Waste4Change Hadirkan Bank Sampah Mencrang untuk Kelola Sampah Warga Tirtasari

Waste4Change Hadirkan Bank Sampah Mencrang untuk Kelola Sampah Warga Tirtasari
info gambar utama

PT Wasteforchange Alam Indonesia (Waste4Change) bersama dengan PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna), melalui Payung Program Keberlanjutan “Sampoerna Untuk Indonesia”, menggelar “Diseminasi Program Tirtasari Bijak Kelola Sampah” di Kabupaten Karawang, Jawa Barat pada Selasa, (26/9/2023).

Program kerjasama yang telah berjalan sejak September 2022 ini berhasil mencatatkan berbagai pencapaian dalam upaya pengelolaan sampah bertanggung jawab, melibatkan kontribusi dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kab. Karawang, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kab. Karawang, Perangkat Desa Tirtasari, dan masyarakat setempat.

“Dari program ini, kini Desa Tirtasari memiliki 1 unit Bank Sampah yaitu Bank Sampah Mencrang yang telah mengelola sebanyak 800 kg sampah dari masyarakat,” tulis dalam pers rilis.

Waste4Change Tangani 116,7 Ton Sampah Acara FIBA World Cup 2023

Agar bisa menjaga komitmen warga dalam mengelola sampah secara bertanggung jawab, Pemerintah Desa juga didorong untuk merancang Peraturan Desa tentang Pengelolaan Sampah.

Hal dilengkapi sosialisasi peningkatan kesadaran pengelolaan sampah bagi masyarakat, serta lokakarya pengomposan sampah organik dan daur ulang sampah anorganik. Diharapkan masyarakat Desa Tirtasari dapat terus konsisten menerapkan hal yang sama kedepannya, sehingga membantu mengurangi sampah yang berakhir di TPA Jalupang.

“Waste4Change bersama Sampoerna telah berupaya mendorong perubahan perilaku dan mewujudkan ekosistem menuju pengelolaan sampah yang bertanggung jawab di Desa Tirtasari. Harapan kami, melalui Bank Sampah Mencrang dan praktik pengomposan, masyarakat Desa Tirtasari lebih semangat untuk terus konsisten mengurangi sampah yang bocor ke lingkungan maupun yang berakhir di TPA Jalupang,” jelas Anissa Ratna Putri selaku Kepala Departemen Waste4Change Konsultan Ekosistem.

Belum ditangani dengan baik

Berdasarkan hasil riset yang dilakukan Waste4Change pada Oktober 2022, diketahui bahwa rata-rata timbulan sampah yang diproduksi warga Desa Tirtasari mencapai 0,4 kg per orang per hari.

Sayangnya, timbulan sampah tersebut sebelumnya hanya ditangani dengan cara dibakar, dibuang secara ilegal, serta berakhir di TPA Jalupang yang kini kondisi sampahnya sudah sangat membludak.

Waste4Change Hadirkan Titik Daur Ulang untuk Dukung BSD City Lebih Hijau

Kehadiran Bank Sampah Mencrang di Desa Tirtasari sejak Januari 2023 dimaksudkan untuk dapat mendorong masyarakat memilah dan mengolah sampah dengan cara yang tepat sehingga mengurangi pembakaran, pembuangan illegal, dan masuknya sampah ke TPA.

“Terima kasih kepada Sampoerna dan Waste4Change yang telah memberikan pelatihan dan pendampingan yang Desa Tirtasari dapatkan, termasuk cator kendaraan angkut sampah. Kami jadi bisa memberikan edukasi dan pelayanan persampahan kepada seluruh masyarakat Desa.” kata Tuti Komala selaku Kepala Desa Tirtasari.

Meningkatkan kapasitas

Diselenggarakannya program ini selain untuk membantu meningkatkan kapasitas masyarakat dalam mengelola sampah, juga menjadi bagian dari payung Program Keberlanjutan "Sampoerna Untuk Indonesia" yang bekerja sama dengan Waste4Change.

Program ini menggambarkan komitmen perusahaan untuk terus berkontribusi kepada pembangunan Indonesia, termasuk aspek lingkungan. “Kami bekerja sama dengan Waste4Change melalui program pendampingan dan edukasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terkait pengelolaan sampah di Karawang dan di saat yang sama dapat menciptakan nilai ekonomi bagi masyarakat sekitar.” jelas Ishak Danuningrat selaku Kepala Urusan Eksternal PT HM Sampoerna Tbk.

Hadirnya Program Tirtasari Bijak Kelola Sampah mendapat respon positif dari pihak pemerintahan Kabupaten Karawang. Kegiatan ini menjadi sebuah inisiatif berkelanjutan yang baik yang diharapkan dapat terus konsisten.

Selamat Hari Bumi! Yuk, Cari Tahu 6 Startup Indonesia yang Peduli Lingkungan

Sehingga warga terbiasa mengelola sampah secara bertanggung jawab, termasuk memilah dan mendaur ulang sampah. Program Tirtasari Bijak Kelola Sampah juga dapat menjadi contoh yang baik dalam menyelenggarakan sistem pengelolaan sampah di desa yang lebih ramah lingkungan.

“Warga selaku penghasil sampah ikut bertanggung jawab membantu pemerintah dalam mengolah sampah di sumber, baik itu sampah ekonomis dengan adanya penjualan ke bank sampah dan sampah organik dengan adanya pengomposan di rumah tangga.” jelas Guruh Sapta, selaku Kepala Bidang Kebersihan, Pengelolaan Sampah dan Limbah, DLHK Kabupaten Karawang.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

Terima kasih telah membaca sampai di sini