Kunjungan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) ke Amerika Serikat untuk bertemu dengan Presiden AS Joe Biden pada 11 November 2023 lalu, menghasilkan kesepakatan kerja sama mineral kritis atau critical mineral agreement (CMA).
Dilansir dari CNBC Indonesia, Minggu (19/11), Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin tasrif mengungkapkan bahwa dengan kesepakatan ini, Indonesia berkesempatan memasok kebutuhan baterai kendaraan listrik di AS untuk jangka panjang.
Menteri Arifin menjelaskan salah satu mineral yang difokuskan dalam program kerja sama itu adalah nikel. Menurutnya, nikel merupakan mineral yang paling kritikal untuk dibahas terutama setelah langkah hilirisasi yang dilakukan Indonesia menuai banyak penolakan.
Sempat dikucilkan AS
Nikel Indonesia sempat ditolak oleh Amerika Serikat dalam aturan Inflation Reduction Act atau IRA yang mengatur soal pemberian insentif dan subsidi energi hijau. Namun, bahan baku nikel untuk produksi baterai listrik dari RI tidak termasuk dalam UU IRA tersebut.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan bahwa AS sebenarnya masih membutuhkan nikel Indonesia sebagai pasokannya.
Kebutuhan nikel AS untuk bahan baku pembuatan baterai kendaraan listrik dikatakannya cukup besar. Oleh karena itu, Indonesia mempunyai peran yang cukup penting dalam rantai pasokan nikel dunia.
RI Zhejiang Perkuat Kerja Sama Investasi Nikel hingga Industri Halal
Sama-sama untung
Menteri Luhut memastikan CMA merupakan kerja sama yang menguntungkan kedua negara. Melalui pertemuan bilateral antara Presiden RI dan Presiden AS secara langsung, pihaknya meyakini telah terjadi negosiasi panjang yang mendukung kepentingan kedua negara.
Dilansir dari Inews.id, Minggu (19/11), Pemerintah Indonesia tidak melarang ekspor turunan bijih mineral ke luar negeri. Hanya saja, sumber daya ini diutamakan untuk hilirisasi di dalam negeri, terutama memenuhi kebutuhan industri kendaraan listrik Tanah Air.
“Kita tidak mem-banned (melarang) seluruhnya nikel itu, tapi setelah turunan ke berapa ya silahkan saja, bebas. Tapi biarkan kita juga menikmati, rakyat Indonesia, sampai keturunan kedua atau ketiga nilai tambahnya,” kata Menteri Luhut.
Hilirisasi Bikin Nilai Ekspor Nikel RI Melejit hingga 10 Kali Lipat
Referensi:
- CNBC Indonesia. Nikel RI Sempat Dikucilkan AS, Jokowi-Biden Setuju Bentuk Ini. https://www.cnbcindonesia.com/news/20231117150110-4-489915/nikel-ri-sempat-dikucilkan-as-jokowi-biden-setuju-bentuk-ini
- Inews.id. Pemerintah Indonesia dan AS Sepakat Kerja Sama Mineral Kritis, Ini Tanggapan Luhut. https://www.inews.id/finance/bisnis/pemerintah-indonesia-dan-as-sepakat-kerja-sama-mineral-kritis-ini-tanggapan-luhut
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News