Desa laweyan mahasiswa MBKM Bina Desa UPN VETERAN JAWA TIMUR bersama dengan bidan desa, Riska Pramita A.Md.Keb., menggencarkan imunisasi atau outbreak responseimmunization (ORI) difteri serta sosialisasi akan pentingnya vaksinasi difteri di seluruh institusi pendidikan yang berada di wilayah desa laweyan yang bertepatan dengan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS).

osialisasi pelaksanaan ORI Difteri dimulai dilakukan sejak tanggal 5—13 september 2023 dengan dilanjutkan dengan Outbreak Response Immunization (ORI) terhadap pelajar di seluruh institusi pendidikan yang berada di wilayah desa laweyan.

Outbreak Response Immunization (ORI) yang dilakukan di seluruh institusi pendidikan yang berada di wilayah desa laweyan serta pada kegiatan posyandu dilakukan bertahap dengan dibagi tiga putaran. Putaran pertama dan kedua dilakukan dalam tahun ini, yaitu di bulan agustus dan september. Lalu, putaran ketiga dilakukan pada Februari 2024.

Sosialisasi yang dilaksanakan oleh Mahasiswa MBKM Bina Desa Laweyan UPN Veteran jawa Timur ini, menjelaskan mengenai pengertian, gejala, faktor penyebab, dan pencegahan terhadap penyakit difteri.

Setelah adanya sosialisasi tersebut, diharapkan siswa-siswi juga bisa menyampaikan kembali kepada orang tuanya terkait bahaya penyakit difteri. Terkadang terdapat orang tua yang kurang menyetujui anaknya untuk mengikuti vaksinasi. Hal tersebut tentunya menjadi faktor penghambat dalam pemberantasan penyakit difteri di Kecamatan Sumberasih.

Untuk mencegah terkenanya penyakit difteri maka diperlukan untuk:

  • Vaksinasi: tekankan pentingnya vaksinasi difteri dalam pencegahan. Ingatkan orang untuk mendapatkan vaksinasi secara teratur, terutama pada anak-anak.
  • Perawatan: menjelaskan secara detail bahwa difteri dapat menjadi penyakit yang serius dan memerlukan perawatan medis, termasuk antibiotik.
  • Pencegahan: mengajarkan langkah-langkah pencegahan, seperti mencuci tangan secara teratur dan menghindari kontak langsung dengan orang yang menderita penyakit difteri.
  • Kontrol penyebaran: mensosialisasikan pentingnya isolasi individu yang terinfeksi penyakit difteri dari pihak kesehatan.
  • Kesadaran: mendorong masyarakat untuk selalu meningkatkan kesadaran tentang pentingnya pencegahan dan vaksinasi difteri.
Mengenal Ikan Kembung dari Pengertian Hingga Manfaatnya Untuk Kesehatan

Adanya sosialisasi ini adalah bagian penting dari upaya kesehatan masyarakat untuk mencegah penyebaran penyakit difteri. Selain itu, penting untuk terus memberikan informasi yang akurat dan tepat waktu kepada masyarakat sehingga dapat melindungi diri sendiri dari bahayanya penyakit difteri.

Vaksinasi rutin merupakan langkah utama dalam pencegahan difteri. Dengan adanya sosialisasi tentang difteri ini juga membantu untuk meningktakan kesadaran tentang pentingnya vaksinasi. Kemudian peran orang tua juga penting dalam mendukung adanya sosialisasi ini, karena pencegahan penyakit difteri bisa dimulai dari lingkungan pertama, yaitu keluarga.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

M
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini