Penemuan Pedang Pangeran Diponegoro di Istana Belanda, Bagaimana Bentuknya?

Penemuan Pedang Pangeran Diponegoro di Istana Belanda, Bagaimana Bentuknya?
info gambar utama

Museum Bronbeek, Belanda telah menemukan sebuah pedang yang dipercaya dipakai oleh Pangeran Diponegoro pada Perang Jawa (1825-1830). Pedang itu selama ini berada di Istana Het Loo, Apeldoorn.

Disebutkan dalam laporan media lokal NRC, kurator dari Museum Bronbeek, Klein Nagelvoort menjelaskan pedang tersebut kini disimpan di sebuah bunker bawah tanah Museum Bronbeek.

Diketahui Belanda memang menyimpan sejumlah koleksi bersejarah Indonesia terutama saat masa penjajahan. Tahun lalu, pemerintah Indonesia telah melayangkan permintaan resmi kepada pemerintah Belanda agar mengembalikan sejumlah benda bersejarah.

Sosok Hakim Belanda dengan Lukisan Wajah Pangeran Diponegoro yang Abadi

Tetapi dijelaskan dalam media itu, pemerintah Indonesia tidak memasukan pedang Pangeran Diponegoro dalam daftar bersejarah yang diminta kembali. Hal ini karena benda itu baru saja ditemukan.

“(Alasannya) sederhana, karena mereka (pemerintah Indonesia) tidak mengetahui kalau itu (pedang) ada,” papar Nagelvoort.

Gaya Indonesia

Nagelvoort meyakini bahwa pedang tersebut berasal dari Indonesia walau ada beberapa sentuhan gaya Belanda. Hal ini, lanjutnya, terlihat dari jejak-jejak proses penempaan dan bentuknya bukan bilah Eropa.

“Bentuknya melengkung seperti sejumlah senjata Jawa lainnya yang kami milik di sini. Ini adalah senjata tempur yang benar-benar digunakan, bukan pedang seremonial,” papar Nagelvoort.

Dirinya menyebut bahwa pedang Diponegoro itu dibuat khusus untuk bertempur dan memang telah digunakan dalam Perang Jawa. Tetapi, pada gagang pedang, jelasnya, memang sudah tak asli.

Duta Sheila On 7 sebagai Keturunan Kiai Modjo, Ulama Sekaligus Pahlawan Nasional

Nagelvoort dan koleganya Pauljac Verhoeven lantas melakukan investigasi. Dalam arsip Bronbeek, mereka menemukan sebuah surat dari tahun 1956 di mana klewang Diponegoro pernah ditawarkan oleh keturunan Hendrik Merkus de Kock.

“Namun, tidak ada jejak pedang tersebut dalam koleksi,” ucapnya.

Dikembalikan ke Indonesia

Pada tahun 2020, Kerajaan Belanda secara resmi mengembalikan beberapa senjata pusaka milik Pangeran Diponegoro. Penyerahan itu secara resmi dilakukan oleh Raja Kerajaan Belanda, Willem Alexander beserta Ratu Maxima, di Istana Bogor.

Ketika itu Raja Willem menyerahkan keris bersejarah milik Pangeran Diponegoro dalam Perang Jawa (1825-1830). Keris itu sampai di tanah kincir angin sebagai bukti Belanda telah mengalahkan perlawanan Pangeran Diponegoro.

Keris berwarna hitam dengan ukiran berlapis emas itu sempat dikabarkan hilang. Keris tersebut akhirnya bisa diidentifikasi setelah dilakukan penelitian oleh Museum Volkenkunde, Leiden, Belanda.

Tembok Jebol, Saksi Sejarah Perjuangan Pangeran Diponegoro

“Saya bahagia bahwa penelitian mendalam ini yang diperkuat ahli Belanda dan Indonesia, menjelaskan bahwa ini adalah keris yang dicari-cari selama ini. Sekarang keris ini dikembalikan ke negara asalnya: Indonesia,” ujar Menteri Pendidikan, Kebudayaan, dan Ilmu Pengetahuan Belanda Inggrid van Engelshoven yang dimuat Detik.

Pada tahun 1975, komite ahli Belanda dan Indonesia telah membuat perjanjian tentang transfer barang bersejarah. Dalam konteks ini, berbagai benda milik Pangeran Diponegoro telah kembali mulai dari tombak dan pelana.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

Terima kasih telah membaca sampai di sini