Bhrisco Jordy: Putra Daerah Pembawa Perubahan Di Timur Indonesia

Bhrisco Jordy: Putra Daerah Pembawa Perubahan Di Timur Indonesia
info gambar utama

Setiap masyarakat pada umumnya memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Tidak hanya untuk penduduk yang tinggal dikota. Melainkan didaerah pedesaan bahkan daerah terpencil juga memiliki hak untuk mendapatkan fasilitas pendidikan yang terbilang layak. Kesenjangan pendidikan antara kota dan pedesaan masih sangat sering ditemui di Indonesia. Terutama di bagian akses jumlah tenaga pelajar, rendahnya minat guru yang mengajar, serta akses transportasi menjadi salah satu alasan kesenjangan pendidikan itu terjadi.

Salah satu contohnya terletak di daerah Timur bagian Indonesia, yakni di Papua Barat, tepatnya di Pulau Mansinam.

Cerita di sebalik Pulau Mansinam

Pulau Mansinam sendiri memiliki cerita yang berkaitan dengan sejarah peradaban para misionaris yang datang ke tanah Papua. Hal tersebut terjadi pada tanggal 5 Februari 1855, yakni ketika dua orang misionaris asal Jerman yang bernama Wilhelm Ottouw dan Johann Gottlob Geissler menginjakkan kaki di tanah Papua untuk kali pertamanya. Mereka mengajarkan ajaran-ajaran kristiani dan tata cara hidup modern kepada masyarakat yang ada di Papua.

Banyak sekali dijumpai di Pulau ini deretan pohon kelapa yang membentang sepanjang pulau dan juga terdapat bukit hijau yang menambah tampilan yang ada di Pulau Mansinam.

Ahmad, Kiai Kampung Tanpa Pamrih yang Mempromosikan Keberagaman tidak Pilih Kasih

Sayangnya, di pulau ini tidak ada jalan raya, kita hanya bisa mendapati jalan-jalan beton yang berukuran sedang yang dibangun oleh pemerintah.

Disisi lain, dalam sisi pendidikan, pulau Mansinam merasakan permasalahan kesenjangan yang terjadi antara pendidikan yang ada di kota dengan yang ada di desa. Di Pulau ini anak-anak banyak yang belum bisa untuk membaca, mengeja, ataupun menulis.

Munculnya sosok pemuda pembawa inspirasi

Pada tahun 2020, Bhrisco Jordy Dudi Padatu, salah seorang pemuda asal Papua menggagas sebuah komunitas yang berbasis Project, nama dari komunitas itu adalah Papua Future Project. Ia memiliki tekad untuk menjadikan anak-anak yang berada di daerah Pulau Mansinam tidak merasakan kesenjangan terkait dengan pendidikan yang seharusnya anak-anak dapat dengan layak. Dengan mengusung kurikulum kontekstual, yakni mengintegrasikan teknologi permainan adat, tradisional, nilai-nilai yang terdapat di masyarakat, serta tidak memaksa untuk mengikuti standarisasi kurikulum Nasional.

Berjalan perlahan, membawa perubahan

Tentunya dalam menjalani program ini, Bhrisco Jordy juga mengalami berbagai rintangan seperti akses perahu yang harus bergantian dengan penduduk lokal, di mana perahu tersebut digunakan oleh masyarakat sebagai alat untuk mata pencaharian. Ditambah lagi dengan keterbatasan pengajar yang konsisten setiap Minggu menjadi salah satu faktor dalam menjalani program ini.

Peran stakeholder sangatlah berpengaruh dalam berjalannya program ini dengan membangun relasi yang baik dengan mulai masyarakat, kepala sekolah, kepala kampung, dan guru guru yang ada dipulau Mansinam. Oleh karena itu, program ini dijalani secara bersama-sama

Merayakan Keberagaman dengan Jamuan dari Hutan

Pengabdian yang berasa

Di tahun 2022, Bhrisco Jordy menerima penghargaan Nasional dari 13th SATU INDONESIA AWARDS bidang pendidikan. Dan sejak tahun 2011, untuk pertama kalinya pemenang penghargaan tersebut di bidang pendidikan berasal dari Papua.

Dampak dari penghargaan itu sendiri sangatlah berpengaruh dengan perkembangan program yang ia jalani saat ini. Total, sekarang sudah terdapat 14 kampung di Papua Barat, termasuk pulau Mansinam yang menjadi fokus awal di jalankannya program dari komunitas ini

Hingga saat ini, Papua Future Project mendapatkan respon yang sangat antusias dari berbagai media nasional dan juga banyak pihak yang melirik untuk berkolaborasi guna mengatasi kesenjangan di Indonesia terutama di Papua Barat lewat komunitas ini.

#kabarbaiksatuindonesia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

MS
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini