Indikator Inflasi 2024 Bakal Pertimbangkan Gaya Hidup Belanja Online

Indikator Inflasi 2024 Bakal Pertimbangkan Gaya Hidup Belanja Online
info gambar utama

Badan Pusat Statistik (BPS) melakukan pembaharuan terhadap perhitungan inflasi Indeks harga Konsumen (IHK) yang dirilis setiap tahunnya. Pemutakhiran ini bertujuan untuk menghasilkan data inflasi yang lebih akurat.

Dikutip dari CNBC Indonesia, Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menjelaskan bahwa angka inflasi yang akan diumumkan mulai tahun depan akan mengacu pada metode Survei Biaya Hidup (SBH) 2022 yang telah melewati pemutakhiran pada beberapa indikator.

SBH 2022 merupakan survei pengeluaran konsumsi rumah tangga di daerah perkotaan (urban area) dan pedesaan (rural area) untuk mendapatkan pola konsumsi masyarakat sebagai bahan penyusunan diagram timbang dan paket komoditas yang baru dalam penghitungan IHK.

Sementara itu, Indeks Harga Konsumen (IHK) adalah indikator yang digunakan untuk melihat terjadinya inflasi atau deflasi. Sederhananya istilah “Inflasi” dapat diartikan sebagai kenaikan harga secara umum dan terus-menerus dalam jangka waktu tertentu.

Pola hidup masyarakat berubah

Survei terhadap pengeluaran konsumsi rumah tangga itu dilakukan agar pemerintah dapat menangkap perubahan pola hidup yang terjadi di masyarakat, terutama saat kondisi terkini setelah merebaknya pandemi COVID-19.

Selain itu, seiring dengan kemajuan teknologi dan perubahan gaya hidup, SBH 2022 juga merekam informasi terkait pengeluaran rumah tangga yang dilakukan secara online. Dengan begitu, IHK 2022 akan dilakukan pencacahan komoditas tertentu melalui marketplace.

BPS memastikan bahwa laporan inflasi pada Februari 2024 akan mencakup tambahan wilayah baru menjadi sebanyak 60 kabupaten atau keseluruhan provinsi di Indonesia yang saat ini jumlahnya mencapai 38 provinsi.

Sukses Kendalikan Inflasi, 33 Daerah Diguyur Rp330 Miliar

Angka inflasi tak berubah

Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual menilai tidak akan ada perubahan drastis dari angka inflasi yang dihasilkan dari perubahan tahun dasar dan perubahan bobot pada beberapa komoditas dalam metode penghitungan yang baru.

Dilansir dari Kontan.co.id, Rabu (13/12), David mengungkapkan hal tersebut terjadi karena perubahan bobot maupun komoditas yang dihitung tidak menyumbangkan angka yang berubah drastis dari perhitungan yang sebelumnya.

Kemudian pada perubahan Upah Minimum Provinsi (UMP), metode perhitungan inflasi yang baru ini juga dinilai tidak akan menjadi faktor tunggal yang menentukan UMP ke depan. Akan ada variabel lain yang berpengaruh, salah satunya tingkat produktivitas.

Inflasi November 2023 Terkendali di Angka 0,38 Persen

Referensi:

  • CNBC Indonesia. BPS Update Data Inflasi Mulai Januari 2024. https://www.cnbcindonesia.com/news/20231212125123-4-496468/bps-update-perhitungan-data-inflasi-mulai-januari-2024
  • Kontan.co.id. Ada Perubahan Tahun Dasar Perhitungan, Ekonom Perkirakan Angka Inflasi Tak Berubah. https://nasional.kontan.co.id/news/ada-perubahan-tahun-dasar-perhitungan-ekonom-perkirakan-angka-inflasi-tak-berubah#google_vignette

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Firdarainy Nuril Izzah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Firdarainy Nuril Izzah.

Terima kasih telah membaca sampai di sini