8 Wisata Kuliner Imperdible Khas Sulawesi Selatan, Menggoda Lidah!

8 Wisata Kuliner Imperdible Khas Sulawesi Selatan, Menggoda Lidah!
info gambar utama

Kurang lengkap rasanya berkunjung ke Provinsi Sulawesi Selatan tanpa mencicipi enaknya kuliner provinsi ini. Ada beragam jenis kuliner yang dapat dinikmati oleh para wisatawan di provinsi ini. Dari yang berbahan ikan laut, sampai dengan sagu yang merupakan hasil bumi Provinsi Sulawesi Selatan. Setiap daerah di Provinsi Sulawesi Selatan mempunyai jenis kuliner yang diolah dari sumber alam setempat. Keragaman kuliner ini juga tidak lepas dari beragamnya suku bangsa yang menghuni Provinsi Sulawesi Selatan.

Kawan penasaran bukan, apa saja makanan yang bisa Kawan coba ketika berkunjung ke Sulawesi Selatan. Yuk, simak langsung ulasan berikut!

Coto Makassar

Coto Makassar atau Coto Mangkasara adalah makanan khas masyarakat Makassar. Makanan ini terbuat dari jeroan sapi yang direbus dalam waktu yang lama. Rebusan jeroan bercampur daging sapi tersebut diiris-iris dan dibumbui dengan bumbu yang diracik secara khusus. Coto Makassar biasa dihidangkan dalam mangkuk dan dimakan dengan ketupat dan burasa. Pada saat ini Coto Mangkasara sudah menyebar ke berbagai daerah di Indonesia, mulai dari warung pinggir jalan hingga restoran.

Saraba

Saraba merupakan minuman khas dari Makassar. Minuman ini terbuat dari jahe, telor, santan, dan gula merah. Setelah menikmati minuman saraba yang berasa manis dan hangat ini, tubuh Kawan GNFI yang lelah pasti akan terasa segar kembali. Minuman ini bisa ditemui di pinggir jalan pada malam hari. Bila berkunjung ke Makassar menggunakan pesawat, Kawan GNFI dapat menemukan saraba di Toraja Executive Lounge.

Baca juga: 5 Desa Wisata di Sekitar Danau Toba Ini Wajib Kamu Kunjungi!

Sup Konro

Bahan utama yang diperlukan untuk membuat masakan ini adalah daging iga sapi. Daging iga sapi tersebut direbus dengan bumbu, seperti: kayu manis, cengkih, daun salam, lengkuas, garam, dan air asam jawa. Kemudian, rebusan daging iga tersebut dapat ditambahkan bumbu halus yang ditumis bersama bawang merah iris. Bumbu halus tersebut terdiri atas bawang merah, bawang putih, merica, pala, kluwek, kacang merah rebus matang, dan garam. Sup Konro ini biasanya disajikan bersama nasi putih dan sambal.

Kapurung

Kapurung merupakan makanan khas orang Luwu. Kapurung berbahan baku dari sagu ini dilengkapi dengan campuran aneka sayur yang diberi kuah ikan. Sayuran yang dicampurkan berupa kangkung, kacang panjang, terong, jagung, jantung pisang, bayam, dan tomat. Sayur-sayuran ini dicampur ke dalam kuah ikan dan kacang tanh yang sudah diulek. Selain terdapat ikan, dalam semangkuk kapurung juga terdapat sedikit udang. Sementara itu, sagunya dibentuk bola-bola kecil yang mirip bakso.

Rasa khas dari kapurung adalah asam dan pedas. Rasa pedas karena menggunakan cabai merah dan ditambah kacang tanah yang diulek. Rasa asam karena menggunakan asam patikala. Kapurung enak disantap panas-panas. Selain kapurung, ada makanan khas Luwu lainnya, seperti: barobbo (mirip bubur manado), ikan parede (ikan berkuah rasa asam), dan lawa (jantung pisang dan ikan).

Baca juga: Berani Icip ? Lawar Merah, Kuliner Ekstrem Khas Bali Kaya Filosofi

Barongko

Barongko adalah makanan penutup khas daerah Bugis-Makassar. Makanan ini juga dibuat dari pisang kepok matang yang dikukus dengan daunpisang. Dahulu pada massa pemerintahan kerajaan di Sulawesi Selatan, barongko merupakan makanan penutup yang mewah dan hanya disajikan untuk raja-raja dan pada acara-acara tertentu, seperti acara perkawinan dan ulang tahun. Untuk menambah cita rasa dan selera, bahan dasar barongko biasanya ditambah dengan irisan buah nangka atau kelapa muda.

Sup Saudara

Makanan khas ini berupa sup berkuah. Bahan utama yang digunakan untuk membuat sup ini adalah daging sapi atau daging kerbau. Daging yang telah direbus hingga lunak tersebut dimasak dengan aneka bumbu yang telah dihaluskan dan ditumis (bawang merah, bawang putih, kemiri, ketumbar, kunyit, dan jinten), jahe , lengkuas, daun jeruk, pala, kayu manis, dan serai sampai harum. Setelah matang, kuah tersebut dapat dituangkan dalam mangkuk yang berisi ketupat atau nasi, soun, daun bawang, bawnag goreng, paru kering, perkedel kentang, dan daging.

Pisang Epe

Pisang Epe biasanya dijajakan oleh para pedagang dengan menggunakan gerobak. Makanan ringan ini dapat ditemukan oleh Kawan GNFI terutama saat menyusuri Pantai Losari.

Pisang Epe adalah pisang bakar yang dipres dengan menggunakan sepasang balok kayu. Kemudian, pisang tersebut disajikan dengan gula merah cair yang telah dicampur kelapa parut, dan biasanya diberi aroma nangka dan durian. Sambil menikmati angin pantai, makanan ringan ini benar-benar menjadi sensasi tersendiri untuk menikmati udara malam di Kota Makassar.

Baca juga: Mengenal Tradisi Presean di Lombok

Es Pisang Hijau

Bahan Utama untuk membuat es ini adalah pisang raja. Pisang raja tersebut dibungkus dengan tepung beras. Namun, sebelumnya tepung beras tersebut sudah dimasak bersama garam, air, air daun suji, dan pewarna hijau.

Setelah pisang raja dibalut dengan tepung beras, pisang raja dapat dikukus hingga matang. Bila telah matang, pisang tersebut dapat dipotong-potong dan ditaruh dalam mangkuk, lalu dituangkan saus, es serut, dan sirop. Adapun bahan yang digunakan untuk membuat sausnya, meliputi santan, tepung terigu, gula pasir, daun pandan, dan garam.

Kawan GNFI saat berkunjung ke Provinsi Sulawesi Selatan, wajib mencicipi makanan khas provinsi ini.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

S
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini