Sansephoria, “Konservasi untuk Lingkungan di Masa Nanti”

Sansephoria, “Konservasi untuk Lingkungan di Masa Nanti”
info gambar utama

"Hanya terdapat 2 (dua) kalimat di Kamus Besar Bahasa Indonesia yang menggunakan prefiks“maha”, yaitu Maha Esa, Maha Kuasa, Maha Besar, dan Kalimat Memuji Tuhan lainnya, dan juga mahasiswa," ujar Alam, seorang guru di SMPN 8 Kota Bogor.

Halo, Kawan GNFI! Bagaimana kabarnya di awal bulan Oktober ini? Semoga saja semua berada dalam kondisi sehat dan kuat di era perubahan iklim saat ini. Menurut Kawan GNFI, perubahan iklim itu apa, ya? Dan menurut Kawan GNFI, apa saja penyebabnya?

Perubahan iklim adalah perubahan suhu dan cuaca yang disebabkan secara langsung atau tidak langsung oleh aktivitas manusia yang mengubah komposisi atmosfer global dan merupakan tambahan terhadap variabilitas iklim alami yang diamati selama periode waktu yang sebanding - (PBB 2020).

Secara umum, perubahan iklim itu disebabkan berbagai macam hal, Kawan GNFI, dan salah satunya adalah polusi udara. Polusi udara pun utamanya disebabkan oleh aktivitas manusia yang menghasilkan gas rumah kaca (GRK) seperti asap kendaraan bermotor, emisi cerobong pabrik, emisi pembangkit listrik tenaga uap (PLTU), dan sebagainya.

Namun, terdapat juga satu hal yang sangat berdampak pada perubahan iklim, Kawan GNFI, yaitu penebangan pohon dan juga kurangnya lahan hijau di perkotaan.

Kota Jakarta akhir-akhir ini sedang booming sebab kualitas udara tidak sehat dengan PM 2,5 di atas 55 µg/m³, lebih dari baku mutu udara ambien berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 22 Tahun 2021 Lampiran VII. Polusi tersebut menyebabkan berbagai macam komplikasi pada kesehatan seperti infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), asma, serangan jantung, dan lebih banyak lagi. Terdapat juga kota lain, yaitu Kota Bogor yang merupakan salah satu kota Jabodetabek dengan kualitas udara sedang (IQAir).

Kualitas udara yang kian menurun di berbagai kota metropolitan harus ditanggulangi. Terdapat banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara, salah satunya adalah dengan menanam pohon atau tanaman. Dengan mengangkat topik pencemaran udara yang sedang marak dan juga penanaman tanaman.

Tradisi Molabot Tumpe, Cermin Persaudaraan dari Panen Burung Maleo di Banggai

Maka dari itu, mahasiswa Sekolah Vokasi IPB dari Program Studi Teknik dan Manajemen Lingkungan angkatan ke-59 mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat sebagai salah satu bentuk penugasan mata kuliah Konservasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan (21/9/2023) di SMPN 8 Kota Bogor.

Kegiatan pengabdian masyarakat yang mengangkat tema “Konservasi udara dan konservasi tanaman” yang memiliki nama “Sansephoria” ini memiliki arti indah. “Sanse” berasal dari kata Sansevieria yang berarti tanaman lidah mertua dan kata “euphoria” yang berarti kebahagiaan.

Sansevieria atau lebih dikenal sebagai lidah mertua ini memiliki keunikan dan kelebihan di mana daunnya dapat menyerap polusi udara lebih banyak dikarenakan memiliki kerapatan stomata yang tinggi. Tanaman Sansevieria pun menjadi topik pembahasan yang dibawakan oleh Mahasiswa Teknik dan Manajemen Lingkungan Sekolah Vokasi IPB.

Kegiatan dilakukan dari pukul 08.44 WIB di ruang rapat SMPN 8 Kota Bogor sampai pukul 11.55 WIB. Adapun peserta dihadiri oleh beberapa pihak sekolah, yaitu Damayanti, S.Pd., Linda Lidiawati, S.P., M.Pd., dan Ahmad Alim Asriadi, M.Pd.

Kegiatan Sansephoria memiliki beberapa sesi, di antaranya adalah sesi pembukaan, sesi pemaparan materi, sesi quiz dan games, sesi istirahat, sesi penanaman dan penempatan tanaman sansevieria, sesi penutup, dan sesi dokumentasi.

Siswa/i SMPN 8 bogor melakukan penanaman tanaman Sansevieria
info gambar

Acara dimulai dengan pembukaan dilengkapi sambutan oleh pihak sekolah dan kampus serta dilanjut dengan pemaparan materi yang dihadiri oleh 38 murid dari kelas 9H dan 2 orang murid perwakilan OSIS SMPN 8 Kota Bogor. Materi yang diberikan berisi pengetahuan umum mengenai pentingnya prinsip konservasi di kehidupan sehari-hari dan mengapa konservasi udara merupakan hal yang harus dipahami.

Materi tak hanya mengacu pada pengetahuan umum, namun juga mengambil contoh dari serial kartun “Avatar” dan serial tokusatsu “Ultraman Gaia” sehingga murid dapat lebih mengerti tentang materi yang disampaikan.

Delegasi Indonesia di Busan International Film Festival Dapat Fasilitas dari Pemerintah

Acara pun dilanjutkan dengan sesi quiz dan games. Sesi quiz berisikan tiga pertanyaan dari materi yang sudah disampaikan untuk mengetahui pemahaman murid. Murid-murid pun terlihat antusias untuk menjawab pertanyaan quiz. Pemaparan materi dan sesi quiz dilakukan dengan posisi murid duduk di kursi yang telah disediakan.

Oleh karena itu, terdapat sesi games interaktif yang bertujuan membuat murid bergerak dari tempat duduk dan beraktivitas. Terdapat dua games interaktif yang diberikan, yaitu game koran dan game salah kata. Kelompok games dibentuk dengan cara berhitung dari 1 sampai 8 dari masing-masing murid.

Game koran dilakukan dengan teknis permainan, yaitu setiap kelompok terdiri dari 5 (lima) orang perwakilan dan diberikan waktu 1 (satu) menit untuk bermain. Koran yang sebelumnya telah disiapkan panitia harus diinjak oleh seluruh anggota kelompok tanpa ada anggota yang keluar dari koran, terjatuh, atau pun merobek koran karena diinjak. Koran yang dipakai untuk bermain pun dikecilkan petakannya agar game menjadi lebih menantang.

Game salah kata dilakukan dengan teknis permainan yaitu setiap kelompok terdiri dari anggota yang belum bermain pada permainan sebelumnya. Peserta tersebut kemudian dipersilakan untuk berdiri dan melakukan kebalikan dari instruksi yang diberikan oleh panitia. Misalnya, ketika panitia menginstruksikan untuk maju, para peserta harus melangkah mundur.

Pengulangan dilakukan hingga salah seorang dari satu kelompok melakukan gerakan yang salah. Kelompok terkompak pun menjadi pemenang dari game tersebut.

Sesi games dilaksanakan dengan penuh antusias dan semangat dari peserta dan panitia. Tujuan dari kedua games tersebut adalah untuk melatih kerjasama, kesabaran, dan juga berpikiran kritis dari peserta. Dikarenakan sesi games menghabiskan banyak energi dari kedua pihak, maka acara dilanjut ke sesi istirahat.

Sesi inti selanjutnya adalah sesi penanaman tanaman Sansevieria oleh panitia dan peserta menggunakan galon bekas dan media tanam. Tanaman Sansevieria tersebut pun selanjutnya diletakkan di lapangan SMPN 8 Kota Bogor. Tanaman Sansevieria dijadikan objek tanaman karena memiliki kemampuan menyerap dan mengolah polusi udara lebih baik dibandingkan tanaman lain karena memiliki kerapatan stomata (mulut daun) yang tinggi.

Inti dari kegiatan pengabdian masyarakat dilaksanakan dengan sangat baik setelah tanaman Sansevieria diletakkan. Kegiatan pun sampai pada runtutan penghujung acara yang diawali dengan penyerahan sertifikat dan cinderamata kepada pihak sekolah, pembagian hadiah kepada pemenang sesi quiz dan games, dan penutupan oleh panitia.

“Nyeker” Pakai Ceker Ayam: Hirka, Brand Sepatu Kulit Ceker Ayam Pertama di Dunia

Namun, penutupan bukanlah akhir dari segalanya, terdapat pula sesi dokumentasi untuk mengenang kegiatan yang telah terlaksana di SMPN 8 Kota Bogor. Dokumentasi pun dilanjut dengan perpisahan antara panitia dan peserta dengan menyanyikan lagu “Sampai Jumpa” yang diciptakan oleh Endank Soekamti.

Tak hanya itu, panitia pun mendapat ucapan terima kasih dari murid SMPN 8 Kota Bogor yang amat sangat menyentuh hati panitia.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

FC
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini