Jejak Freemason di Indonesia, Perkembangan dan Masa Kemundurannya dalam Sorotan Sejarah

Jejak Freemason di Indonesia, Perkembangan dan Masa Kemundurannya dalam Sorotan Sejarah
info gambar utama

Apa itu Freemason? Pasti akhir-akhir ini Kawan GNFI mendengar istilah ini, karena salah adanya kasus supranatural yang dialami oleh salah satu Tiktokers Indonesia dengan akun @horeamisme. Ia bercerita bahwa dirinya pernah bertanggung jawab untuk merawat Rumah Kentang yang di dalamnya terdapat peninggalan dari jejak Freemason di Indonesia.

Freemason merupakan organisasi rahasia Internasional yang paling besar dan paling berpengaruh di seluruh dunia. Freemason sendiri terdiri atas dua kata, yakni free yang artinya bebas atau merdeka, dan mason yang artinya pembangunan. Paham yang dikembangkan oleh Freemason sendiri merupakan materialisme dan humanisme sekuler, dengan semboyan “Liberty, Egality, Fraternity.”

Dilansir dari nationalgeographic.grid.idmenjelaskan bahwa Freemason memiliki sandi dan ritual rahasia yang digunakan untuk berkomunikasi. Simbol yang paling terkenal, yakni The Square and Compasses atau bujur sangkar dengan kompas beserta huruf yang terletak di pusatnya. Berjabat tangan juga dilakukan oleh anggota Freemason untuk saling menyapa.

Namun, pada 1738 Gereja Katolik mengutuk Freemason, karena adanya keprihatinan loji-loji masonik serta ritual rahasia yang dilakukannya. pada abad ke-19, Vatikan menyebut Mason sebagai “Sinagoge Setan."

Gereja Katolik juga menganggap bahwa asas-asas mereka tidak dapat diselaraskan dengan ajaran gereja, sehingga keanggotaan di dalamnya tetap dilarang. Sementara umat beriman yang mendaftar di perkumpulan ini berada dalam keadaan berdosa besar dan mungkin tidak menerima Komuni Kudus.

Freemason di Indonesia diawali dengan berdirinya Loji Freemason “Lodge La Choise” Pada tahun 1764. Loji ini didirikan oleh pegawai VOC yang bernama Jacobus Cornelis Matthieu Radermacher, yang digunakan sebagai rumah pertemuan kaum Freemason.

Gedung ini sekarang dijadikan sebagai gedung Museum Nasional Jakarta. Namun, terdapat perbedaan pandangan mengenai kapan organisasi ini didirikan, seorang sejarawan Masonik Van der Veur berpendapat bahwa Freemason didirikan tahun 1762. Sementara literatur Masonik menyebutkan tahun 1764.

Loge de Vriendschap, Bangunan Jejak Kelompok Freemason di Hindia Belanda

Setelah pendirian loji pertama, pada November 1767 dibangun loji baru yang diberi nama “ La Fidele Sincerite,” Pada tahun yang sama Freemason mulai menduduki pulau Jawa. Kemudian terus menyebar yang ditandai dengan dibangunnya loji-loji Freemason di luar Pulau Jawa dan seiring dengan meluasnya penyebaran keanggotaannya.

Berikut merupakan loji-loji Freemason yang dibangun di Indonesia, berdasarkan buku Tarekat Mason Bebas Dan Masyarakat Di Hindia Belanda Dan Indonesia 1764-1962:

1. Batavia

La Choisie (1764-1766), La Fidele Sincérité (1767), dan La Vertueuse (1769), De Ster in Het Oosten (1837), De Broederketen (1919-1948), De Witte Roos (1948-1959), Purwa Daksina (1955-1962).

2. Semarang

La Constante et Fidele (1801-1962), Bhakti (1955-1962).

3. Surabaya

De Vriendschap (1809).

4. Pondok Gede

Virtuitis et Artis Amici (1813)

5. Padang

Matahari (1859)

6. Yogyakarta

mataram (1870)

7. Rembang

Prins Frederick der Nederlanden (1871)

8. Surakarta

I’Union Frederick Royal (1872)

9. Kota Radja

Prins Frederick (1880)

10. Probolinggo

Veritas (1882)

11. Makassar

Arbeid Adelt (1888)

12. Medan

Deli (1889)

13. Bogor

Excelsior (1891)

14. Magelang

Tidar (1896)

15. Bandung

St. Jan (1896-1960), Broedertrouw (1931), Dharma (1955-1962)

16. Malang

Malang (1901)

17. Blitar

Blitar (1906)

18. Kediri

De dageraad (1918)

19. Jember

De Driehoek (1926)

20. Palembang

Palembang (1932-1958)

21. Sukabumi

De Hoeksteen (1933)

22. Purwokerto

Serajoedal (1933)

23. Jaya Pura

De Ster in Het Oosten (1962-1963)

Bersamaan dengan masuknya Jepang ke Indonesia, semua loji Freemason ditutup. Anggota tarekat dipenjara dalam kamp interniran. Fase kemunduran Freemason yang terjadi di Indonesia berhubungan langsung dengan adanya ketegangan antara Indonesia dan Belanda pada 1950-an.

Kemudian, pada 27 Februari 1961 Presiden Soekarno menandatangani UU Komando Tinggi Militer yang melarang organisasi Freemason karena tidak selaras dengan kepribadian nasional dan memiliki dasar serta sumber yang berasal dari luar Indonesia.

Dengan larangan resmi tersebut, organisasi ini pun terpaksa menutup babaknya, meninggalkan sejumlah loji yang kini menjadi saksi bisu dari zaman kejayaan dan kemundurannya. Misteri Freemason di Indonesia tetap menyisakan banyak tanda tanya, mengundang kita untuk terus menjelajahi sejarah yang rumit dan merayakan keragaman kisah di balik rahasia yang terpendam.

Kisah Raden Saleh sebagai Muslim dan Anggota Freemason di Eropa

Sumber:

  • https://historia.id/kultur/articles/setelah-sukarno-melarang-freemason-Dno0q/page/1
  • https://nationalgeographic.grid.id/read/132471302/tujuh-perkara-yang-mungkin-belum-anda-ketahui-tentang-fakta-freemason?page=all
  • https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/3951/8/Rhobi%20Abdillah.pdf
  • https://archive.org/details/tarekat-mason-bebas-dan-masyarakat-di-hindia-belanda-dan-indonesia-1764-1962/page/n5/mode/2up

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

WO
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini