Jejak 20 Tahun Penemuan Hobbit dari Flores yang Hebohkan Ilmuwan Dunia

Jejak 20 Tahun Penemuan Hobbit dari Flores yang Hebohkan Ilmuwan Dunia
info gambar utama

Temuan fosil Homo Floresiensis atau manusia hobbit dari Indonesia telah mengubah sejarah dan pemahaman mengenai evolusi manusia. Fosil yang ditemukan di Gua Liang Bua, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 2003 lalu ini menciptakan sejarah.

Memperingati 20 tahun penemuan manusia purba kecil asal Flores, Badan Riset dan Inovasi Nasional melakukan seminar dengan tema Commemoration of the 20th Anniversary of Homo Floresiensis Discovery.

Pada seminar itu disebutkan arkeolog Indonesia dan Australia terkejut karena berhasil mengungkap bukan hanya beberapa fosil saja, melainkan bagian-bagian tubuh dari sembilan manusia kerdil asal Flores.

Benarkah Masih Ada Manusia Purba yang Hidup di Pulau Flores? Ini Kata Ilmuwan

“Dilihat dari ciri fisiknya, kerangka tersebut berjenis kelamin perempuan, diperkirakan berusia 25-30 tahun, dan memiliki tinggi hanya 106 cm,” tulis dalam web tersebut.

Homo floresiensis juga memiliki ciri lainya, seperti tulang kaki dan tangan sangat kekar, tulang kening menonjol, dahi miring ke belakang, volume otak hanya 380 cm kubik sampai dengan 417 cm kubik, bagian wajah menjorok ke depan, rahang kekar, dan tak ada dagu.

Kapan mereka hidup?

Berdasarkan uji sampel dari tengkorak, situs Liang Bua, hingga artefak yang ditemukan sempat membingungkan arkeolog karena menghasilkan angka yang berbeda. Mulai dari ratusan ribu hingga belasan ribu tahun yang lalu.

Awalnya tim mengira tengkorak kecil dan tulang belulang lainnya itu milik seorang anak kecil. Namun saat Arkeolog Indonesia, Thomas Sutikna membersihkan fosil tersebut ternyata itu memiliki gigi geraham orang dewasa.

Penjelasan Tentang Makhluk Mitologi Indonesia yang Sebenarnya Adalah Cryptids

“Kami semua terkejut dengan fosil tersebut, karena setelah dibersihkan terlihat semua giginya telah tumbuh dan masih utuh. Tulang tengkorak juga menunjukkan itu adalah tulang orang dewasa, bukan tengkorak anak-anak,” katanya.

Setelah 20 tahun, para ilmuwan masih berjuang untuk menempatkan potongan misterius dari evolusi yang penuh teka-teki ini. Tetapi penemuan ini telah membawa pada pengungkapan yang mengubah apa yang selama ini diketahui soal silsilah keluarga.

Penemuan yang mengejutkan

Tim dan kolaborator internasional meyakini bahwa temuan ini adalah terobosan, dan mereka merahasiakan penemuan itu selama lebih dari satu tahun supaya sisa-sisa tulang belulang tersebut dapat dipelajari secara rinci.

Mereka kemudian mempublikasikan hasil penelitian itu dalam dua studi yang terbit dalam jurnal ilmiah terkemuka, Nature. Setahun kemudian temuan tersebut menggemparkan ranah paleoantropologi, ilmu yang mempelajari asal usul perkembangan manusia.

Spesies itu kemudian diberi nama hobbit oleh Mike Morwood, mendiang arkeolog Australia. Dirinya menyamakan penemuan ini dengan karakter Hobbit dalam novel Lord of The Ring karangan JRR Tolkien.

Menelisik Dugaan Legenda Ebu Gogo yang Merupakan Wujud Homo Florensiensis

Para peneliti kemudian mengukur volume tempurung otaknya dengan biji sawi yang dikirim ke Australia. Volume otaknya hanya sekitar 400 milimeter, mirip dengan simpanse, lebih kecil volume tempurung otak manusia modern 1.500 milimeter.

“Kakinya pendek dan tidak proporsional, sementara lengannya panjang seperti primata,” jelasnya.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

Terima kasih telah membaca sampai di sini