Ini Alasan Mengapa Lubuk Pakam dan Tebing Tinggi Menjadi Kota Terbersih di Sumatra Utara

Ini Alasan Mengapa Lubuk Pakam dan Tebing Tinggi Menjadi Kota Terbersih di Sumatra Utara
info gambar utama

Memilih tempat tinggal menjadi satu hal yang tidak boleh dilakukan secara sembarangan. Harus mempertimbangkan dari segala sisi, khususnya kesehatan lingkungan. Hal inilah yang sering menjadi satu keresahan bagi banyak orang. Karena sulit sekali menemukan lingkungan tempat tinggal yang terjaga kebersihannya.

Indonesia sendiri tidak termasuk ke dalam kategori negara terbersih di dunia. Namun, bukan berarti negara ini kotor secara keseluruhan. Bukti nyatanya terletak di salah satu provinsi, yaitu Sumatra Utara. Terdapat dua kota yang mendapat penghargaan sebagai kota terbersih di sepanjang pulau Sumatra bagian Utara.
Penghargaan itu tidak didapatkan dengan cara memilih sambil menutup mana, melainkan diberikan langsung oleh Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam program Adipura.

Program Adipura adalah program yang digagas oleh Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk menggerakkan kepemimpinan dan komitmen pemerintah kabupaten/kota guna membangun partisipasi seluruh masyarakat agar berperan menyejahterakan pertumbuhan ekonomi hijau, fungsi sosial, dan fungsi ekologis dalam proses pembangunan dengan menerapkan prinsip tata kepemerintahan.

Sederet Raksasa Teknologi Dunia Siap Wujudkan IKN Smart City

Dengan kata lain, program adipura ini nantinya akan memberikan penghargaan kepada daerah tingkat kabupaten/kota se-Indonesia yang memenuhi syarat-syarat kebersihan dan lingkungan hidup di daerahnya.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan memberikan Anugerah Adipura kepada 146 Penerima Penghargaan yang terdiri dari 1 Adipura Kencana, 119 Piala Adipura kategori kota metropolitan, kota besar, kota sedang, dan kota kecil. Sudah jelas, dua diantaranya diterima oleh kota Tebing Tinggi dan Lubuk Pakam.

Tebing Tinggi

Kota yang hanya memiliki 172.838 penduduk ini meraih Piala Adipura pada kategori kota sedang. Urutan Tebing tinggi berada di nomor 22 dari 31 kota. Penghargaan yang didapat oleh Tebing Tinggi bukan hanya sekali, melainkan 4 kali berturut yaitu pada tahun 2015, 2016, 2017, dan 2018. Sementara itu, Piala Adipura juga diterima langsung oleh Walikota Tebing Tinggi, Ir. H. Umar Zunaidi Hasibuan, M.M. yang diserahkan oleh Jusuf Kalla, Wakil Presiden RI, di Jakarta.

Pada saat itu, Walikota Tebing Tinggi juga menyampaikan harapannya kepada seluruh masyarakat Tebing Tinggi untuk saling menjadikan kebersihan sebagai budaya. Selain itu, beliau juga menghimbau masyarakat untuk menghindari kantong belanja plastik dengan memanfaatkan bahan dasar lain seperti kain dan semacamnya agar Tebing Tinggi terhindar dari sampah plastik.

Atas kebanggan yang diterima, saat tiba di Tebing Tinggi, masyarakat menyambutnya secara antusias dengan melakukan arak keliling Kota Tebing Tinggi oleh jajaran Pemerintah Kota Tebing Tinggi, Organisasi Kemasyarakatan, Tokoh, Masyarakat, Tokoh Agama, Pemuda, dan Pelajar.

Jeka Saragih dan Pengorbanannya yang Terbayar Lunas Lewat Kemenangan di UFC

Lubuk Pakam

Kota ini hanya memiliki 6 desa dengan 7 kelurahan dan termasuk ke dalam wilayah Deli Serdang. Kemenangannya memperoleh Adipura berada di urutan ke-23 dari 83 penerima pada kategori kota kecil. Kategorinya sebagai kota kecil tidak menjadi masalah, karena hal ini dibuktikan oleh 15 kali diterimanya penghargaan Adipura baik dalam bentuk piala maupun sertifikat.

Bupati Deli Serdang, H. Ashari Tambunan mengucapkan terima kasih kepada masyarakat. Karena sudah pasti, penghargaan Adipura yang diterima oleh Tebing Tinggi tidak terlepas dari usaha masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan dan bertekad menjadikan Kabupaten Deli Serdang Berseri (Bersih, Rapi, Sejuk, Rindang, dan Indah).

Penghargaan yang diterima oleh dua kota tersebut sudah pasti bukan tanpa alasan. Tidak hanya menilai dari sisi bebas sampah, tapi juga wilayah hijau yang masih banyak didapati oleh kedua kota itu.

Penghargaan Adipura terus berlanjut, tidak menutup kemungkinan kota-kota lain akan mendapatkannya. Namun, untuk memperolehnya pun bukan perkara mudah. Keterlibatan masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan adalah hal utama, khususnya pada sampah-sampah yang sulit terurai. Jadi, bila kota Kawan ingin menjadi salah satunya, sudah sejauh mana penjagaan lingkungannya?

Joe Biden Luluh! Indonesia Bakal Jadi Pemasok Nikel Kendaraan Listrik di AS

Referensi:

  • https://www.tobatabo.com/3369+medan-jadi-kota-terkotor-kota-mana-yang-paling-bersih-di-sumut.htm
  • https://www.metrokampung.com/2019/01/kota-kecil-terbersih-lubukpakam-15-kali.html
  • https://desernews.com/kota-terbersih-di-sumatera-utara-berikut-daftarnya/
  • https://www.tebingtinggikota.go.id/berita/berita-daerah/kota-tebing-tinggi-berhasil-meraih-adipura-untuk-ke-4-kalinya-secara-berturut-turut
  • https://ppid.menlhk.go.id/berita/siaran-pers/7064/150-kabupatenkota-terima-penghargaan-adipura-2022#:~:text=Program%20Adipura%20bertujuan%20untuk%20mendorong,dengan%20menerapkan%20prinsip%20tata%20kepemerintahan

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

NS
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini