Realisasi Keresahan, Inovasi, dan Prestasi Melalui Ceker Ayam Ala Nurman Fariekha Ramdhani

Realisasi Keresahan, Inovasi, dan Prestasi Melalui Ceker Ayam Ala Nurman Fariekha Ramdhani
info gambar utama

Menjawab keresahan, berinovasi dan berprestasi bermodalkan kulit kaki ayam ternyata bukan sebuah hal yang mustahil. Hal tersebut dibuktikan dengan inovasi pemuda asal Bandung bernama Nurman Fariekha Ramdhany melalui brand sepatu kulit cekernya Hirka yang berhasil meraih penghargaan Satu Indonesia Awards 2018.

Berangkat dari keresahannya akan tingginya ekspor kulit ular dan buaya di Indoneisa serta perburuan ilegal demi memenuhi kebutuhan material, dirinya membangun Hirka sebagai sebuah brand sepatu yang mengkampanyekan penggunaan material alternatif demi terjaganya kelestarian lingkungan.

Hirka merupakan sepatu dengan campaign menjadi alternatif material pengganti kulit eksotis lainnya yaitu buaya dan ular di mana Indonesia sendiri merupakan salah satu eksportir kulit ular terbesar yang bersanding dengan beberapa negara di dunia. Oleh karena itu kita memberikan alternatif material agar ular dan buaya tetap terjaga di habitatnya apalagi di Indonesia penyediaan material majority dilakukan dengan perburuan ilegal,” ungkap Nurman pada Talk Show Good Movement Good News From Indonesia (GNFI), (Senin, 02/10).

Baca Juga: Justitia Avila Veda, Advokat Hebat yang Menjadi “Sahabat Korban Kekerasan Seksual"

Realisasi kulit kaki ayam menjadi sepatu ini telah terlaksana sejak tahun 2015 hingga akhirnya Hirka berhasil memamerkannya pada ajang pameran INACRAFT 2017. Selain itu, Nurman Fariekha juga kembali berhasil mendapatkan penghargaan dari INACRAFT 2023 sebagai pengusaha muda terbaik.

Dilansir dari buku Satu Indonesia Awards 2023, bukti Hirka sebagai sebuah brand lokal yang berprestasi juga dapat dilihat melalui produknya yang sudah memiliki pelanggan dari berbagai negara seperti Malaysia, Singapura, Hong Kong, dan Brasil.

Namun, kesuksesan Hirka dalam bukanlah tanpa hambatan. Dalam prosesnya Hirka juga pernah mendapatkan respon negatif, tantangan dari luar negeri, internal lingkar pertemanan sehingga harus memutar otak memikirkan berbagai ide sebelum akhirnya berhasil menggaet atensi masyarakat, diliput media, dan dijadikan bahan studi oleh masyarakat luas.

Respon negatif awal-awal ya ada yang jijik, lalu kita melihat berbagai macam produk dari luar yang pada 2015 itu harganya sudah cukup terjangkau. Jadi kita coba mencari value lain yan tidak hanya sekedar produk, tetapi karya yan bisa dinikmatin sama orang dan kita coba deliver dengan baik,” ujar Nurman.

Setelah memaksimalkan deliver produk kepada konsumen, Founder Hirka tersebut juga yakin tela memaksimalkan research and development produk hingga berani menjamin kualitas produknya yang ia klaim telah melalui riset panjang dan penambahan bahan-bahan penguat sepatu lainnya.

"Riset selama 4 tahun yang dilapisi dengan material lain seperti kanvas dan ketebalannya 2 milimeter dengan durability kita bisa jamin dengan garansi 2 tahun," kata dia.

Hirka merealisasikan inovasi kulit kaki ayam ini dalam berbagai macam jenis sepatu baik formal, semiformal, maupun kasual dengan beragam seri. Hirka juga mengkolaborasikan produk-produknya bersama beberapa perusahaan besar dan media ternama seperti KFC (Kentucky Fried Chicken) dan Super Soccer dengan keluaran sepatu bernama Supersub.

Berbekal pengalaman yang sudah didapatkan dan prestasi yan sudah didapatkan, founder Hirka juga mengatakan rencananya di masa depan untuk merilis sepatu-sepatu Hirka dengan metode seasonal dan penetrasi ke pasar luxury brand.

"Mungkin kita rencana kedepannya ya bakal coba penetrasi ke market luxury brand kita bakal mengeluarkan beberapa produk yang sifatnya seasonal yang kita bakal pamerin secara solo pameran," tutur Nurman.

Baca Juga: Menjadi Penyala Minat Baca: Heri Chandra Santoso dan Jejaknya di Komunitas Lereng Medini

Lebih lanjut, Nurman juga mengungkapkan bawa mindset untuk berbisnis sala satunya adala untuk selalu siap berproses, dikarenakan melalui proses tersebut pelaku bisnis dapat menemukan berbagai macam hal-hal baru.

"Ketika bicara soal mindset dan bisnis mungkin dari saya kalo bahasanya itu proseslah. Proses pasti dilewati ole setiap manusia bakan saat bicara soal bisnis.. Jadi kita harus siap melewati setiap proses dalam bisnis yang kita lalui dan itu menumbukan banyak faktor dari mulai knowledge, networking dan lainnya,” ungkap dia.

#kabarbaiksatuindonesia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

MF
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini