Ai Nurhidayat: Menjaga Toleransi Antar Sesama Lewat Kelas Multikultural

Ai Nurhidayat: Menjaga Toleransi Antar Sesama Lewat Kelas Multikultural
info gambar utama

Toleransi, satu kata yang menjadi fokus khusus dari Ai Nurhidayat, seorang pria yang berasal dari Pangandaran, Jawa Barat.

Kesadaran akan toleransi muncul berdasarkan kondisi yang terjadi di daerah asal Ai Nurhidayat.

Fenomena ini terjadi akibat sikap etnosentris dan kurangnya pengetahuan masyarakat setempat terhadap budaya-budaya yang berasal dari luar daerahnya.

Dilihat lebih luas, sebenarnya masyarakat Indonesia secara umum sudah sangat toleran.

Dikutip dari dalam DataIndonesia.id, survei Litbang Kompas pada 2022 menunjukkan bahwa 72,6 persen penduduk Indonesia dianggap sudah menjaga toleransi antar sesama.

Secara rinci, angka ini menunjukkan 62,2 persen masyarakat Indonesia dianggap sangat toleran. Di sisi lain, 10,4 persen penduduk Indonesia lainnya dianggap sudah cukup toleran.

Meskipun demikian, praktek toleransi di masyarakat Indonesia masih dianggap perlu lebih ditingkatkan lagi.

Masih dari survei yang sama, terlihat angka yang menunjukkan bahwa hal ini harus lebih ditingkatkan lagi cukup tinggi.

Dari seluruh responden yang ada, 47,6 persen di antaranya menganggap rasa toleransi, khususnya dalam hal perbedaan agama harus lebih ditingkatkan lagi bagi masyarakat Indonesia.

Selain agama, masih ada dua aspek lainnya yang dianggap oleh responden agar bisa ditingkatkan lagi dalam hal toleransi, yaitu perbedaan politik dan suku.

Berdasarkan data tersebut terlihat bahwa masih terdapat banyak tantangan dalam meningkatkan rasa toleransi antar sesama masyarakat Indonesia.

Baca juga: Merajut Kasih dengan Toleransi di Tengah Perbedaan Umat Beragama

Realita inilah yang mendorong Ai Nurhidayat untuk membentuk sebuah terobosan agar toleransi antar sesama bisa terjaga, khususnya di daerah tempat dia berada.

Lulusan S1 Komunikasi Universitas Paramedina ini membentuk program Kelas Multikultural yang dijalankan di sekolah yang didirikannya pada 2011, SMK Bakti Karya Parigi.

Lantas, bagaimana perjalanan dan manfaat Kelas Multikultural yang diinisiasi oleh Ai Nurhidayat?

Mendidik Generasi Muda yang Toleran

Kelas Multikultural
info gambar

Kelas Multikultural merupakan salah satu program yang dijalankan oleh Ai Nurhidayat di SMK Bakti Karya Parigi.

Selain kelas ini, masih terdapat beberapa program lain yang juga dijalankan di sekolah yang sama, seperti

Tidak mudah bagi Ai Nurhidayat untuk memulai program Kelas Multikultural.

Dilansir dari Instagram@kelasmultikultural, terdapat beberapa tantangan yang dihadapi Ai Nurhidayat ketika memulai kelas ini, seperti isu SARA.

Baca juga: Toleransi Dalam Kebudayaan Masyarakat Cigugur, Kuningan, Jawa Barat

Meskipun demikian, dirinya tetap menjalankan kelas ini dengan mendatangkan siswa dari berbagai daerah untuk saling mengenal budaya tempat mereka berasal.

Pada 2019 lalu, Kelas Multikultural berhasil meluluskan 35 siswa yang berasal dari 6 provinsi berbeda di Indonesia.

Terbaru, pada pertengahan 2023 Kelas Multikultural berhasil meluluskan angkatan yang kelima.

Saat ini, Kelas Multikultural sudah memiliki 250 relawan dan kakak asuh.

Setiap siswa-siswi yang berasal dari berbagai macam latar belakang yang berbeda bisa mengikuti program ini.

Selain itu, SMK Bakti Karya Parigi lewat Kelas Multikultural juga memberikan pendidikan gratis selama tiga tahun bagi siswa yang bersekolah di tempat tersebut.

Berkat kepeduliannya ini, Ai Nurhidayat akhirnya mendapatkan penghargaan sebagai salah satu Penerima Apresiasi SATU Indonesia Awards 2019.

Baca juga: Tradisi Bakar Batu Papua, Kegiatan Memasak Bersama yang Sarat Toleransi

Ai Nurhidayat berharap agar program yang dia inisiasi ini tidak hanya dilakukan di SMK Bakti Karya Parigi, tetapi juga di tempat-tempat lain di seluruh Indonesia.

Sehingga terbentuk generasi muda yang bisa menciptakankan toleransi antar suku, ras, budaya, dan agama.

Semoga terciptanya masyarakat yang toleran di Indonesia, khususnya di Pangandaran, Jawa Barat seperti yang diharapkan oleh Ai Nurhidayat bisa terwujud dan terjaga ke depannya.

#kabarbaiksatuindonesia


Referensi:
- https://dataindonesia.id/varia/detail/litbang-kompas-sikap-toleransi-di-indonesia-masih-terjaga
- https://www.instagram.com/kelasmultikultural/?img_index=2

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

IA
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini