Siti Karomah Maulidah, Volunteer GenZ yang Berhasil Membentuk Personal Branding

Siti Karomah Maulidah, Volunteer GenZ yang Berhasil Membentuk Personal Branding
info gambar utama

Siti Karomah Maulidah atau yang akrab disapa "Ulay" merupakan genZ yang kurang lebih sudah 4 tahun berkecimpung di dunia volunteer dan gemar melakukan aksi sosial. Ia merupakan seorang introvert yang tentunya sangat sulit untuk memulai berinteraksi dengan orang baru. Lantas, bagaimana bisa Ulay menjadi seorang volunteer? Yuk, kita simak kisahnya, Kawan GNFI!

Kisah Awal

Berawal dari ingin membuat CV untuk melamar pekerjaan, saat itu Ulay kebingungan karena belum memiliki banyak pengalaman di kegiatan eksternal. Ia pun mulai mencari informasi kegiatan volunteer melalui sosial media.

Ulay memulai terjun di kegiatan sosial sejak Tahun 2020. Saat itu, ia terlibat sebagai anggota divisi Event dan Program di Youth Community Indonesia. Selama di Youth Community Indonesia, gadis tersebut suka mengadakan event seperti seminar yang bertujuan untuk memberikan wadah kepada generasi muda dalam menyadari dan mengembangkan potensinya.

Lalu di Tahun 2022 disaat Covid-19 sedang marak terjadi, Ulay memilih untuk menjadi volunteer first responder, di mana ia harus mendistribusikan paket sembako untuk masyarakat yang sedang isolasi mandiri. Paket sembakonya berupa alat kesehatan, vitamin, dan bahan makanan.

"Aku merupakan lulusan mahasiswi Kesehatan Masyarakat. Sebenarnya aku takut untuk berkegiatan di luar rumah ketika COVID-19 sedang marak terjadi, tetapi karena aku merasa sebagai salah satu tenaga kesehatan, jadi aku harus menjadi garda terdepan untuk masyarakat yang sedang membutuhkan bantuan dan karena hal inilah yang menyebabkan aku ingin menjadi volunteer first responder," terang Ulay.

Proyeksi Ekonomi Digital Asia Tenggara Diperkirakan Mencapai $100 Miliar: Report

Terlibat di Event Volunteer Nasional

 Foto: Instagram @Ulay.sk
info gambar

Perjalanan Ulay ketika menjadi seorang volunteer tidak hanya berhenti sampai di volunteer first responder saja, tetapi ia masih terus berlanjut hingga saat ini. Sudah beberapa kali dirinya terlibat menjadi volunteer di event nasional. Salah satunya yaitu event Indonesian Youth Potential Fest 2023 yang diselenggarakan oleh Youth Ranger Indonesia.

Dari kegiatan volunteer inilah, wanita muda tersebut merasakan terdapat perubahan yang positif dalam hidupnya, seperti memperluas relasi, jauh lebih produktif, dan personal branding-nya semakin terbentuk. Hal ini dapat dilihat dari sosial media Instagramnya, @ulay.sk.

Ia pernah mendapatkan tawaran kerja sama dari salah satu coffee shop dan mendapatkan tawaran pekerjaan dari salah satu perusahaan penelitian. Akun Instagram dan Linkedin-nya sudah diikuti oleh beberapa influencer ternama.

Time Management ala Ulay

Selain aktif sebagai volunteer, Ulay juga merupakan seorang sekretaris eksekutif sekaligus finance di salah satu NGO. Hal ini tentunya menjadi tantangan tersendiri untuknya dalam membagi waktu untuk pekerjaan utama, kegiatan volunteer, untuk keluarga, untuk teman. Nah, Kawan GNFI, mari kita intip bagaimana cara Ulay dalam melakukan time management!

"Sebenarnya aku tidak ada cara khusus, aku hanya selalu menerapkan management prioritas. Kalau untuk pekerjaan utama aku kan, hanya hari Senin - Jum'at saja, ya. Meskipun terkadang di hari Sabtu aku ada lembur kerja, tetapi aku selalu meluangkan waktu di hari Sabtu - Minggu itu untuk kegiatan volunteer, organisasi, komunitas, dan acara-acara lainnya yang dapat meningkatkan pengetahuan dan skill aku. Sebenarnya balik lagi ke tujuan. Jika kita memiliki tujuan yang kuat, kita pasti bisa ikut ini, ikut itu tanpa harus melalaikan tanggung jawab dan yang paling penting tetap sesuai dengan kemampuan diri kita sendiri karena kan terkadang ada individu yang saking ingin terlihat produktif akhirnya semua kegiatan diikutin, tetapi ia tidak memikirkan kemampuan dirinya sendiri. Akhirnya di tempat ini tanggung jawabnya lalai, di tempat itu juga tanggung jawabnya lalai, kan jatuhnya jadi toxic productivity ya," jelas Ulay panjang lebar.

Eksplorasi Kuliner Masakan Asia Tenggara Bersama Chef Kadek, Seasia Viewpoint

Alasan utama Ulay mengikuti kegiatan volunteer karena untuk mengingatkan dirinya agar selalu bersyukur dalam menjalani hidup. Selama menjadi seorang volunteer, ia juga menjadi belajar banyak hal atau mendapatkan pengalaman baru yang belum pernah didapatkannya selama di bangku sekolah maupun kuliah.

Kawan GNFI, ternyata banyak banget loh, manfaat yang bisa kita dapatkan selama menjadi volunteer. Salah satunya membuat kita lebih banyak berinteraksi atau bersilaturahmi dengan orang lain. Memperluas relasi dan menjalin silaturahmi juga merupakan cara untuk membuka pintu rezeki kan, Kawan GNFI? Jadi, jalani dulu dengan senang hati, ya. Semoga kisah inspiratif dari Ulay dapat menjadi motivasi untuk Kawan GNFI!

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

TM
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini