RI Pimpin Forum Perdagangan dan Pembangunan PBB untuk Bantu Palestina

RI Pimpin Forum Perdagangan dan Pembangunan PBB untuk Bantu Palestina
info gambar utama

Indonesia melalui Duta Besar Febrian A. Ruddyard memimpin pertemuan 74th Executive Session Trade Development Board (TDB) yang digelar oleh Majelis Umum PBB dalam menangani isu perdagangan, investasi, dan pembangunan (UNCTAD) di Jenewa (20–23/11).

Dikutip dari laman kemlu.go.id, Duta Besar Febrian menggawangi agenda khusus menyangkut Palestina pada pertemuan tersebut. Pihaknya memastikan agar diskusi yang dilakukan berjalan konstruktif dalam memastikan bantuan untuk Palestina.

UNCTAD melaporkan bahwa kondisi perekonomian Palestina pada 2022 sangat bergantung pada kebijakan pembatasan akses oleh Israel. Sebanyak dua pertiga masyarakat di Jalur Gaza masih berada di bawah garis kemiskinan, dan 45 persen dari total populasi merupakan pengangguran.

Menarik simpati global

Memburuknya konflik sejak Oktober 2023, menjadi perhatian berbagai negara dalam menyerukan perdamaian dan mengutuk aksi kejam Israel terhadap masyarakat sipil Palestina. Pentingnya penghentian perang ini ini juga diserukan oleh Sekretaris Jenderal UNCTAD.

Dalam forum perdagangan dan pembangunan itu, mayoritas anggota UNCTAD sepakat untuk memberikan dukungan dan akses kemanusiaan bagi Palestina, termasuk juga mendorong UNCTAD mengambil peran dalam pembangunan negara tersebut.

Indonesia juga mengutuk keras serangan militer Israel ke Gaza dan serangan terhadap Rumah Sakit Indonesia, yang mengakibatkan banyak korban berjatuhan. Melalui KTT Luar Biasa OKI sebelumnya, Pemerintah Indonesia juga mendorong aksi gencatan senjata.

1 Pesawat Bantuan Kemanusiaan dari ParagonCorp untuk Palestina

Indonesia diakui dunia

Pertemuan tersebut menandai pertemuan UNCTAD di bawah kepemimpinan Duta Besar Febrian sebagai Presiden Trade and Development Board (TDB) UNCTAD periode 2023–2024. Dengan ini, Dubes Febrian akan memimpin berbagai persidangan penting UNCTAD hingga melakukan konsultasi bulanan dengan koordinator wilayah.

Mandat sebagai Presiden TDB UNCTAD tidak hanya mencerminkan pengakuan internasional terhadap peran aktif dan kontribusi Indonesia dalam isu-isu global, tetapi juga menegaskan komitmen untuk membawa perubahan positif dalam komunitas internasional terutama dalam hal kerja sama negara-negara berkembang.

Kepemimpinan Indonesia pada UNCTAD dinilai akan memberikan peran penting dalam kebijakan politik luar negeri terutama dalam memajukan kepentingan negara berkembang. Hal ini juga akan terus diberdayakan untuk mendorong prioritas kepentingan Indonesia dalam berbagai pertemuan global.

RI Kirim Bantuan Tahap Dua ke Palestina, Pemerintah Sumbang Rp32 Miliar

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Firdarainy Nuril Izzah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Firdarainy Nuril Izzah.

Terima kasih telah membaca sampai di sini