Daun Mekai, Micin Ala Suku Dayak untuk Penyedap Rasa Makanan

Daun Mekai, Micin Ala Suku Dayak untuk Penyedap Rasa Makanan
info gambar utama

Warga Desa Melak Ulu, Kecamatan Melak, Kutai Barat, Kalimantan Timur sibuk menyiapkan hidangan daging babi untuk perayaan paskah. Kali ini mereka mengolah daging itu menjadi tiga menu, yakni daging dibakar dalam bambu, sop kuah tulang, dan dimasak kecap.

Para juru masak langsung memasukan berbagai bumbu mulai dari kecap dan gula merah, bahan lain yang dicampurkan mulai dari bawang merah, bawang putih, jahe, kayu manis, pala dan juga garam.

Khasiat Inggir-Inggir yang Dipercaya Orang Batak untuk Sembuhkan Segala Penyakit

Tetapi kurang lengkap rasanya bila tidak ada daun mekai (Albertisia papuana Becc) yang berwarna hijau. Daun hijau tua akan menyumbang rasa agak pahit dalam masakan, sementara hijau muda dianggap belum mampu memberikan rasa gurih.

“Bagi masyarakat etnis Dayak di Kalimantan Timur, memasak hidangan apa pun rasanya kurang lengkap tanpa menambahkan daun mekai,” tulis Melati Mewangi dalam artikel Mekai Penyumbang Rasa Umami dari Kalimantan yang dimuat Kompas.

Penyedap rasa alami

Sri Jimmy, salah seorang warga setempat menyebut masyarakat Dayak terbiasa menggunakan daun mekai sebagai penyedap rasa. Mereka enggan untuk menggunakan vetsin sebab bahan alami dipercaya memberikan kesehatan untuk tubuh.

“Ini tak lepas dari budaya yang diturunkan secara turun temurun yaitu memanfaatkan bahan pangan dari lingkungan sekitar dalam keadaan segar,” ucapnya.

Sama seperti Jimmy, Melitina juga kerap menggunakan daun mekai sebagai penambah rasa dalam masakannya. Misalnya untuk tumis umbut rotan/jauq dan tumis terong asam dengan bawang rambut.

Mengenal 5 Tanaman Obat yang Banyak Diandalkan untuk Mencegah Penyakit Ginjal

Selain tumisan, olahan berkuah seperti sayur pakis merah dan ikan baung asap (salai) juga makin nikmat dengan daun mekai. Dalam masakan berkuah, daun mekai dimasukan secara utuhan tak perlu diremas atau dipotong-potong.

“Daun mekai membuat rasa masakan menjadi lebih gurih. Kalau tidak menggunakannya, seperti ada yang kurang. Kami bisa memetiknya dalam kondisi segar karena tumbuh di sekitar rumah,” jelasnya.

Bisa obati kanker?

Daun mekai yang memiliki banyak sebutan di masyarakat seperti daun apah, daun sungkai, daun afak, daun bekkai lan juga memiliki manfaat lainnya, selain itu penyedap rasa tetapi juga digunakan untuk mengobati kanker.

Hal yang menarik daun ini memiliki komponen asam aspartat yang lebih tinggi dibandingkan asam glutamat di dalamnya. Selain itu, asam aspartat turut menyumbangkan rasa gurih. Komponen yang menyerupai MSG juga lebih tinggi dari daging kepiting.

Minyak Kayu Putih, Segudang Khasiat Ajaib dari Perkebunan hingga ke Botol

Penambahan beberapa bahan untuk meningkatkan rasa kepada makanan tentunya lumrah. Selama ini MSG telah dikenal sebagai bahan penyedap rasa. Padahal ada bahan lain yang bisa digunakan seperti tomat, ikan yang diawetkan, keju, dan rumput laut.

“Dengan demikian, pilihan masyarakat Dayak untuk menggunakan daun mekai sebagai penyedap rasa alami memang jitu,” pungkasnya.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

Terima kasih telah membaca sampai di sini