Film Petualangan Sherina yang dirilis pada tahun 2000 bisa disebut sebagai film yang menjadi tonggak awal bangkitnya kembali perfilman Indonesia setelah lama terkubur dan 'terkalahkan' oleh film-film yang berasal dari luar negeri.
Film yang cukup berani karena mengangkat tema film musikal anak-anak ini akhirnya berhasil dan menjadi kesayangan bagi banyak anak-anak pada masanya.
Dua puluh tiga tahun berselang, Miles Film kembali merilis sekuelnya yang berjudul Petualangan Sherina 2, yang ternyata ditunggu begitu banyak penggemarnya. Apakah kamu salah satunya?
Jika pada film pertamanya, mengambil latar di Lembang, Bandung dengan suasananya yang asri dan sejuk dikelilingi perkebunan dan hutan yang luas serta Observatorium Bosscha yang menjadi tempat paling iconic, maka film kedua ini berlatar di sebuah Hutan Hujan Tropis di Kalimantan Tengah dengan mengangkat Orangutan yang menjmerupakan salah satu penghuni aslinya.
Film Petualangan Sherina 2 ini mengangkat tema utama pelepasliaran orangutan yang kemudian diculik tak lama setelah dilepasliarkan. Petualangan Sherina dan Sadam pun dimulai kembali di tengah hutan Kalimantan untuk mengejar penculik dan mendapatkan kembali orangutan yang diculik.
Baca Juga: Menjadi Penyala Minat Baca: Heri Chandra Santoso dan Jejaknya di Komunitas Lereng Medini
Ternyata, tema ini bukan sembarangan dipilih melainkan diangkat dari pengalaman langsung yang dirasakan oleh sang produser, Mira Lesmana dan sutradara, Riri Riza yang diajak oleh Sherina Munaf yang tak lain adalah aktris utama dalam film ini untuk ikut berpartisipasi dalam peristiwa pelepasliaran orangutan bersama Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF) pada 2019 silam.
Meski proses story development telah dimulai saat pengalaman ini terjadi, akan tetapi peristiwa ini bukanlah proses survei untuk film, lho. Akan tetapi, akhirnya pengalaman ini menjadi inspirasi dalam pengembangan cerita film Petualangan Sherina 2.
Pengalaman tidak terlupakan tersebut pernah Mira Lesmana ceritakan di akun Instagram pribadinya.
"Perjalanan panjang udara, darat, dan sungai yang cukup berat, tapi sungguh menyenangkan, menjadi inspirasi perjalanan pelepasliaran orangutan yang digarap manis oleh sutradara @rizariri di #PerSher2," tulis dia.
Mira juga bercerita bahwa beliau, Riri Riza dan Sherina berkesempatan membuka kandang orangutan yang akan dilepasliarkan, bahkan Mira melepasliarkan sepasang ibu dan anak bernama Hilda dan Hadijah yang kemudian menjadi inspirasi adanya tokoh Hilda dan Sayu di film Petualangan Sherina 2.
.png)
Selain menjadi tema utama dalam film, Sherina yang merupakan tokoh utama sekaligus music director dari film ini, membuat sebuah lagu khusus untuk sang bayi orangutan yang diberi nama Sayu.
Lagu yang dibuat dengan memasukkan instrumen alat musik asli daerah Kalimantan seperti Sape membuat lagu Sayu bernuansa etnik dan indah.
Ada satu hal yang menarik perhatian saya dalam lagu Sayu ini, di paragraf terakhir lagu ini, liriknya berbunyi, "Sebelum ucap kata perpisahan, dengarlah Sayu kutitipkan pesan, alam tersenyum karena kalian, terima kasih t'lah jaga hutan raya Kalimantan."
Dari sini saya jadi pemasaran seistimewa apa sih orangutan ini sampai-sampai diangkat menjadi tema film dan dibuatkan sebuah lagu degan lirik yang sangat indah. Saya pun langsung mencari tahu dan dari bebrapa sumber bacaan saya menemukan fakta yang mencengangkan. Ternyata, orangutan itu:
Merupakan spesies kunci bagi keberlangsungan ekosistem di bumi.
Orangutan ini merupakan spesies pemakan segala dengan komposisi memakan buah-buahan lebih banyak dari makanan lainnya. Orangutan memiliki daerah jelajah yang luas, dalam satu hari orangutan bisa menjelajah hingga 10km dan ketika dia makan, biji buah-buahan akan dibuang sembarang sehingga biji-biji tersebut akan tumbuh menjadi individu-individu baru di daerah yang luas nantinya.Membantu cahaya matahari masuk ke dalam hutan.
Orangutan membuat sarang dengan memanfaatkan dedaunan serta batang pohon yang tinggi, hal ini membantu cahaya matahari masuk lebih baik ke dalam hutan dan membantu proses pertumbuhan tanaman-tanaman di dalamnya. Bahkan, ada beberapa spesies tanaman yang hanya bisa tumbuh dengan bantuan orangutan, lho!Menjaga orangutan tetap di habitatnya sama dengan menjaga keberlangsungan hidup manusia.
Bagaimana tidak, orangutan menjaga hutan yang merupakan paru-paru bumi, yang akan menghasilkan oksigen yang sangat dibutuhkan manusia. Sehingga dengan menjaga orangutan tetap di habitatnya sama saja dengan menjaga keberlangsungan hidup manusia itu sendiri. Namun sayangnya fakta orangutan banyak diburu dan kehilangan habitatnya menjadikan orangutan menjadi spesies dengan status terancam punah, ditambah angka kelahiran yang cukup jauh hingga 8 tahun untuk satu orang anak membuat orangutan perlu diberikan perhatian khusus untuk pelestariannya.
Dari fakta-fakta tersebut, saya rasa, tidaklah berlebihan ketika Sherina mengatakan bahwa orangutan telah menjaga hutan raya kalimantan seperti di dalam lagu Sayu. Selain lagu Sayu terdapat 6 lagu lain di film Petualangan Sherina 2 ini.
Baca Juga: Justitia Avila Veda, Advokat Hebat yang Menjadi “Sahabat Korban Kekerasan Seksual"
Masih sama seperti film sebelumnya, film ini merupakan film musikal yang mana lagu merupakan salah satu elemen penting dari film ini.
Bak mengulang kesuksesan 23 tahun lalu, film Petualangan Sherina 2 berhasil mendulang 2.000.000 lebih penonton selama masa tayangnya di bioskop.
Selain itu film ini dinobatkan menjadi film dengan Biggest Opening Number 2023 untuk film Indonesia! Keren, ya!
Jadi, kamu sudah ketemu dengan Sayu dan ibunya di Film Petualangan Sherina 2 kan?
Sumber Referensi:
- https://www.youtube.com/@filmpetualangansherina/
- https://www.instagram.com/mirles/
- https://www.instagram.com/filmpetualangansherina/
- https://www.orangutan.or.id/id/why-orangutans-matter/
- https://www.internationalanimalrescue.or.id/setiap-makhluk-punya-peran-terhadap-bumi-termasuk-orangutan-lho/
- https://www.seacology.org/2020/10/orangutans-our-endangered-cousin
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
