Survey Optisme Generasi Muda 2023: Antara Pendidikan Berkilau dan Politik yang Meragukan

Survey Optisme Generasi Muda 2023: Antara Pendidikan Berkilau dan Politik yang Meragukan
info gambar utama

Generasi muda, sebagai penerus bangsa, memiliki peran krusial dalam membentuk masa depan Indonesia. Semangat optimisme mereka menjadi penentu utama dalam menghadapi tantangan dan menggali potensi pembangunan. Dalam rangka mengukur dan mengevaluasi optimisme generasi muda Indonesia pada tahun 2023, Good News From Indonesia (GNFI) berkolaborasi dengan Lembaga Survei Populix dalam menyelenggarakan survei optimisme generasi muda, sebuah tradisi yang sudah berlangsung sejak tahun 2008.

Survei tahun ini, yang dilakukan pada rentang waktu 10—17 Oktober 2023 dengan melibatkan 1.289 responden WNI berusia 17—40 tahun, menunjukkan hasil yang menarik. Dalam peluncuran hasil survei melalui konferensi virtual pada 14 November 2023, ditemukan bahwa indeks optimisme generasi muda mencapai angka 7,77 dari skala maksimal 10. Ini mencerminkan semangat positif yang masih mendominasi pikiran generasi muda Indonesia.

Salah satu dimensi yang menjadi sorotan utama dalam hasil survei adalah Pendidikan & Kebudayaan. Dengan skala 8,55, generasi muda menunjukkan kepercayaan tinggi terhadap potensi budaya Indonesia, khususnya dalam hal kuliner yang dianggap memiliki daya tarik global. Dimensi ini menjadi pendorong utama optimisme, memperlihatkan bahwa generasi muda melihat potensi besar dalam melestarikan dan mengembangkan warisan budaya bangsa.

Selanjutnya, dimensi Kebutuhan Dasar dengan skala 8,38 menyoroti optimisme generasi muda terkait pemenuhan kebutuhan sandang, papan, dan gizi pada pasangan serta anak mereka. Meskipun demikian, terdapat perbedaan sikap terkait pemenuhan gizi pada diri sendiri yang cenderung lebih skeptis. Ini mencerminkan perhatian khusus terhadap kesejahteraan keluarga.

Film Jiwa Jagad Jawi Raih Peringkat 5 pada World Tourism Film Awards di Spanyol

Ekonomi dan Kesehatan, dengan skala 8,31, menduduki peringkat ketiga dalam optimisme generasi muda. Mereka menunjukkan keyakinan dalam kemampuan untuk berkontribusi dalam sektor ekonomi dan mempertahankan kesehatan pribadi. Namun, perhatian terhadap etika bermedia sosial, seperti yang tercermin dalam dimensi Kehidupan Sosial (7,87), menunjukkan bahwa generasi ini tetap kritis terhadap perkembangan etika dalam dunia digital.

Kejutan terletak pada dimensi baru yang diintegrasikan dalam survei tahun ini, yaitu Lingkungan dan Pemilu. Pertimbangan terhadap isu lingkungan dan partisipasi dalam pemilu menandakan kepekaan generasi muda terhadap masalah-masalah krusial di Indonesia. Namun, dimensi Politik dan Hukum dengan skala 5,72 menjadi sorotan karena menjadi peringkat terendah. Generasi muda, meskipun optimis untuk berpartisipasi dalam pesta demokrasi, masih meragukan kinerja penyelenggara pemilu, transparansi hasil pemungutan suara, dan keberlangsungan demokrasi.

Dalam konteks geografis, optimisme generasi muda tampaknya beragam. Wilayah Sulawesi, Maluku, dan Papua menunjukkan tingkat optimisme yang lebih rendah dibandingkan dengan wilayah lainnya, terutama dalam aspek Ekonomi & Kesehatan, dan Kehidupan Sosial. Ini menandakan perlunya perhatian khusus dalam pembangunan di wilayah-wilayah tersebut.

Bila di melihat hasil survei ini sebagai refleksi harapan dan pandangan generasi muda Indonesia, ada beberapa pertimbangan penting. Pertama, potensi budaya Indonesia memiliki daya tarik yang signifikan bagi generasi muda, dan hal ini dapat menjadi sumber inspirasi untuk pengembangan kebijakan pendidikan dan kebudayaan yang lebih inklusif.

Kedua, perhatian terhadap pemenuhan kebutuhan dasar keluarga menunjukkan bahwa pembangunan ekonomi haruslah berfokus pada kesejahteraan keluarga. Ketiga, optimisme terhadap ekonomi dan kesehatan harus didukung dengan kebijakan yang mendorong kewirausahaan dan pelayanan kesehatan yang terjangkau.

Cerita Penemuan Ladang Gas Raksasa di Papua Barat yang Gaet Investor Asing

Sementara itu, perhatian kritis generasi muda terhadap etika bermedia sosial menunjukkan bahwa literasi digital dan pendidikan mengenai penggunaan internet secara etis perlu diperkuat. Terakhir, dengan adanya perbedaan geografis, pemerintah perlu memastikan bahwa pembangunan dan kebijakan nasional merata untuk mewujudkan Indonesia yang maju dan berdaya saing.

Dalam rangka menjawab ketidakpastian terkait politik dan hukum, langkah-langkah perbaikan terhadap transparansi, penegakan hukum yang adil, dan penanggulangan korupsi perlu diperkuat. Pemahaman mendalam terhadap kekhawatiran generasi muda tentang proses pemilu juga menjadi pintu masuk bagi penyelenggara pemilu untuk membangun kepercayaan dan menjalankan proses demokratis secara baik.

Kesimpulannya, survei optimisme generasi muda tahun 2023 menciptakan gambaran yang menggembirakan. Namun, juga memberikan catatan penting bagi pengambil kebijakan. Mendorong potensi kreativitas dan semangat positif generasi muda dapat menjadi pondasi kuat bagi pembangunan berkelanjutan Indonesia di masa depan. Dengan memperhatikan temuan-temuan ini, dapat membentuk kebijakan dan program yang lebih tepat sasaran, memberikan dukungan yang diperlukan, dan merancang masa depan yang lebih cerah bagi generasi yang akan memimpin bangsa ini.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

YM
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini