Sejarah Kebudayaan Melayu di Pulau Penyengat

Sejarah Kebudayaan Melayu di Pulau Penyengat
info gambar utama

#LombaArtikelPKN2023 #PekanKebudayaanNasional2023 #IndonesiaMelumbungUntukMelambung

Pulau Penyengat merupakan salah satu pulau di daerah Kota Tanjung Pinang, Provinsi Kepulauan Riau

Pulau ini memiliki sejarah yang sangat besar, terutama bagi kebudayaan melayu, pada awal abad ke-18 ketika Raja Ali Haji, seorang cendekiawan dan penulis terkenal Melayu memindahkan ibukota dari Pulau Bintan ke Pulau Penyengat hal ini memicu perkembangan Pulau sebagai pusat budaya Melayu yang secara langsung menjadi integral perkembangan budaya Melayu, perkembangan awalnya juga dipengaruhi oleh pengaruh agama Islam yang juga ditandai dengan adanya Masjid Raya Sultan Riau sebagai simbol dan ciri khas dari Pulau Penyengat

Masjid Raya Sultan Riau memiliki fakta unik yaitu di Tahun 1761, dimana pada saat itu penduduk sekitar Masjid cenderung memiliki taraf perekonomian yang rendah, oleh karena itu penduduk bekerjasama membangun Masjid dengan menggunakan bahan dasar putih telur yang kemudian digabungkan dengan tanah liat, pasir dan kapur

Selain itu, salah satu kebudayaan Melayu lainnya ialah Gurindam Dua Belas yang merupakan Gubahan dari Raja Ali Haji yang merupakan cikal bakal budaya Melayu di Kepulauan Riau yang hingga saat ini masih dipertahankan eksistensinya dengan cara diterapkan pada sesi pembelajaran sekolah-sekolah di daerah Kepulauan Riau

Bhrisco Jordy: Sang Penyuluh Pelita Pendidikan Yang Hampir Padam di Pulau Mansinam

Adapun hal yang tak kala menarik lainnya dari Pulau Penyengat ialah segi kulinernya yang sangat beraneka ragam, dimulai dari lakse hingga nasi dagang yang memiliki keunikan dari segi rasanya yang bersifat autentik

Banyak sekali hal-hal yang menjadi cikal bakal dari sejarah kebudayaan Melayu didaerah Pulau Penyengat, sesuai dengan tema Pekan Kebudayaan Nasional 2023 tahun ini yaitu Kabar Baik dari Pekan Kebudayaan Nasional 2023, saya dengan bangga mempersembahkan cerita kebudayaan dari daerah tempat tinggal saya yaitu Provinsi Kepulauan Riau, yang terkenal dengan Kebudayaan Melayunya

Pulau Penyengat hadir sebagai warisan kebudayaan Melayu yang patut dihitung keberadaannya dan selalu dijaga kelestarian dan eksistensinya oleh masyakat salah satu nya yang penulis sudah laksanakan adalah melakukan penelitian Gastrodiplomasi bersama Dosen dari Universitas tempat penulis belajar yaitu Universitas Maritim Raja Ali Haji tepatnya di jurusan Ilmu Hubungan Internasional, Gastrodiplomasi disini adalah Cara berdiplomasi menggunakan metode kuliner yang ada di Pulau Penyengat yang bahkan bisa mencapai ranah kuliner internasional negara tetangga kita yaitu, Singapura, cara tersebut telah penulis lakukan agar Kebudayaan Melayu tidak pudar dan tidak luntur dan lekang oleh waktu, melainkan tetap terjaga kelestariannya bahkan semakin berkembang apabila telah dimanfaatkan dengan baik

Sebagai bagian dari generasi penerus sekaligus pelurus bangsa Indonesia, kita harus senantiasa menjaga kelestarian kebudayaan, yang dapat dimulai tentunya dari daerah tempat kita tinggal masing-masing, dalam hal ini penulis mengambil Pulau Penyengat yang juga merupakan bagian dari Sejarah Kebudayaan Melayu di Provinsi Kepulauan Riau

Pulau Penyengat memiliki banyak Sejarah dan Kebudayaan Melayu yang sangat berpengaruh, pengaruh kebudayaannya masih sampai terasa hingga kini yang tertuang dalam bentuk arsitektur sejarah Masjid Raya Sultan Riau, dan juga karya seni Melayu berupa Gurindam Dua Belas yang merupakan Gubahan dari Raja Ali Haji hingga Kuliner dari mulai laksa hingga nasi dagang, juga tidak dapat dilupakan bagaimana cara masyarakat untuk tetap senantiasa menjaga kelestariannya, Sesuai dengan konteks Pekan Kebudayaan Nasional 2023, Pulau Penyengat juga dapat dijadikan sebagai representasi Kebudayaan Melayu di Indonesia yang bersifat penting dan harus dijaga kelestarian dan eksistensinya, agar kita tentunya tetap menghargai Sejarah Kebudayaan dan Warisan Budaya yang tak ternilai harganya bagi Indonesia.

Menilik Keindahan Pulau Pototoga di Kepulauan Mentawai

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

DS
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini