Hasil Survei Optimisme Generasi Muda Indonesia 2023 Perlu Melek Politik dan Hukum

Hasil Survei Optimisme Generasi Muda Indonesia 2023 Perlu Melek Politik dan Hukum
info gambar utama

Good News From Indonesia (GNFI) dalam melaksanakan survei indeks optimisme yang telah berjalan sejak tahun 2018 kali ini berkolaborasi dengan Populix untuk mengukur tingkat optimisme anak muda Indonesia dalam berbagai macam aspek. Terdapat beberapa aspek yang menjadi bahasan pada survei optimisme tahun ini, antara lain pendidikan dan kebudayaan, kebutuhan dasar, ekonomi dan kesehatan, kehidupan sosial, politik dan hukum, serta aspek baru yaitu lingkungan dan pemilu.

Survei ini dilakukan menggunakan metode kuantitatif dengan responden yang tersebar di beberapa pulau di Indonesia. Survei ini dilakukan pada dua generasi, yaitu generasi Y (rentang umur 24-40 tahun) dan generasi Z (rentang umur 17-24 tahun) dengan persentase laki-laki 48% dan perempuan 52%. Profil responden kali ini yang diteliti mencakup pekerjaan, pendidikan, dan sosial ekonomi status (SES).

Parade Surabaya Juang Meriahkan Jalanan Surabaya

Kawan GNFI, berdasarkan data yang didapatkan besarnya indeks optimisme di Indonesia tahun 2023 sebesar 7,77 dalam skala 10. Dalam beberapa aspek indeks survei paling besar ada pada pendidikan dan kebudayaan dengan hasil sebesar 8,55. Hasil yang terkecil adalah aspek politik dan hukum sebesar 5,67.

Hal ini membuktikan adanya optimisme generasi muda terhadap aspek pendidikan dan kebudayaan sehingga dalam survei responden mendapat nilai yang tinggi. Dari hasil tersebut juga dapat dilihat bahwa minat atau optimisme generasi muda pada aspek politik dan hukum sangatlah kecil, sehingga perlu adanya peningkatan pada aspek ini.

Dalam survei indeks optimisme, kebutuhan dasar seperti pemenuhan gizi, sandang, dan papan di Indonesia secara menyeluruh sebesar 8,38. Hal ini mengalami peningkatan sebesar 0,78% sejak tahun 2021 yang hanya sebesar 7,6. Menurut hasil survei responden, mereka memiliki optimisme dapat memenuhi kebutuhan papan, sandang, gizi pasangan dan anak dibandingkan dengan memenuhi gizi diri mereka sendiri.

Aspek yang tidak kalah penting dari survei indeks optimisme adalah ekonomi dan kesehatan. Survei yang dilakukan kepada responden menunjukkan hasil bahwa mereka lebih optimis untuk bisa mendapatkan layanan kesehatan yang layak.

Akan tetapi, dalam kasus ekonomi, bagi mahasiswa dan responden yang belum memiliki pekerjaan mereka cenderung memiliki optimisme yang lebih rendah dalam dunia kerja. Dari hasil tersebut, angka indeks optimisme yang didapatkan untuk aspek ekonomi dan kesehatan adalah 8,31 di mana dari dua tahun sebelumnya nilai ini mengalami peningkatan sebesar 0,91%.

Aspek pendidikan dan kebudayaan yang memiliki nilai indeks optimisme paling besar di mana setiap unsur memiliki indeks optimisme di atas 8,00. Menurut survei indeks optimisme unsur yang memiliki optimisme tinggi yaitu pada kuliner Indonesia yang diterima dunia, sedangkan nilai terendahnya pada unsur mampu berkontribusi untuk IPTEK. Pada aspek ini nilai indeks optimisme meningkat sebesar 0,85% dari tahun 2021.

Aspek lain yang juga mengalami peningkatan adalah aspek kehidupan sosial sebesar 7,87 yang meningkat sebesar 0,87% dari tahun 2021. Pada aspek ini nilai indeks tertinggi optimisme responden adalah memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang, sedangkan nilai terendah optimisme adalah etika bermedia sosial akan semakin baik.

Hanifah Azizah: Merintis Wadah Belajar Hukum Online dan Menginspirasi Melalui Media Sosial

Pada aspek politik dan hukum yang mengalami penurunan dari tahun 2021 sebesar 0,78%. Hal ini disebabkan kurangnya optimisme responden terhadap masalah politik dan hukum terutama pada unsur berkurangnya korupsi di masa depan. Perlu Kawan GNFI tahu, di samping rendahnya nilai indeks optimisme pada aspek politik dan hukum di sisi lain nilai indeks optimisme pada aspek pemilu cukup optimis yaitu pada angka 7,00.

Ini membuktikan bahwa responden masih optimis dapat memiliki kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dalam pemilu. Survei indeks tambahan pada aspek lingkungan mengenai pencegahan kerusakan lingkungan di masa depan mendapatkan respon optimis yang cukup dengan nilai indeks sebesar 7,23.

Kawan GNFI, permasalahan utama yang saat ini dimiliki oleh Indonesia disamping aspek-aspek yang memiliki indeks optimisme besar adalah masalah mengenai korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). Hal ini dibuktikan pada gambar di atas jika masalah KKN di Indonesia memiliki respon yang tinggi sebesar 44%.

Sumber:

Hasil survei optimisme generasi muda tahun 2023

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

NA
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini