Fakta Menarik dari Hasil Survey Optimisme Generasi Muda

Fakta Menarik dari Hasil Survey Optimisme Generasi Muda
info gambar utama

Menurut Kominfo, Indonesia akan menghadapi era bonus Demografi di tahun mendatang, tepatnya pada tahun 2030 - 2040. Bonus Demografi sendiri merupakan kondisi dimana jumlah masyarakat usia produktif (15—64) lebih besar dibandingkan usia non-produktif (64>) dari total jumlah seluruh penduduk Indonesia.

Momentum ini merupakan kabar baik sekaligus kekhawatiran bagi pertumbuhan Indonesia. Dari data tersebut, kaum muda menjadi tonggak penting bagi keberlangsungan pembangunan Indonesia, dalam berbagai sektor. Penerus yang diharapkan dan dibutuhkan merupakan generasi dengan optimisme yang kuat pada pembangunan dan masa depan negeri. Generasi optimis yang mampu membawa bangsa Indonesia menjadi bangsa yang unggul di kemudian hari.

Melalui Survey Optimisme Generasi Muda Indonesia 2023 yang dilakukan tim GNFI dan kerjasama dengan Populix, membawakan hasil yang cukup memuaskan dengan beberapa catatan yang perlu menjadi perhatian. Survey ini tak hanya bertujuan memberikan informasi akan tingkat optimisme Generasi Muda, tetapi juga menjadi rujukan penting bagi pembangunan dan perbaikan Indonesia kedepannya.

Berdasarkan hasil survey tersebut, ada beberapa fakta menarik yang menjadi kesimpulan. Apa saja?

Terbesar di Kawasan, Proyek Investasi Energi Indonesia Senilai $20 Miliar

Optimisme Generasi Muda Meningkat Dibandingkan Tahun Sebelumnya

Dengan membawa 1.289 responden yang tersebar dari berbagai pelosok negeri untuk melakukan survey online, membuahkan hasil optimisme 7,77 dari skala 10 dibandingkan tahun 2022 yang menginjak di angka 7,2. Hasil tersebut merupakan akurasi dari lima dimensi yang menjadi tolak ukur, yaitu pendidikan kebudayaan, kebutuhan dasar, ekonomi kesehatan, kehidupan sosial dan politik hukum.

Tahun ini mendapatkan tambahan dimensi lingkungan dan pemilu, melihat kedua hal tersebut menjadi perhatian umum banyak kalangan.

Pendidikan dan Kebudayaan Menduduki Dimensi Pertama dalam Optimisme Generasi Muda

Pendidikan dan kebudayaan menduduki peringkat pertama dalam sikap optimis Generasi Muda. Dimensi tersebut menduduki angka 8,55 jika dibandingkan dimensi politik dan hukum yang menduduki strata terakhir di angka 5,72.

Hasil ini didasari optimisme generasi muda bahwa budaya Indonesia dapat diterima dan bergelut di kancah International. Meskipun masih ada beberapa sikap pesimis jika pendidikan Indonesia mampu berkontribusi pada perkembangan IPTEK dunia.

Gen Z Memiliki Optimisme Lebih Tinggi Dibandingkan Milenial

Meskipun skor keduanya sangat berbeda tipis yaitu 7,77 dan 7,76, tetapi angka tersebut tetap menunjukan fakta bahwa Gen Z memiliki nilai optimisme terhadap perkembangan Indonesia lebih tinggi dibanding dengan milenial.

Dalam hal ini, Gen Z memiliki sikap optimis pada perkembangan ekonomi kesehatan dan pendidikan kebudayaan, sedangkan milenial menaruh optimis pada aspek kebutuhan dasar yang terpenuhi.

Semakin Mendunia, Mahasiswa Indonesia Perkenalkan Mesin Pengolah Tempe di Austria

Sulawesi, Maluku, dan Papua Merupakan Daerah dengan Optimisme Terendah

Berdasar data, Sulampapua (Sulawesi, Maluku, Papua) berdiri di angka 7,63 dibandingkan dengan daerah lainnya yang mencapai angka di atas 7,65. Rendahnya optimisme mereka berada di aspek ekonomi kesehatan dan kehidupan sosial.

Adapun yang mendasari kurangnya optimisme adalah kekhawatiran dalam dunia pekerjaan, kurang meratanya askes kesehatan, kurangnya toleransi, minimnya kebebasan berpendapat, hingga pesimis mampu memiliki kesempatan yang sama dalam berkembang.

Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme Menjadi Permasalahan Utama di Tahun Ini

KKN (Korupsi, Kolusi, Nepotisme) menjadi kekhawatiran utama yang mendasari rendahnya sikap optimisme generasi muda pada indonesia. KKN ini mencapai angka 44% yang bahkan aspek lain seperti hukum, ekonomi, kesenjangan sosial, lingkungan dan banyak aspek lainnya tak menyentuh angka 18%.

KKN ini menjadi momok bagi masyarakat yang terjadi dalam berbagai sektor rendah maupun tinggi. Selain KKN, aspek ekonomi menjadi permasalahan kedua, diantaranya ketidakstabilan harga pangan, rendahnya penghasilan dibandingkan inflasi hingga hutang negara yang membengkak. Diikuti dengan aspek hukum, diantaranya, permasalahan persepsi penegak hukum tidak adil dan sikap keberpihakan.

Pemerintah Pasang Target Pendapatan Rp2.802,3 Triliun pada 2024, Ini Strateginya

Hasil survey tersebut tidaklah menentukan masa depan Indonesia, tetapi yang memegang kendali perubahan adalah generasi muda yang saat ini di awang-awang membawa Indonesia pada kemajuan. Sikap optimisme adalah salah satu faktor yang menjadi penilaian dan kaca mata generasi muda dalam melihat Indonesia sekarang dan di masa nanti, sehingga sikap optimisme perlu ditingkatkan bersamaan dengan perubahan kecil maupun besar pada berbagai sektor.

Survey ini menjadi rujukan berbagai kelompok dalam mengembangkan dan mengevaluasi perkembangan Indonesia, juga menjadi pemantik generasi muda untuk terus berkontribusi dalam perubahan kecil besar di negeri ini.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

HK
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini