Tim PKM-PM ESSEL UGM Meluncurkan Program Edukasi Seksual di SLBN 2 Yogyakarta

Tim PKM-PM ESSEL UGM Meluncurkan Program Edukasi Seksual di SLBN 2 Yogyakarta
info gambar utama

Kawan GNFI, tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM)-Pengabdian Masyarakat (PM) Edukasi Seksual berdasarkan Social EmotionalLearning (ESSEL) Universitas Gadjah Mada (UGM) baru-baru ini mengadakan program edukasi seksual bagi penyandang tunagrahita dengan pendekatan social emotional learning. Program ini berlangsung selama bulan September 2023.

Program edukasi seksual ini hadir sebagai respon terhadap meningkatnya kasus kekerasan seksual yang dialami oleh mereka yang termarjinalkan. Faiqal Dima, ketua pelaksana program ini, menjelaskan bahwa masalah kekerasan seksual merupakan permasalahan yang penting untuk ditangani. “Perilaku remaja penyandang tunagrahita yang cenderung belum tahu batasan antar lawan jenis akan meningkatkan potensi kasus kekerasan seksual, berangkat dari urgensi itu program edukasi seksual kami rancang,” ungkapnya.

Selama tahap perancangan dan pelaksanaan program, Faiqal dibantu oleh empat orang anggota tim, yaitu Yunintria Imtihanah, Adira Zahra, Clara Widyatna, dan Kiara Maharani. Tim PKM-PM ESSEL juga membuka rekrutmen terbatas untuk sukarelawan, dengan persyaratan mahasiswa berasal dari Fakultas Psikologi.

Syarat tersebut diberikan lantaran pengetahuan mahasiswa Psikologi yang relevan dalam menangani anak-anak berkebutuhan khusus sehingga harapannya dalam pelaksanaan program dapat optimal.

Berjargon ‘Belajar Bermain Bersama’, tim PKM-PM ESSEL berhasil melaksanakan program dengan pendekatan social emotional learning dalam mengedukasi anak-anak SLBN 2 Yogyakarta. Terdapat dua materi utama yang disampaikan, yaitu tentang perilaku seksual yang aman dan kesehatan reproduksi. Proses pembelajaran dengan pendekatan social emotional learning dilakukan melalui empat tahapan, berupa stimulasi, diskusi, roleplay, dan refleksi.

Dialek Daerah, Salah Satu Kekayaan Budaya yang Ada di Indonesia
Para siswa SLBN 2 Yogyakarta sedang bermain ular tangga
Siswa SLBN 2 Yogyakarta sedang bermain ular tangga dengan Tim PKM-PM ESSEL|Foto: Dean

Selama pelaksanaan program, kegiatan pembelajaran yang dipimpin oleh tim PKM-PM ESSEL selalu dilakukan secara interaktif dan menyenangkan. Sesi permainan seperti ular tangga telah dirancang dengan memasukkan pertanyaan-pertanyaan terkait edukasi seksual yang telah diajarkan sebelumnya pada sesi stimulasi dan diskusi.

Selain itu, tim PKM-PM ESSEL juga menerbitkan buku refleksi sebagai panduan siswa dalam menyampaikan perasaan dan pemahaman selama kegiatan. Hal ini direspon positif oleh siswa dan sepadan dengan pernyataan siswi-siswi SLBN 2 Yogyakarta, Lala dan Fifi yang mengatakan bahwa kegiatan yang diadakan tim PKM-PM ESSEL menyenangkan dan menghibur.

Meskipun terdapat beberapa tantangan teknis yang dihadapi, menurut Saskia, mahasiswa PGRI Yogyakarta yang sedang melakukan Pengenalan Lapangan Persekolahan di SLBN 2 Yogyakarta. Ia menilai pada pelaksanaan hari keempat Kamis (21/9/2023) dengan materi kesehatan reproduksi, pembagian kelompok siswa kurang merata.

Satu-satunya Produsen di Dunia, Cuma Indonesia yang Membuat Pesawat Terbang Ini

“Pembagian kelompok terlalu timpang, mahasiswa PKM-PM ESSEL yang pegang kelompok terlalu sedikit, jadi ada yang tidak terkontrol oleh mereka,” ungkap Saskia.

Selain itu, bagi Fathur selaku sukarelawan mahasiswa mengaku terdapat tantangan tersendiri dalam mengatur siswa. "Karena belum terlalu dekat dengan siswa dan harus menyampaikan materi, sehingga tidak semua anak bisa memperhatikan terhadap apa yang kita sampaikan. Maka dari itu, sebagai fasilitator harus bisa mengatur mereka agar bisa perhatian dengan kita,” tutur Fathur.

Meskipun demikian, hal tersebut bukanlah masalah yang berarti, karena tim PKM-PM ESSEL banyak dibantu oleh sukarelawan mahasiswa dan tenaga pendidik SLBN 2 Yogyakarta lainnya. Sehingga, program ini dapat berjalan sesuai rencana.

Pelaksanaan program edukasi seksual secara keseluruhan direspon hangat oleh warga sekolah lainnya. “Edukasi seksual ini sudah bagus, guru-guru juga senang terbantu dengan adanya program ini. Kalau dari sudut pandang anak-anak jelas mereka sangat senang dan menerima, terlihat dari ekspresi mereka yang sangat senang menyambut kakak-kakak dari UGM,” kata Wiwik Sri Rejeki selaku guru SLBN 2 Yogyakarta. Selesai program edukasi seksual, harapan warga sekolah adalah program edukasi seksual dapat berkelanjutan dan berkembang di sekolah mereka.

Dengan demikian, kegiatan PKM-PM ESSEL UGM telah membawa manfaat yang berarti bagi SLBN 2 Yogyakarta melalui edukasi seksual yang inovatif dan berfokus pada siswa.

Mengenal Pantai Kelingking, Salah Satu Hidden Gem yang Dimiliki Indonesia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

FR
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini