Menurut Sumarno dan Harun (2010) komunikasi politik adalah suatu proses dan kegiatan-kegiatan membentuk sikap dan perilaku politik yang terintegrasi ke dalam suatu sistem politik dengan menggunakan simbol-simbol yang berarti.
Dalam melakukan komunikasi politik tentu akan ada aktor-aktor pemain didalamnya. Mereka adalah para pemangku kekuasaan yang bertanggung jawab atas suatu keputusan politik. Mereka adalah para politisi, aktivis, tokoh masyarakat atau bahkan seorang artis. Melakukan komunikasi politik tentunya diperlukan strategi sebagai sebuah batu loncatan guna mencapai tujuan. Berikut adalah 3 strategi politik yang kerap kali digunakan oleh para petinggi negara:
Propaganda
Strategi pertama adalah propaganda. Strategi ini dilakukan dengan mempropaganda suatu ide yang ingin disampaikan. Propaganda di sini bukanlah suatu hal yang negatif, melainkan ketika suatu politisi maupun partai politik mempunyai suatu ide yang ingin disampaikan kepada masyarakat kemudian ide tersebut dimodifikasi dan dikemas semenarik mungkin guna mencapai suatu tujuan.
Umumnya propaganda menyesuaikan dengan perkembangan teknologi. Di era modern, propaganda biasanya dilakukan dengan argumen dan persuasi. Dalam hal ini persuasi yang disampaikan tidak terlalu mencolok sehingga masyarakat tidak merasakan efek langsung dari persuasi tersebut.
Pemilu 2024: Nalar Publik dan Masa Depan Demokrasi
Public Relations
Dalam strategi public relations lebih menekankan kepada interaksi dari suatu lembaga, partai politik dan atau politisi kepada sasaran audiens yang mereka tuju. Strategi ini menekankan kepada upaya penyampaian pesan yang efektif kepada audiens dengan mengemas pesan agar terlihat menarik, jelas dan to the point.
Selain itu, strategi ini juga menekankan pada adaptasi hubungan, di mana audiens harus memiliki latar belakang yang sama sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat tersampaikan dan diterima dengan baik. Strategi ini berhubungan langsung dengan kredibilitas suatu lembaga, partai politik dan atau politisi. Maka, jika pesan yang disampaikan diterima dengan baik oleh audiens hal tersebut dapat mempengaruhi kekuatan kredibilitas dari lembaga, partai politik dan atau politisi. Pelan tapi pasti adalah kata yang paling pas untuk dalam strategi ini.
Political Marketing
Seiring perkembangan teknologi berita dapat diakses dari berbagai sumber dimanapun dan kapanpun. Hal ini kerap kali menimbulkan hoaks, kesalahpahaman, dan keributan di masyarakat, berbeda dengan zaman dulu dimana berita hanya didapatkan dari satu sumber valid yaitu televisi, radio, atau surat kabar.
Kemudahan mengakses suatu informasi membuat kerap kali kita cepat terbuai dan terbawa arus negatif oleh karena itu kita harus pandai memilah suatu informasi dan tidak menelan mentah-mentah saja tanpa di cek terlebih dahulu akurasi dari informasi tersebut.
Strategi ini muncul karena adanya perubahan elektoral partai, semakin pentingnya aksi kampanye dan semakin menguatnya demokrasi Indonesia. Strategi ini menekankan kepada bagaimana suatu lembaga, partai politik dan atau politisi harus selalu mendapatkan posisi di hati masyarakat dari masa ke masa. Semakin besar nama suatu lembaga, partai politik dan atau politisi maka semakin harus mereka melakukan kampanye.
Survey Optimisme Generasi Muda Indonesia 2023: Pendidikan dan Kebudayaan Jadi Top Satu
Cakupan tujuan politiknya pun tidak lagi hanya untuk memperoleh audiens, dukungan, kekuasaan dan jabatan, melainkan untuk mempertahankan citra, reputasi dan pangsa pasar di depan publik. Strategi ini dapat melakukan ‘penjualan’ dengan memasang iklan di media massa, membuat sebuah event atau sponsorship, membagi-bagi hadiah atau sumbangan dan lain lain.
Kawan GNFI, itulah 3 strategi dalam komunikasi politik yang kerap kali dipakai. Jangan lupa coblos di tanggal 14 Februari 2024 ya, Kawan! Jangan sia-siakan hak suaramu! Mari bersama-sama kita wujudkan pemilu 2024 yang jujur, adil, dan transparan karena masa depan Indonesia ada di tangan kita bersama.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
