Membuat Langkah Pemberdayaan di Panti Asuhan Bersama YTSB

Membuat Langkah Pemberdayaan di Panti Asuhan Bersama YTSB
info gambar utama

Sebaik-baiknya manusia adalah mereka yang bermanfaat untuk sesama. Begitulah pesan yang sering kita dengar sebagai bentuk spirit positif untuk hidup dengan nuansa kebermaknaan. Prinsip utama adalah bukan tentang ‘apa’ yang dilakukan, melainkan ‘mengapa’ perlu melakukannya. Hal ini selaras dengan kehadiran yayasan yang membawa nilai bahwa hidup bukan hanya tentang angka, tetapi juga perasaan. Yayasan tersebut dinamakan Teman Saling Berbagi.

Yayasan Teman Saling Berbagi (YTSB) yang berada di Kota Bandung, Jawa Barat merupakan organisasi non-profit yang bergerak di bidang edukasi dan layanan sosial yang mengarahkan individu dan organisasi kepada capacity building dan self-development sehingga mereka mampu mencapai versi terbaik dirinya. Satu hal yang membuat YTSB ini istimewa adalah komitmen yang terbentuk untuk memberdayakan panti asuhan agar bertumbuh secara pola pikir dan tangguh dalam hal mentalitas.

Ikan Arwana dan Kekayaan Bahari yang Hilang dari Sungai Rokan

Kehadiran YTSB dari Sosok Perempuan Muda nan Tangguh

Farhanah Fitria Mustari (Hana) adalah pendiri Yayasan Teman Saling Berbagi yang sudah memiliki ketertarikan untuk terlibat aktif dengan ekosistem panti asuhan. Empati Farhanah tumbuh ketika dia merasakan ketidaknyamanan di setiap perayaan ulang tahun selalu mengundang anak dan remaja panti asuhan. Perasaan ragu dan membutuhkan validasi apakah ini merupakan langkah tepat dalam menjalankan aksi kebaikan menumbuhkan dorongan internal bagi Farhanah.

Pada usia dua puluh tahun (20), Farhanah mulai mengambil langkah berani untuk riset secara mendalam di panti asuhan yang sering dia lewati setiap harinya. Tentu saja, Farhanah tidak sendiri tetapi mengajak sahabat dekatnya, Silmi untuk saling berperan penting dalam menemukan solusi ideal bagi panti asuhan.

Merumuskan Solusi adalah Proses Berliku

Sebelum menjadi Yayasan Teman Saling Berbagi, Farhanah dan Silmi memulai perjalannya dari Komunitas yang dinamakan Teman Berbagi (2018). Mereka berdua menemukan adanya kesenjangan antara kondisi ideal dan lapangan tentang dukungan pemberdayaan di panti asuhan. Jika, selama ini umumnya masyarakat lebih banyak yang mengira mendukung panti asuhan hanya sebatas pemberian donasi dan aktivitas satu kali pertemuan. Mereka meyakini perlu adanya intervensi lainnya untuk menjadikan ekosistem di rumah tersebut yang tidak sekedar bertahan, tapi juga bertumbuh.

Selama pelatihan dan mentoring, remaja di panti asuhan diajarkan cara mengetahui kesadaran diri (self awareness), manajemen diri (self management), kesadaran sosial (social awareness), keterampilan hubungan (relationship skill) dan pengambilan keputusan (decision making).

Farhanah memiliki harapan, ikhtiar baik yang dilakukan kepada anak dan remaja di panti asuhan dapat mengasah karakter positif serta melatih keterampilan hidup agar mampu hidup bermasyarakat dengan baik. Farhanah menyadari bahwa perjalanan yang dilalui tidaklah mudah, tetapi keyakinan bahwa mereka dapat menjadi versi terbaik dari diri sendiri bukanlah hal mustahil.

Pembangunan Pesat di Bali, Lahan Pertanian Berkurang Drastis

Dukungan Banyak Pihak adalah Penguatan Terbaik

Program yang diinisiasi oleh YTSB tidak hanya dilakukan oleh para pengurus harian tetapi juga relawan yang terlibat sebagai mentor. Antusiasme banyak pihak untuk terlibat sebagai mentor dan donasi untuk peningkatan kualitas kurikulum memberikan sumbangan semangat bagi YTSB, termasuk Farhanah.

Lebih istimewanya, pihak panti asuhan mendukung penuh program yang ada di Yayasan Teman Saling Berbagi sebagai realisasi nyata bahwa pengasuhan adalah tanggung jawab bersama.

Farhanah Fitria Mustari| Dok. Yayasan Teman Saling Berbagi
info gambar

Farhanah mempersuasi bahwa untuk mencapai tujuan besar dan baik bersama senantiasa dibutuhkan dukungan tanpa henti khususnya kesadaran bahwa panti asuhan berhak menjadi berdaya. Sebab, mungkin saja sendiri kita bisa berjalan cepat. Namun, dengan bersama-sama kita mampu melangkah lebih jauh.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

YB
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini