Meninjau Indeks Optimisme Indonesia 2023: Aspek Politik dan Hukum Cenderung Pesimis

Meninjau Indeks Optimisme Indonesia 2023: Aspek Politik dan Hukum Cenderung Pesimis
info gambar utama

Survei Optimisme Generasi Muda Indonesia merupakan sebuah inisiatif dalam menilai tingkat optimisme kalangan muda di Indonesia yang diselenggarakan oleh Good News From Indonesia (GNFI). Sejak tahun 2018, survei ini telah dilaksanakan selama 5 kali. Pada tahun 2023, survei ini kembali digelar dengan pendekatan baru berkat bekerja sama dengan Lembaga Survei Populix.

Survei ini dilakukan guna mengukur tingkat optimisme generasi muda terhadap masa depan Indonesia dari berbagai prespektif. Harapannya, hasil survei ini dapat menjadi sumber inspirasi dalam upaya-upaya menghidupkan optimisme terhadap Indonesia, serta menjadi rujukan dalam pengembangan kebijakan pemerintah, korporasi, dan lembaga masyarakat lainnya.

Seperti tahun sebelumnya, survei ini kembali mengangkat isu dalam 5 dimensi utama yang terdiri dari: Pendidikan dan Kebudayaan, Kebutuhan Dasar, Ekonomi dan Kesehatan, Kehidupan Sosial, Politik dan Hukum. Sebagai tambahan, khusus ditahun 2023 mengangkat 2 aspek lainnya, yaitu Lingkungan dan Pemilu. Aspek ini menjadi pertimbangan mengingat adanya pemilu yang akan diselenggarakan tahun depan. Hasil survei dipaparkan untuk pertama kalinya secara offline pasca pandemi dengan dihadiri narasumber-narasumber hebat dan disiarkan secara online pada Selasa (14/10).

Bandara Ngurah Rai Bangun Bengkel Pesawat Senilai Rp467 Miliar
Pemaparan Hasil Survei Optimisme 2023 | Sumber: Recording Pelaksanaan Hasil Survei Optimisme
info gambar

Pelaksanaan survei berlangsung mulai tanggal 10 hingga 17 Oktober 2023 melalui online survey. Responden yang dapat berpartisipasi dalam survei terdiri atas masyarakat Indonesia generasi muda dengan rentang usia 17 hingga 40 tahun. Jumlah responden yang tercatat dalam hasil survei mencapai 1.289 responden. Responden terbanyak berasal dari Jawa dan Sumatera. Sebaran usia responden didapatkan sebesar 58 persen berasal dari Gen Y (24-40 tahun), dan sisanya 42 persen berasal dari Gen Z (17-24 tahun).

Hasil Survei Indeks Optimisme Indonesia 2023

Indeks Optimisme Generasi Muda Indonesia 2023 | Sumber: PPT Hasil Survei Optimisme 2023
info gambar

Berdasarkan hasil survei yang dipaparkan oleh penyaji, Timothy Astandu sebagai Co-Founder dan CEO dari Populix, Indeks optimisme Indonesia tahun 2023 diketahui mencapai skor 7,77 dari skala 10. Skor tersebut meningkat dari tahun sebelumnya yang berada pada skor 7,2. Tingkat optimisme generasi muda di Indonesia terbilang sudah cukup tinggi, tetapi masih perlu ditingkatkan. Tiga dimensi yang memiliki optimisme tertinggi yaitu Pendidikan dan Kebudayaan, Kebutuhan Dasar, dan Ekonomi, sedangkan dimensi dengan tingkat optimisme terendah yaitu Politik dan Hukum.

Indeks dengan optimisme tertinggi pada tahun ini yaitu dimensi Pendidikan dan Kebudayaan dengan skor 8,55. Skor tersebut menunjukan tingkat optimism yang sudah baik karena setiap aspek memiliki skor diatas 8. Selain itu, angka tersebut menunjukan peningkatan dari tahun sebelumnya yang berada pada skor 7,8. Responden cenderung memiliki optimisme yang lebih tinggi pada aspek “Kuliner Indonesia bisa diterima dunia”, tetapi cenderung memiliki optimisme yang lebih rendah pada aspek “Mampu berkontribusi pengembangan IPTEK”.

Pemprov Riau Dapat Rp800 Miliar untuk Rehabilitasi Mangrove, Apa yang Dilakukan?

Pada tahun sebelumnya, tingkat optimisme tertinggi ada pada dimensi Kebutuhan Dasar. Meski pada tahun ini dimensi Kebutuhan Dasar menjadi urutan kedua dengan skor mencapai 8,38, namun tetap menunjukan peningkatan dari tahun sebelumnya. Dimensi ini juga memiliki tingkat optimisme yang baik karena skor semua aspek diatas 8. Dari hasil pemaparan menunjukan responden cenderung lebih optimis terhadap pemenuhan sandang yang layak dan gizi seimbang pada anak dibanding pada diri sendiri.

Pada urutan ketiga, terdapat dimensi Ekonomi dan Kesehatan dengan skor mencapai 8,31. Dimensi ini juga terbilang cukup baik karena skor semua aspek juga berada diatas 8. Namun, bagi mahasiswa dan responden yang belum bekerja memiliki tingkat optimisme yang rendah terhadap aspek “Terserap di dunia kerja”.

Pada urutan keempat, terdapat dimensi Kehidupan Sosial yang mendapat skor sebesar 7,87. Responden cenderung pesimis terhadap aspek “Etika bermedia sosial semakin baik”. Sedangkan, dimensi Politik dan Hukum kembali yang menjadi penyumbang skor terendah ditahun ini dengan skor yang hanya mencapai 5,72. Responden cenderung pesimis terhadap aspek “Berkurangnya korupsi”. Hal tersebut dapat disebabkan karena masih tingginya kasus korupsi di Indonesia, sehingga menurunkan tingkat optimism generasi muda pada aspek tersebut.

Pada aspek tambahan, aspek lingkungan termasuk dalam 3 terendah dibandingkan aspek lainnya dengan skor 7,23. Aspek Pemilu terbilang cukup optimis dengan skor 7, melihat tingkat optimisme dimensi Politik dan Hukum yang rendah. Hasil diatas menunjukan hasil yang sejalan dengan adanya persepsi permasalahan utama di Indonesia pada permasalahan Korupsi Kolusi Nepotisme yang memiliki angka tertinggi dibanding aspek permasalahan lain.

Ilham Saputra, Komisioner KPU periode tahun 2017 – 2022 selaku narasumber, mengutarakan kekhawatirannya, bahwa jika anak muda memiliki optimisme yang rendah dikhawatirkan dapat mempengaruhi partisipasi dalam pemilu kedepannya dengan memilih golput.

Generasi muda di Indonesia memegang peran penting sebagai penerus bangsa yang akan membawa perubahan dan kemajuan di masa depan. Mereka adalah tulang punggung kemajuan sosial, ekonomi, dan politik negara ini. Menurut tanggapan Rinaldi Nur Ibrahim, founder Youth Ranger Indonesia, anak muda di Indonesia cenderung memiliki jiwa optimis, tetapi ia menegaskan perlunya upaya dalam merangkul dan memberikan wadah bagi mereka agar merasa memiliki kesempatan untuk berkembang.

Baru Diresmikan, Bandara Siboru dan Douw Aturure Telan Anggaran Rp1,5 Triliun

Meningkatkan optimisme generasi muda terutama pada aspek yang masih rendah menjadi tantangan yang perlu dihadapi kedepannya. Harapan ke depannya adalah memperkuat dukungan bagi generasi muda, memberikan ruang untuk pertumbuhan bagi mereka, serta fokus pada perbaikan aspek politik dan hukum guna mendorong optimisme yang lebih besar dalam membangun masa depan Indonesia yang lebih cerah. Dukungan ini sangat penting bagi generasi penerus dalam membangun fondasi yang kuat untuk negara ini.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

SA
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini