Peradaban Perahu yang Telah Jadi Bagian dari Kehidupan Manusia Indonesia

Peradaban Perahu yang Telah Jadi Bagian dari Kehidupan Manusia Indonesia
info gambar utama

Bangsa Indonesia merupakan bangsa bahari. Hal ini terlihat dari munculnya teknologi perahu yang begitu lekat dengan masyarakat Nusantara. Berbagai motif perahu ini muncul dalam setiap budaya Nusantara.

Keberadaan perahu di Indonesia setua datangnya nenek moyang ke wilayah Nusantara. Salah satu buktinya terekam dalam gambar di gua Arguni dan Sossora di wilayah Irian Jaya, Pulau Muna di Sulawesi Selatan, dan Ohoidertawun di Pulau Kei Kecil, Maluku.

Mengenal Ikan Putak yang Dianggap Sama dengan Ikan Belida, Benarkah Langka?

“Pada gambar lukisan dinding tersebut tidak tampak secara jelas jenis hiasan yang digunakan,” tulis Ira Adriati dalam Perahu Sunda - Kajian Hiasan pada Perahu Nelayan di Pantai Utara dan Pantai Selatan Jawa Barat.

Disebut oleh Ira, pada lukisan perahu di gua Sosorra Irian Jaya terdapat lengkungan pada tinggi depan terlihat lebih tinggi dan melengkung. Lukisan perahu di Sulawesi Selatan diduga menggunakan layar dengan adanya garis tegak lurus pada bagian tengah perahu.

Motif perahu dalam budaya

Pada masa pra sejarah, perahu tidak hanya berfungsi sebagai alat transportasi air, melainkan berfungsi sebagai kegiatan keagamaan, nekara dan tekstil, dan juga arsitektur atap rumah.

Bentuk perahu dalam upacara keagamaan masyarakat Indonesia muncul dalam upacara kematian. Perahu digunakan sebagai peti dan sarkofagus. Hal ini karena adanya kepercayaan bahwa ada kehidupan setelah mati.

“Perahu dianggap sebagai kendaraan arwah nenek moyang menuju keabadian,” jelasnya.

Hari Nelayan Nasional: Bukan Lagi Waktunya Mencari Ikan

Motif perahu juga ditemukan pada bentuk atap bangunan rumah adat di Indonesia. Bentuk atap rumah adat yang merupakan refleksi perahu di antaranya yaitu rumah adat Batak, Toraja, Sumba, Flores, dan Sepik.

“Hingga saat ini penggunaan bentuk atap seperti itu masih dipertahankan di daerah-daerah tersebut,” paparnya.

Terekam dalam candi dan kaligrafi

Pada masa Hindu-Budha di Indonesia penggunaan perahu terekam dalam relief di Candi Borobudur. Pada relief di Candi Borobudur di antaranya terdapat sebelas buah lukisan yang dipahatkan di sana.

“Terdapat tiga jenis, yakni perahu lesung yang sangat sederhana, perahu lesung yang dipertinggi dengan cadik, dan perahu lesung yang dipertinggi tanpa cadik,” ucap Ira.

Selain itu, perahu juga muncul dalam berbagai prasasti. Misalnya prasasti Kedukan Bukit yang ditemukan di tepi Sungai Tatang Palembang. Di sana menjelaskan sosok Raja Sriwijaya yang naik perahu untuk mencari kesaktian.

Kapal Tua Bekas Nelayan Disulap Menjadi Furnitur Bernilai Tinggi di Rusia

Motif perahu juga muncul dalam masa Islam. Bentuk perahu misalnya digunakan dalam seni kaligrafi. Salah satu contoh seni kaligrafi di daerah Madura yakni bentuk sampan gole’an tambangan yang berisikan doa salawat.

“Berdasarkan uraian di atas, perahu yang digunakan sebagai alat transportasi, perahu sebagai bagian dari upacara keagamaan maupun perahu sebagai motif, hampir seluruhnya menggunakan hiasan,” paparnya.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

Terima kasih telah membaca sampai di sini