Gerbangkertosusila: Penghubung Antarwilayah Jawa Timur

Gerbangkertosusila: Penghubung Antarwilayah Jawa Timur
info gambar utama

Tahukah Kawan mengenai Gerbangkertosusila? Nama ini diambil dari akronim beberapa daerah yang menjadi persatuan Jawa Timur, yaitu Bangkalan, Gresik, Lamongan, Mojokerto, Surabaya dan Sidoarjo. Wilayah persatuan Gerbangkertosusila merupakan salah satu wilayah megapolitan terbesar setelah Jabodetabek yang berpusat di Jakarta.

Sejarah

Sejarah Gerbangkertosusila sendiri dibentuk berdasar hukum pada tahun 1996 menurut Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur nomor 4. Di mana Pembentukan Satuan wilayah Pembangunan (SWP) ini bertujuan untuk pemerataan pembangunan antar daerah.

Gerbangkertosusila atau yang biasa dikenal dengan Surabaya Raya merupakan sebuah metropolitan di area Jawa Timur. Mencakup hamparan seluas 6.373,2 kilometer persegi, daerah Gerbangkertosusilo terdiri dari tujuh wilayah administratif, termasuk Pulau Bawean.

Indonesia Ketiban Cuan Rp1 Triliun dari Konser Coldplay di Jakarta

Dengan jumlah penduduk 9.946.291 jiwa pada tahun 2022, kota ini menempati peringkat wilayah metropolitan terbesar kedua di Indonesia setelah satuan Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.)

Daerah yang dinamis ini sempat mengalami polemik hingga memicu diskusi Pemerintah Daerah mengenai potensi pengembangan. Sehingga pihak Pemerintahan mengusulkan untuk membentuk Daerah Istimewa Metro Surabaya.

Seperti layaknya sebuah provinsi, daerah ini mengatasi kesenjangan dengan daerah lain di Jawa Timur. Meski begitu, gagasan ini sempat mendapat perdebatan, khususnya di kalangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur yang menekankan keperluan terhadap penelitian sosial ekonomi yang menyeluruh.

Dari segi demografi, Gerbangkertosusila merupakan wilayah metropolitan terpadat kedua setelah Jabodetabek. Ketujuh wilayah administratif tersebut bervariasi dalam ukuran dan kepadatan penduduk dengan Surabaya sebagai wilayah yang paling padat penduduknya.

Macam Transportasi Besar di Gerbangkertosusila

Transportasi di daerah Gerbangkertosusila sendiri memainkan peran penting di kota yang padat penduduk ini. Perlu Kawan ketahui bahwa daerah Jawa Timur memiliki dua bandara internasional, yaitu Bandara Internasional Juanda di Sidoarjo dan Bandara Harun Thohir di Gresik.

Selain itu wilayah yang mencakup Gerbangkertosusila juga memiliki dua pelabuhan besar, seperti Tanjung Perak di Surabaya dan Kamal di Bangkalan yang memfasilitasi aktivitas maritim domestik dan internasional.

Jaringan jalan yang luas mencakup jalan tol seperti Surabaya-Gresik, Surabaya-Gempol, dan Surabaya-Mojokerto, serta jalan raya nasional dan jalan bypass.

Amir Hamzah, Striker Tajam Liga Brunei yang Kembali ke Indonesia bersama PSM Makassar

Khususnya, Jembatan Suramadu yang menghubungkan Bangkalan di Madura dengan Jawa, berdiri sebagai jembatan terpanjang di Indonesia.

Dalam dunia perkeretaapian, KAI di wilayah Jawa Timur sudah merenovasi dan memberikan fasilitas layak sehingga dapat difungsikan sebagai penghubung penting baik untuk perjalanan antar kota maupun komuter.

Stasiun kereta api besar, termasuk Surabaya Gubeng dan Pasar Turi, menghubungkan daerah Jawa Timur satu sama lain sehingga saat ini sudah terbentuk tiga jalur kereta api utama, yaitu jalur selatan ke Madiun, Solo, Yogyakarta dan Bandung, dan pusat ke Purwokerto, serta Gambir. Sementara di bagian utara menuju ke Semarang, Tawang, Cirebon, dan Gambir.

Menuju Daerah Khusus Metro Surabaya dan GKS PLUS

Dengan pesatnya perkembangan, Gerbangkertosusila melangkah ke masa depan sebagai wilayah urban metropolitan yang tumbuh pesat.

Daerah ini lambat laun menjadi pusat perhatian dengan jumlah penduduk dan ekonomi yang terus berkembang. Perkembangan yang terjadi semakin diperkuat oleh Jembatan Suramadu. Penghubung Surabaya dengan Bangkalan (Madura) ini kadang kerap memicu keinginan masyarakat agar Gerbangkertosusila menjadi provinsi tersendiri.

Oleh karenanya, dalam menyusun Rencana Tata Ruang (RTR) Jawa Timur, pemerintah bekerja sama dengan Jepang melalui JICA Study Team K. yang dipimpin oleh Nagayama. Max Pohan dari Bappenas menekankan pentingnya pembagian peran dan fungsi antara kota inti dan kota satelit di Gerbangkertosusila.

Perubahan dan tuntutan zaman mendorong pemerintah untuk kembali memikirkan kemampuan Gerbangkertosusila dalam pemerataan pembangunan. Proses penggagasan yang dilakukan dikenal sebagai Gerbangkertosusila Plus (GKS PLUS). Dimulai pada tahun 2011, GKS PLUS dianggap sebagai langkah strategis untuk meningkatkan daya dukung dan menyokong kebutuhan dari kota inti.

Melalui Sistem Informasi Tata Ruang Jawa Timur, proses penggagasan GKS PLUS diumumkan, menandai komitmen pemerintah untuk menjawab tantangan perkembangan wilayah ini dengan solusi yang terencana dan berkelanjutan.

Khasiat Ikan Dewa yang Jadi Lauk Wajib Bangsawan Nusantara hingga Tionghoa

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Nadira Hamamah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Nadira Hamamah.

NH
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini